2 Ciri Seseorang Mendapatkan Haji Mabrur
loading...
A
A
A
Sebagaimana doa sebagian manusia untuk diri mereka dan orang lain:” Ya Allah terimalah puasa dan zakat kami” maka dikatakan bagi orang yang berhaji: ”Semoga Allah menerima hajimu dan mensucikan amal mu”.
Begitupun dengan orang yang selesai melaksanakan puasa ramadan, mereka berkata: ”Semoga Allah menerima puasa kami dan kalian”. Hal ini telah berlangsung sejak dulu dan orang yang belakangan mencontoh hal tersebut dari pendahulu mereka.
Allah telah menyebutkan di dalam Al Qur’an bahwasanya Nabi Ibrahim dan anaknya, Ismail as setelah selesai membangun Kakbah mereka berdua mengucapkan sebuah doa. Allah Ta’ala berfirman:
“ dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”. ( QS Al Baqarah/2 : 127)
Keduanya beramal saleh kemudian meminta kepada Allah agar amalnya diterima. Diriwayatkan oleh Abu Hatim dari Wuhaib bin Al Ward bahwasanya beliau membaca ayat ini kemudian beliau menangis dan berkata: ”Wahai Kekasih Ar Rahman.. Engkau meninggikan rumah Ar Rahman sedangkan engkau takut amalmu tidak diterima”.
"Jika keadaan seorang Imam orang-orang yang hanif dan panutan orang-orang yang bertauhid seperti ini, maka bagaimana orang selainnya!" ujar Syaikh Al-Badr.
Begitupun dengan orang yang selesai melaksanakan puasa ramadan, mereka berkata: ”Semoga Allah menerima puasa kami dan kalian”. Hal ini telah berlangsung sejak dulu dan orang yang belakangan mencontoh hal tersebut dari pendahulu mereka.
Allah telah menyebutkan di dalam Al Qur’an bahwasanya Nabi Ibrahim dan anaknya, Ismail as setelah selesai membangun Kakbah mereka berdua mengucapkan sebuah doa. Allah Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى : وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“ dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”. ( QS Al Baqarah/2 : 127)
Keduanya beramal saleh kemudian meminta kepada Allah agar amalnya diterima. Diriwayatkan oleh Abu Hatim dari Wuhaib bin Al Ward bahwasanya beliau membaca ayat ini kemudian beliau menangis dan berkata: ”Wahai Kekasih Ar Rahman.. Engkau meninggikan rumah Ar Rahman sedangkan engkau takut amalmu tidak diterima”.
"Jika keadaan seorang Imam orang-orang yang hanif dan panutan orang-orang yang bertauhid seperti ini, maka bagaimana orang selainnya!" ujar Syaikh Al-Badr.
(mhy)