Ketika China Bertekad Mengganti Menara dan Kubah Masjid dengan Stupa Besar Mirip Kuil

Rabu, 31 Mei 2023 - 14:58 WIB
loading...
Ketika China Bertekad Mengganti Menara dan Kubah Masjid dengan Stupa Besar Mirip Kuil
Desain baru Masjid Agung Shadian, seperti yang ditawarkan pemerintah China. Foto/Ilustrasi: the china project
A A A
Tidak ada yang meramalkan adanya masalah pada hari Sabtu, 27 Mei 2023. Kala itu, penduduk Muslim Hui di Desa Najiaying di Provinsi Yunnan, China barat daya, meninggalkan masjid mereka saat fajar setelah melakukan salat subuh . Siapa yang menduga, ketika pada pukul 10 pagi, mereka melihat truk, derek, dan buldoser memasuki halaman masjid berusia ratusan tahun tersebut.

Kendaraan-kendaraan itu dilindungi oleh pasukan polisi khusus yang, kata para saksi, berjumlah hampir 400 orang. Mengenakan seragam taktis berwarna gelap dan membawa tameng anti huru hara, mereka memblokir pintu masuk sementara kru konstruksi mulai mendirikan perancah di sekitar fasad masjid.

Satuan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) juga dikirim ke lokasi. Sebuah video menunjukkan militer berbaris melalui jalan menuju masjid dan berhenti, berdiri sekitar 300 kaki dari pintu masuk.
Ketika China Bertekad Mengganti Menara dan Kubah Masjid dengan Stupa Besar Mirip Kuil

Militer China memblokade pintu masjid Sabtu pekan lalu. (The China Project)

Ruslan Yusupov, antropolog sosiokultural dan Sarjana Akademi di Universitas Harvard , menulis laporannya di situs The China Project pada Selasa 30 Mei 2023. Menurutnya, pertisiwa ini terjadi pada saat penduduk setempat berencana merenovasi masjid tersebut. Akibatnya, bentrokan di pagi itu pecah.

“Itu seperti tentara Yahudi mempermalukan warga Palestina di Yerusalem,” kata seorang saksi, kepada Rulan yang kini tengah meneliti tentang minoritas Muslim Hui di barat daya China itu. “Mereka masuk ke halaman masjid dan mulai menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi derek dan buldoser!”



Upaya warga menerobos barikade berlangsung hingga salat Zuhur. Pada saat itu beberapa orang dilaporkan mulai secara terbuka menyatakan kesediaan mati syahid jika mereka tidak diizinkan masuk masjid untuk salat.

Kumpulan video lain menunjukkan orang-orang berjalan menuju masjid sementara beberapa melemparkan benda ke arah polisi yang mundur dari halaman. “Mereka pergi sementara, alhamdulillah,” kata suara laki-laki di video yang menunjukkan orang membongkar struktur perancah bambu.

Gaya Arab

Insiden di Najiaying, bagian dari Kotapraja Nagu, terjadi secara tiba-tiba seperti yang bisa diprediksi. Kembali pada April 2020, foto dokumen internal yang dikeluarkan oleh Komite Urusan Etnis dan Agama Provinsi Sichuan sempat beredar di WeChat.

Di situ disebutkan, "pemberitahuan tentang perbaikan masjid 'gaya Arab '," itu menginstruksikan pihak berwenang untuk "memperhatikan cara dan strategi" dalam pekerjaan "mengubah" masjid dan "mencegah terjadinya kontradiksi atau insiden kerusuhan."

“Kampanye itu dipaksakan, tapi harus terlihat sukarela,” jelas seorang warga Shadian. Residen menyarankan agar otoritas provinsi menugaskan pejabat di lapangan untuk melaksanakan kampanye tanpa membawa publisitas yang buruk atau menimbulkan masalah bagi pemerintah tingkat atas.



Ruslan Yusupov mengatakan orang-orang Nagu dan Shadian merasa bahwa mereka tidak berdaya menghadapi kampanye itu. Hanya saja, mereka yakin bisa menunda pelaksanaan kampanye pemerintah dengan pertimbangan akan sejarah masjid tersebut.

“Mengenai masalah menara masjid dan kubah,” kata seorang penduduk Shadian, “kami ingin pihak berwenang memahami bahwa kebijakan serupa itulah yang menyebabkan Insiden Shadian.”

Sementara itu, otoritas provinsi berusaha meyakinkan penduduk setempat bahwa masjid itu perlu dibongkar.

Seorang warga Shadian melaporkan bahwa istrinya, yang bekerja di sekolah setempat, menghadiri sebuah pertemuan yang menekan semua guru agar mendukung pemerintah dalam melakukan “perubahan” tersebut.

Pihak berwenang juga mulai mempengaruhi para pengusaha yang jadi donatur masjid tersebut. “Mereka meminta kami untuk menunjukkan persetujuan,” kata salah satu dari mereka. “Artinya adalah mereka akan memeriksa kembali pajak masa lalu kami untuk diselidiki jika kami tidak membuat keputusan yang tepat.”

Pemerintah provinsi juga membentuk tim kerja yang secara khusus ditugaskan untuk melakukan pekerjaan ideologis. Mereka menunjukkan cetak biru tampilan baru masjid, menampilkan pagoda tujuh tingkat di tempat-tempat menara masjid berdiri dan sebuah stupa besar mirip kuil Cina duduk di atas ruang doa utama.

"Cetak biru tersebut dikatakan diperoleh dari institut arsitektur yang sama yang menghasilkan desain gaya Madinah yang ada," ujar Ruslan Yusupov.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2982 seconds (0.1#10.140)