Baca Selawat Adzimah 7 Kali, InsyaAllah Mimpi Bertemu Rasulullah SAW
loading...
A
A
A
Habib Husin Muhammad Syadad bin Umar dalam bukunya berjudul "Doa-doa Bertemu Nabi SAW" menyebutkan bahwa Sayid Muhammad Alwi al-Maliki berkata barangsiapa membaca selawat ‘Adzimiyah sebanyak 7 kali sebelum waktu subuh, maka dia dapat berguna untuk mimpi bertemu Nabi SAW.
Adapun lafaz selawat Adzimah adalah sebagai berikut:
Allahumma inni as-aluka binuri wajhillahil ‘adzimi allazi mala-a arkana ‘arsyillahil ‘adzimi wa qomat bihi ‘awalimul ‘adzimi an tusholliya ‘ala sayyidina wa mawlana muhammadin zil qodril ‘adzimi bi qodri ‘adzomatillahil ‘adzimi fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma fi ‘ilmillahil ‘adzimi sholatna da-imatan bi dawamillahil ‘adzimi ta’dziman li haqqikan ya mawlana ya muhammadun ya zal khuluqil ‘adzimi wa sallim ‘alaihi wa ‘ala alihi mitsla zalika wajma’ baini wa bainahu kama jama’ta bainar ruhi wan nafsi dzahiron wa bathinan yaqdzotan wa manaman ya robba ruhan lizzati min jami’il wujuhi fiddunya wal akhiroti ya adzim.
Artinya: “Ya Allah, sesunggguhnya aku memohon kepada-Mu dengan cahaya wajah Allah yang agung, yang memenuhi tiang-tiang arasy Allah yang agung. Dan dengannya berdirilah alam-alam (ciptaan) Allah yang agung, agar shalawat tersampaikan atas pelindung kami, Muhammad Saw, yang memiliki derajat yang agung, dengan ukuran keagungan Zat Allah yang agung dalam setiap kedipan dan nafas, sebanyak apa yang termaktub dalam ilmu Allah yang agung, dengan shalawat yang abadi dengan keabadian Allah yang agung, untuk mengagungkan kedudukanmu wahai junjungan kami, wahai Muhammmad, wahai yang memiliki akhlak yang agung.
Dan sampaikanlah salam kepadanya serta keluarganya semisal yang demikian itu. Kumpulkanlah aku dengannya sebagaimana Engkau kumpulkan antara ruh dengan nafas, baik secara zahir dan batin, dalam keadaan terjaga maupun tidur. Dan jadikanlah dia ya Allah sebagai ruh bagi jiwaku, dari setiap arah di dunia dan di akhirat, wahai Zat yang agung.”
Adapun lafaz selawat Adzimah adalah sebagai berikut:
اَللّـهُمَّ إِنِى أَسْئَلُكَ بِـنُوْرِ وَجْهِ اللّـهِ الْعَظِيْمِ اَلَّــذِىْ مَلَاءَ أَرْكَانِ عَرْشِ اللّـهِ الْعَظِيْمِ وَقَــامَتْ بِهِ عَوَالِمُ الْعَظِيْمِ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَـا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ ذِى الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ بِــقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاتِ اللّـهِ الْعَظِيْمِ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَــفَسٍ عَدَدَ مَا فِى عِـلْمِ اللـّهِ الْعَظِيْمِ صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ اللّـهِ الْعَظِيْمِ تَعْظِيْمًا لِحَقِّكَ يَامَوْلَانَا يَامُحَمَّدٌ يَاذَا الْخُلُقِ الْعَظِيْمِ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَاجْمَعْ بَــيْنِى وَبَــيْنَهُ كَمَا جَـمَعْتَ بَــيْنَ الرُّوْحِ وَالنَّــفْسِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَــقْـظَةً وَمَــنَامًا وَاجْعَلْهُ يَارَبَّ رُوْحًا لِــذَّاتِى مِنْ جَمِيْعِ الْوُجُوْهِ فِى الدُّنْــيَا وَالْآخِرَةِ يَاعَظِيْمِ
Allahumma inni as-aluka binuri wajhillahil ‘adzimi allazi mala-a arkana ‘arsyillahil ‘adzimi wa qomat bihi ‘awalimul ‘adzimi an tusholliya ‘ala sayyidina wa mawlana muhammadin zil qodril ‘adzimi bi qodri ‘adzomatillahil ‘adzimi fi kulli lamhatin wa nafasin ‘adada ma fi ‘ilmillahil ‘adzimi sholatna da-imatan bi dawamillahil ‘adzimi ta’dziman li haqqikan ya mawlana ya muhammadun ya zal khuluqil ‘adzimi wa sallim ‘alaihi wa ‘ala alihi mitsla zalika wajma’ baini wa bainahu kama jama’ta bainar ruhi wan nafsi dzahiron wa bathinan yaqdzotan wa manaman ya robba ruhan lizzati min jami’il wujuhi fiddunya wal akhiroti ya adzim.
Artinya: “Ya Allah, sesunggguhnya aku memohon kepada-Mu dengan cahaya wajah Allah yang agung, yang memenuhi tiang-tiang arasy Allah yang agung. Dan dengannya berdirilah alam-alam (ciptaan) Allah yang agung, agar shalawat tersampaikan atas pelindung kami, Muhammad Saw, yang memiliki derajat yang agung, dengan ukuran keagungan Zat Allah yang agung dalam setiap kedipan dan nafas, sebanyak apa yang termaktub dalam ilmu Allah yang agung, dengan shalawat yang abadi dengan keabadian Allah yang agung, untuk mengagungkan kedudukanmu wahai junjungan kami, wahai Muhammmad, wahai yang memiliki akhlak yang agung.
Dan sampaikanlah salam kepadanya serta keluarganya semisal yang demikian itu. Kumpulkanlah aku dengannya sebagaimana Engkau kumpulkan antara ruh dengan nafas, baik secara zahir dan batin, dalam keadaan terjaga maupun tidur. Dan jadikanlah dia ya Allah sebagai ruh bagi jiwaku, dari setiap arah di dunia dan di akhirat, wahai Zat yang agung.”
(mhy)