Perjalanan Roh Manusia Setelah Meninggal, Ke Manakah Perginya?

Senin, 03 Juli 2023 - 08:47 WIB
loading...
Perjalanan Roh Manusia Setelah Meninggal, Ke Manakah Perginya?
Perjalanan roh manusia setelah meninggal dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam satu riwayat yang panjang. Foto ilustrasi/ist
A A A
Perjalanan roh manusia setelah meninggal perlu diketahui agar menjadi ibrah bagi umat muslim. Sejatinya urusan roh (الرُّوۡحِ‌) hanya Allah 'Azza wa Jalla yang Maha Tahu. Manusia hanya diberi sedikit pengetahuan tentangnya.

Untuk diketahui, roh merupakan masalah ghaib yang wajib diyakini dan diimani setiap muslim. Pertanyaannnya, ke manakah roh manusia setelah meninggal? Ustaz Farid Nu'man Hasan menjawab pertanyaan ini dengan menukil satu Hadis panjang yang diriwayatkan Imam Ahmad.

Al-Barra' bin 'Azib mengatakan, kami berangkat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengiringi seorang jenazah kaum Anshar (penduduk Madinah). Lantas kami sampai pekuburan. Ketika tanah digali, Rasulullah duduk dan kami duduk di sekitarnya, seolah-olah kepala kami ada burung-burung sedang tangan Beliau membawa dahan yang beliau pukulkan ke tanah.

Beliau tengadahkan kepala beliau ke langit dan berujar: "Mintalah kalian perlindungan kepada Allah dari siksa kubur (beliau mengucapkannya dua atau tiga kali)." Kemudian Beliau bersabda: "Seorang hamba mukmin jika berpisah dari dunia dan menghadapi Akhirat, Malaikat dari langit turun menemuinya dengan wajah putih seolah-olah wajah mereka matahari. Mereka membawa sebuah kafan dari kafan surga dan minyak wangi dari minyak wangi surga hingga duduk di sisinya (yang besarnya Malaikat tersebut) sejauh mata memandang.

Kemudian Malaikat Maut datang hingga duduk di sisi kepalanya dan berucap: "Wahai jiwa yang tenang, sambutlah olehmu ampunan Allah dan keridhaan." Kata Nabi: "Lantas jenazah itu mengalir sebagaimana tetesan air mengalir dari mulut kendi dan malaikat mencabutnya. Jika Malaikat mencabutnya, ia tidak membiarkannya di tangannya sekejap mata pun hingga ia cabut rohnya dan ia masukkan dalam kafan dan minyak wangi tersebut. Maka si mayit meninggal dunia sebagaimana halnya aroma minyak wangi paling harum yang ada di muka bumi."

Kata Nabi: "Malaikat tersebut lantas membawa naik jenazah itu, hingga tidaklah mereka melewati sekawanan Malaikat selain mereka bertanya-tanya: "Oh, oh, oh, roh siapa sewangi ini?" Para Malaikat menjawab: "Ini ruh si Fulan bin si Fulan. Dan mereka sebut dengan nama terbaiknya yang manusia pergunakan untuk menyebutnya ketika di dunia. Begitulah terus hingga mereka sampai ke langit dunia dan mereka meminta dibukakan, lantas dibukakan. Para Malaikat ahli taqarrub mengabarkan berita kematiannya kepada penghuni langit berikutnya hingga sampai ke langit ke tujuh, lantas Allah 'Azza wa Jalla bertitah: "Tulislah catatan hamba-Ku di 'Iliyyin dan kembalikanlah ia ke bumi, sebab dari padanyalah Aku mencipta mereka dan ke dalamnya Aku mengembalikan, serta dari padanya Aku membangkitkan sekali lagi."

Rasulullah melanjutkan sabdanya: "Lantas rohnya dikembalikan ke jasadnya, kemudian dua Malaikat mendatanginya dan mendudukkannya dan bertanya: "Siapa Tuhanmu." Ia menjawab: "Tuhanku Allah." Tanya keduanya: "Apa agamamu?" "Agamaku Islam." jawabnya. Keduanya bertanya: "Bagaimana pendapatmu tentang laki-laki yang diutus kepada kamu ini?" Si mayit menjawab: "Oh, dia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Keduanya bertanya: "Darimana kamu tahu?" Ia menjawab: "Aku membaca Kitabullah sehingga aku mengimaninya dan membenarkannya."

