Demi Berkah Berdoa di Raudhah Jemaah Haji Rela Antre Panas-panasan
loading...
A
A
A
RAUDHAHatau Taman Surga yang berada di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi merupakan tempat paling diburu jemaah haji Indonesia. Tak lengkap rasanya bila tak mengunjungi tempat mustajab untuk berdoa saat berada di Tanah Suci.
Tak heran bila banyak jemaah haji Indonesia baik tua, muda, lelaki maupun perempuan yang rela antre dan berdiri di bawah terik matahari yang menyengat untuk bisa masuk ke Raudhah.
Raudhah merupakan area di sekitar mimbar yang biasa digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk berkhutbah. "Antara rumahku dan mimbarku adalah taman (raudhah) dari taman-taman surga”.
Demikian hadist mengisahkan penyataan Rasulullah. Area itu merupakan area mustajab, sehingga banyak yang berlomba-lomba untuk bisa bermunajat di sana.
Seperti yang dilakukan Sodiq Iskandar (71), jemaah haji lanjut usia (Lansia) asal Tasikmalaya, Jawa Barat. Meski sudah sepuh dan mengalami sakit di kaki kanannya, namun semangat Sodiq untuk ke Raudhah sangat tinggi.
Setelah melaksanakan Salat Dzuhur, Sodiq bersama teman-teman satu kloternya di JKS 23 Embarkasi Jakarta-Bekasi dan jemaah haji lainnya dari Indonesia berkumpul di pintu 37 dekat Makam Baqi.
Dengan sabar, Sodiq menunggu giliran untuk masuk antrean. Setelah menunggu hampir 30 menit, giliran rombongannya mulai masuk antrean.
Sodik pun mulai berjalan perlahan, sakit di kaki tak dirasakannya. Sodiq pun sangat menantikan untuk bisa berdoa di Raudhah.
Sodiq mengaku rela antre karena ingin bisa masuk ke Raudhah. Apalagi, tasrih atau surat izin yang didapatnya menyatakan jadwal masuk Raudhah setelah Salat Dzuhur.
"Udah jadwalnya hari ini masuk Raudhah," ucapnya, Senin (12/6/2023).
Ada banyak doa yang akan dipanjatkan Sodiq saat berada di Raudhah. Selain meminta keselamatan dan kesehatan agar bisa beribadah hingga pulang ke Tanah Air.
"Kalau masih sempat saya mau doakan yang di kampung, anak-anak dan cucu ya agar bisa pergi haji," ucapnya dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.
Sodiq mengaku bersyukur bisa sampai ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Berangkat bersama istrinya, Sodiq menuturkan jika istri sudah lebih dahulu ke Raudhah pada pagi tadi.
"Istri saya sudah duluan tadi pagi, sekarang giliran saya. Fisik saya lemah, kaki sakit. Insya Allah kuat, mudah-mudahan saya kuat ya. Terima masih-terima kasih sudah ada perhatian," ucapnya sambil menepuk-nepuk pundak penulis.
Perjuangan yang sama juga dilakukan Sukar (68) yang ikut mengantre bersama rombongannya untuk masuk Raudhah. Menurut Sukar masuk ke Raudhah merupakan impian setiap jemaah.
"Untuk doa di Raudhah nanti ada yang memimpin dari ketua rombongan. Alhamdulillah, arbain sampai sekarang belum bolong. Biar sempurna ibadahnya," ucapnya.
Dari pantauan SINDOnews, setelah melewati proses panjang. Para jemaah akhirnya bisa masuk ke Raudhah, mereka tenggelam dalam sholat dan berlinang air mata dalam doa.
Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi Jasaruddin mengatakan, berbagai upaya dilakukan agar jemaah haji Indonesia bisa masuk ke raudhah semuanya. Utamanya, jemaah haji lansia dan disabilitas. Jemaah seperti ini akan mendapatkan prioritas masuk ke dalam raudhah setelah tasrehnya keluar.
