Situasi Lengang, Jemaah Haji Bisa Lempar Jumrah Lebih Nyaman
loading...
A
A
A
ARAB SAUDI - Memasuki hari Tasyrik 11 Zulhijah atau Kamis 29 Juni 2023 situasi Jamarat sudah mulai lengang. Jemaah haji Indonesia bisa melakukan lempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqobah.
Dari pantauan, situasi di Jamarat tidak padat seperti sebelumnya saat lempar jumrah Aqobah. Jemaah dengan mudah memasuki Jamarat tanpa harus berdesak-desakan.
"Alhamdulillah, Jamarat sekarang sudah lebih sepi, enggak kaya kemarin yang padat," ujar Mahyudin (83) pada Kamis (29/6/2023).
Jemaah haji asal Aceh yang mendatangi Jamarat bersama rekannya ini mengaku, bersyukur bisa melaksanakan lempar jumrah yang merupakan wajib haji dengan lancar tanpa ada halangan.
"Saya semangat terus, semoga dikasih kesehatan sama Allah jadi bisa laksanain ibadah haji sampai selesai," ucapnya.
Seperti diketahui, lempar Jamarat adalah bagian dari rangkaian prosesi ibadah haji sebagai perlawanan terhadap setan. Hal ini merupakan tindakan yang mencontoh Nabi Ibrahim ketika dia dan putranya, Nabi Ismail, ketika mendapatkan godaan setan.
Lontar jumrah dilakukan dengan melempari batu ke tiang-tiang Jamarat. Penjagaan dan pengawasan terus dilakukan oleh tim petugas haji di berbagai pos Mina.
Kasi Layanan Lansia Arief Nurawi mengakui prosesi lempar jumrah pada hari Tasrik sudah longgar tidak padat seperti saat jumrah Aqobah. "Iya sudah longgar, puncaknya memang pas jumrah Aqobah," ucapnya.
Menurut Arief, hal itu terjadi karena banyak jemaah haji setelah melaksanakan jumrah Aqobah langsung melakukan tawaf iffadah, sai, kemudian tahalul dan kembali ke hotel masing-masing untuk beristirahat. Selain itu, ada juga jemaah yang memang masih kelelahan setelah mengikuti rangkaian puncak ibadah haji.
Dari pantauan, situasi di Jamarat tidak padat seperti sebelumnya saat lempar jumrah Aqobah. Jemaah dengan mudah memasuki Jamarat tanpa harus berdesak-desakan.
"Alhamdulillah, Jamarat sekarang sudah lebih sepi, enggak kaya kemarin yang padat," ujar Mahyudin (83) pada Kamis (29/6/2023).
Jemaah haji asal Aceh yang mendatangi Jamarat bersama rekannya ini mengaku, bersyukur bisa melaksanakan lempar jumrah yang merupakan wajib haji dengan lancar tanpa ada halangan.
"Saya semangat terus, semoga dikasih kesehatan sama Allah jadi bisa laksanain ibadah haji sampai selesai," ucapnya.
Seperti diketahui, lempar Jamarat adalah bagian dari rangkaian prosesi ibadah haji sebagai perlawanan terhadap setan. Hal ini merupakan tindakan yang mencontoh Nabi Ibrahim ketika dia dan putranya, Nabi Ismail, ketika mendapatkan godaan setan.
Lontar jumrah dilakukan dengan melempari batu ke tiang-tiang Jamarat. Penjagaan dan pengawasan terus dilakukan oleh tim petugas haji di berbagai pos Mina.
Kasi Layanan Lansia Arief Nurawi mengakui prosesi lempar jumrah pada hari Tasrik sudah longgar tidak padat seperti saat jumrah Aqobah. "Iya sudah longgar, puncaknya memang pas jumrah Aqobah," ucapnya.
Menurut Arief, hal itu terjadi karena banyak jemaah haji setelah melaksanakan jumrah Aqobah langsung melakukan tawaf iffadah, sai, kemudian tahalul dan kembali ke hotel masing-masing untuk beristirahat. Selain itu, ada juga jemaah yang memang masih kelelahan setelah mengikuti rangkaian puncak ibadah haji.
(kri)