Lantas ada Penyeru di langit memanggil-manggil: "Hamba-Ku benar, hamparkanlah surga baginya dan berilah pakaian surga, dan bukakanlah pintu baginya menuju surga." Kata Nabi: "Maka hamba itu memperoleh bau harum dan wangi surga dan kuburannya diperluas sejauh mata memandang. Lantas ia didatangi oleh laki-laki berwajah tampan, pakaiannya indah, wanginya semerbak, dan malaikat itu berucap "Bergembiralah dengan kabar yang menggembirakanmu. Inilah hari yang dijanjikan unukmu."

Si mayit bertanya: "Siapakah kamu ini sebenarnya, rupa wajahmu adalah wajah yang mendatangkan kebaikan!" Si laki-laki tampan menjawab: "Oh, aku adalah amalan salihmu." Lantas hamba tadi meminta: "Ya Rabbiku, tolong jadikan Kiamat sekarang juga sehingga aku bisa kembali menemui keluargaku dan hartaku."

Perjalanan Roh Orang Kafir
Sebaliknya si hamba kafir apabila berpisah dari dunia (meninggal) dan menjemput Akhirat, ia ditemui Malaikat langit yang wajahnya kusam yang membawa kafan berwarna hitam legam terbuat dari rambut. Mereka duduk di sisinya yang Malaikat tersebut besarnya sejauh mata memandang. Lantas Malaikat Maut datang hingga duduk di kepalanya seraya membentak: "Wahai roh yang busuk, jemputlah kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya."

Kata Nabi: "Lantas jasadnya tercabik-cabik, dan Malaikat tersebut mencabut rohnya bagikan garu (atau gancu) bermata banyak yang mencabik-cabik kain basah lantas mencabutnya. Jika Malaikat telah mencabutnya, ia tidak membiarkannya sekejap mata pun hingga ia bungkus dalam kain hitam kelam dari rambut dan roh tersebut pergi dengan bau busuk paling menyengat di muka bumi.

Para Malaikat kemudian menaikkannya, dan tidaklah mereka membawanya ke sekawanan Malaikat di langit selain Malaikat langit berkomentar: "Siapa roh busuk ini?" Para Malaikat yang membawanya menjawab: "Ini adalah si Fulan anak si Fulan. Dan mereka sebut nama terburuknya yang sering manusia pergunakan untuk memanggil di dunia hingga mayit tersebut sampai ke langit dunia dan langit dunia diminta dibukakan. Dan, langit dunia dibuka.

Kemudian Rasulullah membaca ayat: "Tidak dibuka bagi mereka pintu langit dan tak bakalan mereka masuk surga hingga unta masuk lubang jarum." (QS Al-A'raf Ayat 40). Lantas Allah 'Azza wa Jalla berfirman: "Catatlah catatannya dalam Sijjin di bumi paling rendah."

Kontan rohnya dibuang sejauh-jauhnya, kemudian Beliau membaca ayat "Siapa yang menyekutukan Allah, maka seolah-olah dia tersungkur dari langit lantas burung menyambarnya atau sebagaimana diterbangkan angin di tempat jauh." (QS Al-Hajj: 31). Maka ruhnya dikembalikan dalam jasadnya.

Kedua Malaikat kemudian mendatanginya dan mendudukkan dan menginterogasinya: "Siapa Tuhanmu?" Ia menjawab: "Bbbp... saya tidak tahu." Kedua Malaikat itu bertanya lagi: "Apa agamamu?" Ia menjawab: "Bbbppp… saya tidak tahu." Kedua malaikat bertanya lagi: "Bagaimana tanggapanmu mengenai laki-laki yang diutus untuk kalian?" Si mayit menjawab: "Saya tidak tahu?"

Lantas ada Penyeru langit memanggil-manggil: "Ia betul-betul telah dusta! Hamparkan baginya neraka!" Maka Malaikat membuka pintu neraka baginya dan ia mendatanginya dengan segala panasnya dan letupannya. Sedang kuburannya menjepitnya hingga tulang-tulangnya remuk. Kemudian ia didatangi oleh laki-laki yang wajahnya menyeramkan, pakaiannya lusuh, baunya busuk dan berujar: "Bergembiralah engkau dengan segala hal yang menyusahkanmu. Inilah harimu yang dijanjikan bagimu."

Lantas si mayit bertanya: "Siapa kamu dengan wajahmu yang sedemikian menyeramkan dan membawa keburukan ini?" Lantas si laki-laki menjawab: "Aku adalah amalan jahatmu." Dan ia berdoa: "Ya Rabb, jangan engkau jadikan Kiamat sekarang!" (HR Ahmad 17803)

Demikianlah sekilas perjalanan roh manusia ketika meninggal sebagaimana dijelaskan dalam riwayat di atas. Semoga Allah mewafatkan kita dalam keadaan beriman dan diridhoi-Nya. Aamin.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2117 seconds (0.1#10.140)