Terlambat Sampai Madinah, Jemaah Haji Jangan Khawatir Tak Dapat Arbain
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jemaah haji gelombang kedua yang terlambat sampai Madinah tidak perlu khawatir tidak bisa menggenapkan ibadah Arbain. Sebab Bayan Tarhil akan dimulai sejak jemaah sampai di hotel.
Sekretaris Sektor Bjr Ali dan Terminal Hijrah, Muhamad memastikan tidak ada jemaah haji yang tertinggal Arbain. "Dipastikan tidak akan ada jemaah yang tertinggal Arbain. Karena Bayan Tarhil atau kesepakatan melaksanakan Arbain baru dimulai saat jemaah tiba di hotel," ujarnya, Rabu (12/7/2023).
Bayan Tarhil adalah penetapan kapan dimulai dan berakhirnya ibadah Arbain berdasarkan kesepakatan tiga belah pihak yakni, pihak sektor, kemudian ketua kloter, dan majmuah atau penyelenggara ibadah haji Arab Saudi.
Muhamad menegaskan keterlambatan bus jemaah tidak akan berpengaruh terhadap pelaksanaan salat Arbain. Sebab penetapan bayan tarhil setelah jemaah sudah di hotel. "Tidak berpengaruh," ucapnya.
Untuk itu, Muhamad berpesan agar jemaah tak perlu turun dari mobil saat tiba di Terminal Hijrah dengan alasan untuk mulai melaksanakan Arbain.
"Memang ada beberapa jemaah yang mau turun di sini untuk melaksanakan Arbain. Dikira karena sudah masuk Madinah maka Arbain dimulai dari sini, tapi sudah kita arahkan agar Arbain dilakukan setelah tiba di hotel," jelasnya.
Muhamad meminta agar jemaah haji di Makkah untuk lebih siap saat akan diberangkatkan ke Madinah. Tujuannya agar tidak terlambat sampai ke penginapan. "Terlambatnya bisa 2-3 jam ini luar bisa. Kami minta pendorongan jemaah haji lebih tepat waktu," terangnya.
Sebab konsekuensi dari keterlambatan bus, lanjut Muhamad, berdampak pada kondisi fisik jemaah karena mereka tiba larut malam kemudian sudah masuk Arbain pada saat Salat Subuh.
Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin mengimbau jemaah haji tidak memaksakan diri untuk memaksakan ibadah Arbain.
"Jangan paksakan ibadah Arbain, khususnya jamaah lansia. Kita akan terus ingatkan juga kepada petugas kloter dan petugas haji daerah untuk mengawasi jemaahnya," katanya.
Zaenal berharap jemaah dapat beraktivitas sesuai kemampuan fisiknya dan tidak memaksakan diri sehingga tidak memicu kelelahan.
"Pak Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas, berharap bahwa setelah jemaah mencapai puncak ibadah haji dengan puncak kelelahan di Arafah, Muzdalifah, Mina, mereka diharapkan tidak terlalu lelah," tutupnya.
Sekretaris Sektor Bjr Ali dan Terminal Hijrah, Muhamad memastikan tidak ada jemaah haji yang tertinggal Arbain. "Dipastikan tidak akan ada jemaah yang tertinggal Arbain. Karena Bayan Tarhil atau kesepakatan melaksanakan Arbain baru dimulai saat jemaah tiba di hotel," ujarnya, Rabu (12/7/2023).
Bayan Tarhil adalah penetapan kapan dimulai dan berakhirnya ibadah Arbain berdasarkan kesepakatan tiga belah pihak yakni, pihak sektor, kemudian ketua kloter, dan majmuah atau penyelenggara ibadah haji Arab Saudi.
Muhamad menegaskan keterlambatan bus jemaah tidak akan berpengaruh terhadap pelaksanaan salat Arbain. Sebab penetapan bayan tarhil setelah jemaah sudah di hotel. "Tidak berpengaruh," ucapnya.
Untuk itu, Muhamad berpesan agar jemaah tak perlu turun dari mobil saat tiba di Terminal Hijrah dengan alasan untuk mulai melaksanakan Arbain.
"Memang ada beberapa jemaah yang mau turun di sini untuk melaksanakan Arbain. Dikira karena sudah masuk Madinah maka Arbain dimulai dari sini, tapi sudah kita arahkan agar Arbain dilakukan setelah tiba di hotel," jelasnya.
Muhamad meminta agar jemaah haji di Makkah untuk lebih siap saat akan diberangkatkan ke Madinah. Tujuannya agar tidak terlambat sampai ke penginapan. "Terlambatnya bisa 2-3 jam ini luar bisa. Kami minta pendorongan jemaah haji lebih tepat waktu," terangnya.
Sebab konsekuensi dari keterlambatan bus, lanjut Muhamad, berdampak pada kondisi fisik jemaah karena mereka tiba larut malam kemudian sudah masuk Arbain pada saat Salat Subuh.
Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin mengimbau jemaah haji tidak memaksakan diri untuk memaksakan ibadah Arbain.
"Jangan paksakan ibadah Arbain, khususnya jamaah lansia. Kita akan terus ingatkan juga kepada petugas kloter dan petugas haji daerah untuk mengawasi jemaahnya," katanya.
Zaenal berharap jemaah dapat beraktivitas sesuai kemampuan fisiknya dan tidak memaksakan diri sehingga tidak memicu kelelahan.
"Pak Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas, berharap bahwa setelah jemaah mencapai puncak ibadah haji dengan puncak kelelahan di Arafah, Muzdalifah, Mina, mereka diharapkan tidak terlalu lelah," tutupnya.
(kri)