Ketika China Bertekad Mengganti Menara dan Kubah Masjid dengan Stupa Besar Mirip Kuil

Rabu, 31 Mei 2023 - 14:58 WIB
loading...
A A A
Pengerahan tiba-tiba tim polisi besar dan unit PLA di Najiaying Sabtu ini menunjukkan upaya untuk menyelesaikan kebuntuan yang muncul melalui unjuk kekuatan dan intimidasi.

Akan tetapi upaya itu menjadi bumerang. Di Najiaying, video dari tempat kejadian pada Sabtu menunjukkan massa bentrok dengan polisi. Beberapa melempar botol air dan benda lain sementara yang lain merampas tameng pasukan anti huru hara dan menerobos penjagaan untuk masuk ke halaman masjid.

Tindakan perlawanan spontan namun kolektif ini jarang terjadi di China, di mana negara menghargai, di atas segalanya, “pemeliharaan stabilitas.”

Pada Agustus 2018, Hui di Weizhou di barat laut Provinsi Qinghai melindungi penghancuran masjid mereka melalui protes duduk berskala besar, tetapi mereka tidak melibatkan polisi.

Di Najiaying, sesaat sebelum konfrontasi, massa menghadapi unit PLA dan meneriakkan “Allah Maha Besar” dan “Tidak ada Tuhan selain Allah” dalam bahasa Arab.

Desas-desus dari Nagu saat ini mengatakan bahwa pihak berwenang telah memutuskan untuk menunda renovasi hingga awal bulan depan, karena masyarakat berkumpul di halaman masjid pada 30 Mei untuk mengirim delegasi haji tahun ini ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji.

Para jemaah haji meninggalkan kampung halaman mereka dengan putus asa: Mereka mungkin akan kembali untuk menyaksikan Masjid Agung Shadian kehilangan menara dan kubahnya.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2381 seconds (0.1#10.140)