Asbabun Nuzul Surat Asy-Syams, Melakukan Kebaikan dan Menghindari Segala Bentuk Keburukan

Rabu, 17 Mei 2023 - 12:20 WIB
loading...
Asbabun Nuzul Surat Asy-Syams, Melakukan Kebaikan dan Menghindari Segala Bentuk Keburukan
Asbabun nuzul surat Asy Syam yakni berbicara tentang bagaimana melakukan berbagai amal kebaikan dan menghindari segala bentuk keburukan. Foto ilustrasi/ist
A A A
Surah Asy-Syams merupakan surah ke-91, terdapat dalam juz 30 atau yang dikenal dengan Juz Amma . Dalam riwayatnya, surah ini diturunkan di kota Makkah dan termasuk ke dalam golongan surah Makkiyah.

Surah Asy-Syams menjelaskan tentang jalan kebaikan dan jalan keburukan , maka beruntunglah bagi orang yang mensucikan diri. Dinamakan Asy-Syams (Matahari) karena ayat pertamanya mengandung kata ini.

Asbabun Nuzul Surah Asy-Syams

Tujuan utama surah ini diturunkan yaitu dijadikan sebagai tanda adanya anjuran untuk melakukan berbagai macam kebaikan serta untuk menghindari segala bentuk tindakan yang buruk.

Hal itu ditekankan karena banyaknya sumpah yang menyebut sekian macam hal agar manusia dapat memperhatikannya guna mencapai tujuan utama itu. Sebab jika tidak, mereka akan terancam mengalami bencana sebagaimana yang dialami oleh generasi sebelumnya.

Seperti halnya dengan pembangkangan kaum Tsamud yang telah menyembelih unta yang mereka minta supaya keluar dari batu. Padahal Nabi Saleh AS telah berpesan agar supaya mereka menjaganya dan memberinya minum.

Selain itu, Surah Asy-Syams juga telah disebutkan dalam beberapa hadits, diantaranya seperti kisah tentang Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya apabila salat hendaklah membaca surat salah satunya Asy-Syams.

Sahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata,

صَلَّى مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ الأَنْصَارِىُّ لأَصْحَابِهِ الْعِشَاءَ فَطَوَّلَ عَلَيْهِمْ فَانْصَرَفَ رَجُلٌ مِنَّا فَصَلَّى فَأُخْبِرَ مُعَاذٌ عَنْهُ فَقَالَ إِنَّهُ مُنَافِقٌ. فَلَمَّا بَلَغَ ذَلِكَ الرَّجُلَ دَخَلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْبَرَهُ مَا قَالَ مُعَاذٌ فَقَالَ لَهُ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم : أَتُرِيدُ أَنْ تَكُونَ فَتَّانًا يَا مُعَاذُ إِذَا أَمَمْتَ النَّاسَ فَاقْرَأْ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا. وَسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى. وَاقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ. وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى


“Mu’adz bin Jabal Al-Anshari pernah memimpin salat Isya. Ia pun memperpanjang bacaannya. Lantas ada seseorang di antara kami yang sengaja keluar dari jama’ah. Ia pun shalat sendirian. Mu’adz pun dikabarkan tentang keadaan orang tersebut. Mu’adz pun berkata, “Itu orang munafiq”. Tatkala perkataan Mu’adz sampai kepada orang tersebut maka orang itu pun mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengabarkan pada beliau apa yang dikatakan oleh Mu’adz padanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menasehati Mu’adz, “Apakah engkau ingin menjadi orang yang suka membuat fitnah, wahai Mu’adz? Jika engkau mengimami orang-orang, bacalah surat Asy-Syams, Adh-Dhuha, Al-A’laa, Al-‘Alaq, atau Al-Lail.” (HR. Muslim, no. 465)


Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3433 seconds (0.1#10.140)