Tradisi 1 Muharam di Indonesia, Salah Satunya Membuat Jimat

Selasa, 18 Juli 2023 - 19:21 WIB
loading...
A A A
Peristiwa ketujuh yang terjadi pada 10 Muharam adalah Allah memberi kesembuhan kepada Nabi Ayub. Nabi Yunus selama 40 hari berada di perut ikan, kemudian keluar juga pada 10 Muharram.



Berkumpulnya Yusuf dan Yakub, yaitu bertemunya Nabi Yusuf dan Ya'qub setelah berpisah 40 tahun juga pada 10 Muharram. Peristiwa yang terjadi pada para nabi di tanggal 10 Muharram yang terakhir adalah lahirnya Nabi Isa serta naiknya ia ke langit.

Oleh karena itu tanggal 10 Muharram disebut 'Yaumul Assyura'. Pada hari itu, Allah Ta'ala memberikan ampunan (maghfirah) kepada hamba-hamba-Nya yang berdoa memohon ampunan. Seorang mukmin harus memperbanyak ibadah, mencari maghfirah-Nya, serta berpuasa dan memperbanyak sedekah kepada anak yatim. Pada hari Suronan, para santri berpuasa mengikuti Rasulullah SAW.

Dalam pelaksanaan tradisi Suronan, kalangan pesantren juga biasanya membuat bubur nasi, yaitu bubur abang (bubur merah) yang rasanya manis karena dibubuhi gula merah, dan bubur putih yang rasanya gurih. Warna-warna ini merupakan simbol dua hal yang selalu berlawanan di dunia, misalnya laki-laki dan perempuan, siang dan malam, ataupun baik dan buruk.

Bulan Suro adalah bulan terjadinya peperangan antara yang baik dan yang buruk, sebagaimana tampak dalam tragedi pembunuhan Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib di Karbala. Sebagian masyarakat Jawa menekankan momentum Suro pada malam tanggal satu Suro, yaitu malam tahun baru bagi penanggalan Jawa Kuno.

Mereka percaya pada malam ini berbagai kekuatan spiritual turun ke bumi untuk mendatangi orang-orang yang berhati bersih dan suci.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3833 seconds (0.1#10.140)