Nuzulul Qur'an, Pengertian, Sejarah dan Keutamaannya
loading...
A
A
A
Pendapat yang mengatakan jatuh pada malam 17 Ramadan didasarkan pada Hadits berikut:
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَال : مَا أَشُكُّ وَلاَ أَمْتَرِي أَنَّهَا لَيْلَةُ سَبْعَ عَشْرَةَ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ أُنْزِل الْقُرْآنُ
"Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu 'anhu berkata, "Aku tidak ragu bahwa malam 17 Ramadhan adalah malam turunnya Al-Qur'an." (HR Ath-Thabarani dan Abu Syaibah).
Dan diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa malam Qadar itu adalah malam yang siangnya terjadi Perang Badar, berdasarkan firman Allah:
إِنْ كُنْتُم آمَنْتُمْ باِللهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ
Artinya: "Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan." (QS. Al-Anfal: 41)
Keutamaan Nuzulul Qur'an
Keutamaan Nuzulul Qur'an bukan hanya peristiwa agung turunnya Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup bagi manusia. Tetapi juga salah tanda kebesaran dan kasih sayang Allah bagi umat manusia.
Ketika Nuzulul Qur'an, Malaikat Jibril bersama para Malaikat turun ke bumi pada malam yang diberkahi. Allah berfirman: "Pada malam itu turun Malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan." (QS Al-Qadar: 4)
Sebagaimana dijelaskan bahwa Nuzulul Qur'an diturunkan pada bulan Ramadan yaitu pada malam Lailatul Qadar. Maka barangsiapa yang beribadah pada malam itu maka diampuni dosa-dosanya. Hal ini sesuai dengan Hadis Nabi:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa melaksanakan sholat (qiyam) pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Al-Bukhari 1901)
Karena itu, bacalah Al-Qur'an, agendakan waktu untuk merenungi maknanya. Imam Syafi'i radhiyallahu 'anhu ketika di bulan Ramadhan beliau mengkhatamkan Al-Qur'an enam puluh kali, satu kali di siang hari dan satu kali khatam di malam hari.
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَال : مَا أَشُكُّ وَلاَ أَمْتَرِي أَنَّهَا لَيْلَةُ سَبْعَ عَشْرَةَ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ أُنْزِل الْقُرْآنُ
"Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu 'anhu berkata, "Aku tidak ragu bahwa malam 17 Ramadhan adalah malam turunnya Al-Qur'an." (HR Ath-Thabarani dan Abu Syaibah).
Dan diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa malam Qadar itu adalah malam yang siangnya terjadi Perang Badar, berdasarkan firman Allah:
إِنْ كُنْتُم آمَنْتُمْ باِللهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ
Artinya: "Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan." (QS. Al-Anfal: 41)
Keutamaan Nuzulul Qur'an
Keutamaan Nuzulul Qur'an bukan hanya peristiwa agung turunnya Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup bagi manusia. Tetapi juga salah tanda kebesaran dan kasih sayang Allah bagi umat manusia.
Ketika Nuzulul Qur'an, Malaikat Jibril bersama para Malaikat turun ke bumi pada malam yang diberkahi. Allah berfirman: "Pada malam itu turun Malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan." (QS Al-Qadar: 4)
Sebagaimana dijelaskan bahwa Nuzulul Qur'an diturunkan pada bulan Ramadan yaitu pada malam Lailatul Qadar. Maka barangsiapa yang beribadah pada malam itu maka diampuni dosa-dosanya. Hal ini sesuai dengan Hadis Nabi:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa melaksanakan sholat (qiyam) pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Al-Bukhari 1901)
Karena itu, bacalah Al-Qur'an, agendakan waktu untuk merenungi maknanya. Imam Syafi'i radhiyallahu 'anhu ketika di bulan Ramadhan beliau mengkhatamkan Al-Qur'an enam puluh kali, satu kali di siang hari dan satu kali khatam di malam hari.
(rhs)