Nuzulul Qur'an, Pengertian, Sejarah dan Keutamaannya
loading...
A
A
A
Nuzulul Qur'an sering dimaknai sebagai peristiwa turunnya Al-Qur'an. Di Indonesia, Nuzulul Qur'an ini diperingati setiap 17 Ramadan dengan menggelar acara khataman maupun ceramah agama.
Apa makna Nuzulul Qur'an dan bagaimana sejarah dan keutamaannya, simak ulasan singkat berikut ini. Semua ulama sepakat bahwa Al-Qur'an diturunkan pada bulan Ramadan sebagai petunjuk bagi umat manusia.
Hal ini sebagaimana dinyatakan Allah dalam firman-Nya:
Artinya: "Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan batil)..." (QS. Al-Baqarah ayat 185)
Pengertian Nuzulul Qur'an
Nuzulul Qur'an (نزول القران) secara istilah diartikan sebagai perisitiwa turunnya Al-Qur'an yang mulia. Menurut KH Ahmad Kosasih, pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur'an, secara bahasa Nuzulul Qur'an terdiri dari dua kata Nuzul (نزول) dan Al-Qur'an (القران).
Dalam kajian gramatikal bahasa Arab, istilah Nuzulul Qur'an ini disebut idhafah (الإضافة). Kata Nuzul berasal dari kata Nazala (نزل) yang diartikan sebagai turun, jatuh, keadaan turun, tinggal sementara, dan hal yang menimpa.
Sedangkan kata Al-Qur'an (القران), ulama berbeda pendapat mengenai asal kata tersebut. Pendapat yang populer mengatakan bahwa Al-Qur'an (القران) berasal dari kata qara'a (قرأ) yang berarti membaca.
Dari pengertian di atas dapat disimpulan bahwa, secara harfiah, Nuzulul Qur'an berarti turunnya Al-Qur'an. Berkaitan dengan Nuzulul Qur'an, dalam kajian Al-Qur'an terdapat perbedaan antara kata Anzala (انزل) dan Nazzala (نزّل).
Kata Nazzala (نزّل), meskipun memiliki makna turun, namun proses turunnya dilakukan secara berangsur-angsur dan berulang-ulang, tidak sekaligus. Sedangkan kata Anzala (انزل) memiliki makna turun dengan cara keseluruhan atau sekaligus.
Sejarah Nuzulul Qu'an
Sejarah Nuzulul Qur'an (turunnya Al-Qur'an) memiliki dua proses penurunan. Pertama, diturunkan sekaligus dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia) yang ditandai dengan kata Anzala (انزل). Hal ini berdasar kepada firman Allah:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Qadar." (QS Al-Qadar ayat 1)
Kedua, diturunkan secara berangsur dari Baitul Izzah ke dunia yang ditandai dengan kata Nazzala (نزّل). Ada juga yang mengatakan bahwa Al-Qur'an diturunkan dalam tiga proses. Dalam hal ini pun, para ulama berbeda pendapat.
KH Ahmad Kosasih menjelaskan, ada ayat Al-Qur'an yang di dalamnya terdapat kata Anzala dan Nazzala sekaligus yaitu pada Suarat Ali Imran ayat 3, Allah berfirman:
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ
Artinya: "Dia menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil." (QS Ali Imran ayat 3)
Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa Al-Qur'an, diturunkan secara berangsung-angsur (نزّل). Proses turunnya Al-Qur'an secara berangsur-angsur ini, menurut pendapat paling masyhur diawali dengan Surat Al-'Alaq ayat 1-5: اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَۚ dan seterusnya.
Waktu Diturunkannya Al-Qur'an
Semua ulama sepakat bahwa waktu diturunnya Al-Qur'an terjadi pada bulan Ramadan yaitu pada malam (Lailatul) Qadar, namun tanggal dan tahunnya tidak diketahui pasti. Hanya Allah saja yang tahu tanggal dan tahunnya.
Menurut Ustaz Ahmad Sarwat Lc dalam satu kajiannya, turunnya Al-Quran pada 10 malam terakhir Ramadan. Ada juga yang mengatakan pada malam pertama Ramadhan, malam 17, malam 19 dan 10 malam pertengahan Ramadan.
Pendapat yang mengatakan bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam 10 terakhir Ramadan, khususnya pada malam-malam ganjil. Pendapat ini merupakan pendapat jumhur ulama, di antaranya Mazhab Maliki, Syafi'i dan Hanbali, serta Al-Auza’i dan Abu Tsaur. Bahkan Al-Maliki dan Hanbali menegaskan bahwa malam itu tepatnya malam tanggal 27 Ramadan.