"Memang antusiasme jemaah haji lansia ke Raudhah cukup tinggi. Setelah mendapatkan tasreh, Jemaah haji lansia dan disabilitas dalam suatu kelompok akan ditempatkan di barisan depan,” ucapnya.
Tak heran bila banyak jemaah haji Indonesia baik tua, muda, lelaki maupun perempuan yang rela antre dan berdiri di bawah terik matahari yang menyengat untuk bisa masuk ke Raudhah.
Raudhah merupakan area di sekitar mimbar yang biasa digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk berkhutbah. "Antara rumahku dan mimbarku adalah taman (raudhah) dari taman-taman surga”.
Demikian hadist mengisahkan penyataan Rasulullah. Area itu merupakan area mustajab, sehingga banyak yang berlomba-lomba untuk bisa bermunajat di sana.
Seperti yang dilakukan Sodiq Iskandar (71), jemaah haji lanjut usia (Lansia) asal Tasikmalaya, Jawa Barat. Meski sudah sepuh dan mengalami sakit di kaki kanannya, namun semangat Sodiq untuk ke Raudhah sangat tinggi.
Setelah melaksanakan Salat Dzuhur, Sodiq bersama teman-teman satu kloternya di JKS 23 Embarkasi Jakarta-Bekasi dan jemaah haji lainnya dari Indonesia berkumpul di pintu 37 dekat Makam Baqi.
Dengan sabar, Sodiq menunggu giliran untuk masuk antrean. Setelah menunggu hampir 30 menit, giliran rombongannya mulai masuk antrean.
Sodik pun mulai berjalan perlahan, sakit di kaki tak dirasakannya. Sodiq pun sangat menantikan untuk bisa berdoa di Raudhah.
Sodiq mengaku rela antre karena ingin bisa masuk ke Raudhah. Apalagi, tasrih atau surat izin yang didapatnya menyatakan jadwal masuk Raudhah setelah Salat Dzuhur.
"Udah jadwalnya hari ini masuk Raudhah," ucapnya, Senin (12/6/2023).
Ada banyak doa yang akan dipanjatkan Sodiq saat berada di Raudhah. Selain meminta keselamatan dan kesehatan agar bisa beribadah hingga pulang ke Tanah Air.
"Kalau masih sempat saya mau doakan yang di kampung, anak-anak dan cucu ya agar bisa pergi haji," ucapnya dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.
Sodiq mengaku bersyukur bisa sampai ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Berangkat bersama istrinya, Sodiq menuturkan jika istri sudah lebih dahulu ke Raudhah pada pagi tadi.
"Istri saya sudah duluan tadi pagi, sekarang giliran saya. Fisik saya lemah, kaki sakit. Insya Allah kuat, mudah-mudahan saya kuat ya. Terima masih-terima kasih sudah ada perhatian," ucapnya sambil menepuk-nepuk pundak penulis.
Perjuangan yang sama juga dilakukan Sukar (68) yang ikut mengantre bersama rombongannya untuk masuk Raudhah. Menurut Sukar masuk ke Raudhah merupakan impian setiap jemaah.
"Untuk doa di Raudhah nanti ada yang memimpin dari ketua rombongan. Alhamdulillah, arbain sampai sekarang belum bolong. Biar sempurna ibadahnya," ucapnya.
Dari pantauan SINDOnews, setelah melewati proses panjang. Para jemaah akhirnya bisa masuk ke Raudhah, mereka tenggelam dalam sholat dan berlinang air mata dalam doa.
Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi Jasaruddin mengatakan, berbagai upaya dilakukan agar jemaah haji Indonesia bisa masuk ke raudhah semuanya. Utamanya, jemaah haji lansia dan disabilitas. Jemaah seperti ini akan mendapatkan prioritas masuk ke dalam raudhah setelah tasrehnya keluar.
"Memang antusiasme jemaah haji lansia ke Raudhah cukup tinggi. Setelah mendapatkan tasreh, Jemaah haji lansia dan disabilitas dalam suatu kelompok akan ditempatkan di barisan depan,” ucapnya.
(shf)