Founder Metode Kauny Bicara Konsep Kekayaan di Dalam Al-Qur'an

Jum'at, 14 April 2023 - 14:23 WIB
loading...
Founder Metode Kauny...
Kauny Qur’an Coorpora bersama para entitasnya Askar Kauny, Indonesia Mudah Menghapal Al Qur’an, Kauny Quran Global dan Smile Quran serta didukung Komunitas Pejuang Subuh Masjid Raya Pondok Indah menggelar Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Founder Metode Kauny sekaligus Komisaris Kauny Quran Korpora Ustaz Bobby Herwibowo atau akrab disapa Usbob berbicara mengenai konsep kekayaan di dalam Al-Qur’an . Cerita itu disampaikan Usbob dalam acara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama di Ma’had Askar Kauny Darussunnah Al-Haroeniyyah Mujjizah, Cikeas, Selasa, 11 April 2023.

Acara itu digelar oleh Kauny Qur’an Coorpora bersama para entitasnya Askar Kauny, Indonesia Mudah Menghapal Al Qur’an, Kauny Qur'an Global dan Smile Qur'an serta didukung Komunitas Pejuang Subuh Masjid Raya Pondok Indah. Acara diisi oleh Founder Metode Kauny sekaligus Komisaris Kauny Quran Korpora Ustaz Bobby Herwibowo dan Presiden Direktur Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.

CEO Kauny Qur'an Korpora Hafit Timor Mas'ud membuka acara ini dengan memaparkan mimpi besar Kauny Quran. Menurutnya, Kauny Quran pada prinsipnya hadir dalam bentuk metode, yang Allah anugerahi kepada Ustaz Bobby Herwibowo pada 2011.



“Kauny Quran ini adalah metode menghafal Al-Qur’an dengan menggunakan potensi yang ada di tubuh, tangan, dan suara, menariknya bukan hanya hafal ayat Al-Qur’annya, tetapi beserta artinya,” ujar Hafit.

Hafit menyebut bahwa kondisi Tanah Air saat ini sangat menyedihkan, ada masalah pegangan hidup pada bangsa ini. “Dan Qadarullah, mungkin hanya saat Ramadan banyak yang membaca Al-Qur’an, tapi yang mentadabburi dan menjalankan apa yang dituliskan dalam Al-Qur’an sepertinya sangat sedikit,” katanya.

Menurut Hafit, kondisi ini jadi tantangan kita sebagai umat Islam, jika diminta oleh Allah, Al-Qur’an sebagai hudan, petunjuk, berarti tugas umat muslim untuk meluaskannya, dan itu yang dilakukan pihaknya.

“Jadi visi Kauny Quran, memastikan seluruh umat Islam bukan hanya bisa membaca Al-Qur’an, tapi bisa menghafal, mentadabburi sesuai makhraj dan tajwidnya, dan akhirnya bisa mengimplementasikan di kehidupan,” pungkasnya.

Selanjutnya, Usbob mengawali talkshow dengan berkisah mengenai konsep kekayaan di dalam Al-Qur’an. “Demi Allah sampai sekarang saya belum punya rumah, tapi Masya Allah bahwa pertama itu yang Allah hadirkan adalah Ma’had yang wakafnya diberikan Pak Fahmi Askar di Cijulang dan Cisarua seluas 1,2 hektare. Kedua di Cibinong seluas 1,4 hektare dari Bunda Titi dan keluarga,” ujar Usbob di atas pendopo.

Kemudian Usbob memaparkan Ma’had yang ketiga adalah tempat yang dijadikan acara saat ini, seluas 1,3 hektare serta yang keempat dan selanjutnya hingga saat ini ada 37 Ma’had Askar Kauny.

“Doainnya nanti Askar Kauny punya ribuan Ma’had, dan mudah-mudahan ini wakafnya keluarga almarhum keluarga ayahanda Junianto Haroen di Cianjur 4,2 Hektar do’akan semoga menjadi Al-Qur’an University. Rupanya bersama Al-Qur’an beneran kaya, jadi enggak perlu beli rumah, Allah muliakan dan kasih yang gede-gede, semuanya datang,” kata Usbob.

Kemudian pembicara lainnya, Ridzki Kramadibrata memaparkan bagaimana sebagai seorang muslim dalam membangun pola pikir dan profesionalisme berkarya. “Saya melihatnya integritas itu nomor satu, menurut saya ini yang paling pokok, tiangnya, kejujuran, komitmen, janji, apa yang diberikan itu yang bisa kita pegang, hanya itu, diiringi oleh dua yang lain yaitu inovasi,” ungkap Ridzki.

Menurut figur yang pernah menjabat sebagai Direktur Operasional AirAsia ini, inovasi artinya melihat dengan cara pandang yang lain, melihat solusi dari sudut pandang lain, apa yang bisa melahirkan inovasi adalah kultur di dalam organisasi. “Kalau kulturnya tidak terbuka terhadap masukan, inovasi tidak akan terjadi, Kauny ini adalah Kauniah, Global, Semesta, ingin mendunia. Salah satu bagaimana membuat semesta itu, kalau di bisnis ada kata kuncinya yaitu scaling,” ujarnya.

Menurut Ridzki, permasalah paling besar biasanya UMKM itu, bukan tidak siap gagal, tapi justru mereka tidak siap sukses, karena sukses membutuhkan pondasi untuk terus tumbuh. “Apa yang dibutuhkan adalah team work di sini, yang sama-sama tumbuh, memberikan manfaat, tahu misi untuk visi yang luar biasa, sehingga tim ketika bekerja akan membantu mewujudkan cita-cita yang mulia,” jelasnya.

Setelah itu, Ridzki Kramadibrata menjelaskan mengenai koneksi langit dalam dunia profesional. “Apa yang menjadikan seseorang cukup sukses dunianya tapi sangat memperhatikan akhiratnya, pegangan saya nomor satu yang kita sering dengar yaitu ‘La haula wala quwwata illa billah’, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah,” katanya.

“Ketika ditanya, siapa yang mengumpulkan orang-orang yang bisa ada bersama saya, tepat waktunya ketika saya berkontribusi di sana, ada Menteri-menteri yang ikut membantu, siapa yang mengumpulkan itu? Apa itu saya mengatributkan diri kepada saya? Kepada tim saya? Semuanya terjadi atas izin Allah, tidak lain tidak bukan, itu kepercayaan saya nomor satu,” paparnya.

Selanjutnya alumni University at Buffalo School of Management itu mengatakan pengabdian kita kepada orang tua adalah kunci, ladang pahala dan keberkahan. “Dan sesuai dengan tema di sini, berikutnya adalah Qur’an, kalau dibilang petunjuk, ‘iya’, hudan, lil muttaqin, dibilang penyembuh, ‘iya’, penyembuh penyakit-penyakit di dada, ini hal yang gak bisa kita jangkau yaitu prioritas, kadang kita dibutakan dunia,” ujar Ridzki.

Terakhir, diiringi suara adzan, acara silaturahmi ditutup dengan buka puasa bersama keluarga besar Kauny, para wakif, para tamu undangan lainnya serta para santri menikmati sajian, dan berlanjut salat Magrib berjamaah.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2165 seconds (0.1#10.140)