Kisah yang Sangat Menyentuh, Ketika Allah Menutupi Aib Hamba-Nya
loading...
A
A
A
Allah berfirman:
يا موسى.. لقد سترته وهو يعصيني؛
أفلا أستره وقد تــاب وعـــاد إلي؟؟
Artinya: "Ya Musa laqod satartuhu wahuwa ya'shini, afal asturuhu waqod taba wa'ada ilaiya."
Artinya: "Wahai Musa, Aku telah menutupi aibnya padahal ia bermaksiat kepada-Ku. Apakah sekarang Aku membuka aibnya sedangkan ia telah bertaubat dan kembali kepada-Ku?"
"Sungguh Maha Pengasih Engkau wahai Rabbi. Kalau bukan karena Engkau yang menutupi aib-aib kami. Tentulah kami akan sangat malu di hadapan para hamba-Mu. Engkau mengetahui dosa-dosa kami," sahut Nabi Musa.
Jika Allah Ta'ala, Tuhan yang mengetahui segala perbendaharaan langit dan bumi saja menutupi segala aib hamba-Nya. Lalu siapalah kita? Tidak kita sadari dengan entengnya kadang menyebarluaskan aib dan keburukan saudara kita sendiri tanpa maslahat.
Merasa seakan diri ini lebih suci, lebih alim, lebih hebat, dengan menyebarluaskan keburukan saudara kita. Tak sadar bahwa ternyata aib kita sendiri sudah menggunung tak terhingga.
Dalam satu riwayat, Sabda Nabi:
اللهم استر عوراتي
Allahumastur 'auroti.
Artinya: "Ya Allah, tutuplah auratku (aibku)."
يا موسى.. لقد سترته وهو يعصيني؛
أفلا أستره وقد تــاب وعـــاد إلي؟؟
Artinya: "Ya Musa laqod satartuhu wahuwa ya'shini, afal asturuhu waqod taba wa'ada ilaiya."
Artinya: "Wahai Musa, Aku telah menutupi aibnya padahal ia bermaksiat kepada-Ku. Apakah sekarang Aku membuka aibnya sedangkan ia telah bertaubat dan kembali kepada-Ku?"
"Sungguh Maha Pengasih Engkau wahai Rabbi. Kalau bukan karena Engkau yang menutupi aib-aib kami. Tentulah kami akan sangat malu di hadapan para hamba-Mu. Engkau mengetahui dosa-dosa kami," sahut Nabi Musa.
Jika Allah Ta'ala, Tuhan yang mengetahui segala perbendaharaan langit dan bumi saja menutupi segala aib hamba-Nya. Lalu siapalah kita? Tidak kita sadari dengan entengnya kadang menyebarluaskan aib dan keburukan saudara kita sendiri tanpa maslahat.
Merasa seakan diri ini lebih suci, lebih alim, lebih hebat, dengan menyebarluaskan keburukan saudara kita. Tak sadar bahwa ternyata aib kita sendiri sudah menggunung tak terhingga.
Dalam satu riwayat, Sabda Nabi:
اللهم استر عوراتي
Allahumastur 'auroti.
Artinya: "Ya Allah, tutuplah auratku (aibku)."
(rhs)