Apa makna Nuzulul Qur'an dan bagaimana sejarah dan keutamaannya, simak ulasan singkat berikut ini. Semua ulama sepakat bahwa Al-Qur'an diturunkan pada bulan Ramadan sebagai petunjuk bagi umat manusia.
Hal ini sebagaimana dinyatakan Allah dalam firman-Nya:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
Artinya: "Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan batil)..." (QS. Al-Baqarah ayat 185)
Pengertian Nuzulul Qur'an
Nuzulul Qur'an (نزول القران) secara istilah diartikan sebagai perisitiwa turunnya Al-Qur'an yang mulia. Menurut KH Ahmad Kosasih, pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur'an, secara bahasa Nuzulul Qur'an terdiri dari dua kata Nuzul (نزول) dan Al-Qur'an (القران).
Dalam kajian gramatikal bahasa Arab, istilah Nuzulul Qur'an ini disebut idhafah (الإضافة). Kata Nuzul berasal dari kata Nazala (نزل) yang diartikan sebagai turun, jatuh, keadaan turun, tinggal sementara, dan hal yang menimpa.
Sedangkan kata Al-Qur'an (القران), ulama berbeda pendapat mengenai asal kata tersebut. Pendapat yang populer mengatakan bahwa Al-Qur'an (القران) berasal dari kata qara'a (قرأ) yang berarti membaca.
Dari pengertian di atas dapat disimpulan bahwa, secara harfiah, Nuzulul Qur'an berarti turunnya Al-Qur'an. Berkaitan dengan Nuzulul Qur'an, dalam kajian Al-Qur'an terdapat perbedaan antara kata Anzala (انزل) dan Nazzala (نزّل).
Kata Nazzala (نزّل), meskipun memiliki makna turun, namun proses turunnya dilakukan secara berangsur-angsur dan berulang-ulang, tidak sekaligus. Sedangkan kata Anzala (انزل) memiliki makna turun dengan cara keseluruhan atau sekaligus.
Sejarah Nuzulul Qu'an
Sejarah Nuzulul Qur'an (turunnya Al-Qur'an) memiliki dua proses penurunan. Pertama, diturunkan sekaligus dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia) yang ditandai dengan kata Anzala (انزل). Hal ini berdasar kepada firman Allah:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Qadar." (QS Al-Qadar ayat 1)
Kedua, diturunkan secara berangsur dari Baitul Izzah ke dunia yang ditandai dengan kata Nazzala (نزّل). Ada juga yang mengatakan bahwa Al-Qur'an diturunkan dalam tiga proses. Dalam hal ini pun, para ulama berbeda pendapat.
KH Ahmad Kosasih menjelaskan, ada ayat Al-Qur'an yang di dalamnya terdapat kata Anzala dan Nazzala sekaligus yaitu pada Suarat Ali Imran ayat 3, Allah berfirman:
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ
Artinya: "Dia menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil." (QS Ali Imran ayat 3)
Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa Al-Qur'an, diturunkan secara berangsung-angsur (نزّل). Proses turunnya Al-Qur'an secara berangsur-angsur ini, menurut pendapat paling masyhur diawali dengan Surat Al-'Alaq ayat 1-5: اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَۚ dan seterusnya.
Waktu Diturunkannya Al-Qur'an
Semua ulama sepakat bahwa waktu diturunnya Al-Qur'an terjadi pada bulan Ramadan yaitu pada malam (Lailatul) Qadar, namun tanggal dan tahunnya tidak diketahui pasti. Hanya Allah saja yang tahu tanggal dan tahunnya.
Menurut Ustaz Ahmad Sarwat Lc dalam satu kajiannya, turunnya Al-Quran pada 10 malam terakhir Ramadan. Ada juga yang mengatakan pada malam pertama Ramadhan, malam 17, malam 19 dan 10 malam pertengahan Ramadan.
Pendapat yang mengatakan bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam 10 terakhir Ramadan, khususnya pada malam-malam ganjil. Pendapat ini merupakan pendapat jumhur ulama, di antaranya Mazhab Maliki, Syafi'i dan Hanbali, serta Al-Auza’i dan Abu Tsaur. Bahkan Al-Maliki dan Hanbali menegaskan bahwa malam itu tepatnya malam tanggal 27 Ramadan.