Kisah Keluarnya Yajuj dan Majuj dan Kemusnahannya Jelang Kiamat

Jum'at, 21 Juli 2023 - 18:06 WIB
loading...
Kisah Keluarnya Yajuj...
Yajuj dan Majuj ketika berhasil menghancurkan tembok Dzulqarnain, mereka turun dari pegunungan dengan sangat cepat dan membuat kerusakan di muka bumi jelang Hari Kiamat. Foto ilustrasi/ist
A A A
Kisah keluarnya Yajuj dan Majuj di akhir zaman merupakan satu dari 10 tanda Kiamat besar yang pernah disabdakan Nabi Muhammad ﷺ. Dua suku bangsa perusak ini kelak muncul jelang Kiamat dan mereka dibinasakan Allah setelah dibunuhnya Dajjal.

Yajuj dan Majuj (يأجوج ومأجوج) adalah golongan manusia keturunan Yafits bin Nuh 'alaihissalam, nenek moyang bangsa Turk. Mereka tidak akan mati kecuali melahirkan keturunan seribu orang atau lebih.

Ada satu kisah menarik diceritakan dalam Kitab Syarah Sullam At-Taufik karya Imam Nawawi Al-Bantani. Dikisahkan, Rasulullah ﷺ pernah berpapasan dengan kaum perusak ini. Mereka disebut dengan nama Yajuj dan Majuj karena saking banyaknya dan kuatnya mereka.

Mereka memakan rumput, pohon, kayu bakar, dan manusia (kanibal). Meski demikian, Yajuj dan Majuj tidak dapat memasuki tiga kota suci yaitu Mekkah, Madinah dan Baitul Muqoddas. Suatu ketika Rasulullah ﷺ ditanya, "Apakah Yajuj dan Majuj menerima dakwahmu?" Maka Rasulullah menjawab: "Aku berpapasan dengan mereka di malam Lailatul Isra'. Aku memanggil mereka tetapi mereka tidak menjawab."

Untuk diketahui, Nabi Muhammad ﷺ diangkat sebagai seorang Rasul ketika beliau menerima wahyu Surat al-'Alaq pada hari Senin tanggal 17 Ramadhan di Gua Hira. Saat itu, beliau berusia 41 tahun (riwayat lain usianya 40 tahun). Beliau menerima wahyu terakhir berupa Surat Al-Maidah ayat 3 pada tanggal 9 Dzulhijah Tahun 10 Hijriah. Jarak waktu antara turunnya wahyu pertama dan terakhir adalah 22 tahun 22 bulan lebih 22 hari. Demikian disebutkan di dalam Kitab Tarikh at-Tasyrik al-Islami.

Dalam satu riwayat, Rasulullah ﷺ menyebutkan sekilas ciri-ciri fisik kaum Yajuj dan Majuj ini. Beliau bersabda: "Sesungguhnya kalian berkata tidak ada musuh, sementara kalian senantiasa memerangi musuh, hingga datang Yajuj dan Majuj; Bermuka lebar, bermata sipit, berambut pirang. Mereka datang dari setiap arah, wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit.'' (HR Ahmad 5: 271)

Allah Ta'ala berfirman:

وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَاِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ اَبْصَارُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ يٰوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا بَلْ كُنَّا ظٰلِمِيْنَ

Artinya: "Dan (apabila) janji yang benar (hari berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak. (Mereka berkata), "Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya Ayat 97)

Pada ayat ini ditegaskan bahwa pada waktu keluarnya Yajuj dan Majuj di waktu telah dekatnya saat kedatangan janji yang benar, yaitu hari kebangkitan dan hisab. Ketika tembok Yajuj dan Majuj dibuka, mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Maka terbelalaklah mata kaum kafir karena terkejut, seraya berteriak dengan nada penyesalan.

"Aduhai, celakalah kami, kami benar-benar lalai tentang kedatangan hari Kebangkitan sehingga kami tidak mempersiapkan diri. Bahkan kami ini adalah orang-orang zalim karena telah diberi peringatan, tetapi kami mendustakannya."

Diriwayatkan dari Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy (istri Rasulullah), beliau berkata: "(Pada suatu hari) Rasulullah ﷺ masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan cemas sambil bersabda, "La ilaha illallah, celaka (binasa) bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka bagian dinding Yajuj dan Majuj seperti ini", dan Baginda Nabi menemukan ujung ibu jari dengan ujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya, "Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa, sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang shaleh?" Lalu Nabi ﷺ bersabda: "Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Kemusnahan Yajuj dan Majuj
Sebelum dibinasakan Allah, kaum Yajuj dan Majuj keluar setelah berhasil menghancurkan tembok besi yang dibangun Raja Dzulqarnain. Mengenai kapan waktu keluarnya hanya Allah Yang Maha Tahu.

Dalam riwayat disebutkan, ketika berhasil menghancurkan tembok Dzulqarnain, mereka turun dari gunung-gunung dengan sangat cepat dan membuat kerusakan di muka bumi. Yajuj dan Majuj ini mendatangi Danau Thabriyah (Danau Tiberias) di Palestina dan mereka meminum danau itu sampai airnya habis karena banyaknya populasi mereka. Orang terakhir yang berhasil mencapai danau itu akan berkata, "Sungguh dulu di sini masih ada airnya."

Dalam Hadits An-Nawwas bin Sam'an radhiyallahu 'anhu di dalamnya disebutkan bahwa Allah memberitahukan kepada Nabi Isa akan keluarnya Yajuj dan Majuj yang tidak ada seorang pun mampu memerangi mereka. Allah memerintahkan Nabi Isa untuk menjauhkan kaum mukminin ke Gunung Thur. Kemudian Allah membinasakan Yajuj dan Majuj dalam satu malam berkat doa Nabi Isa bin Maryam.

Berikut kisahnya diriwayatkan dalam Hadis an-Nawwas bin Sam'an radhiyallahu 'anhu:

إِذَا أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيْسَى: أَنِّيْ قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِيْ لاَ يَدَانِ لأَحَدٍ بِقِتَالِهمْ، فَحَرِّزْ عِبَادِيْ إِلَى الطُّوْرِ، وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُوْنَ، فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبْرَيَّةَ، فَيَشْرَبُوْنَ مَـا فِيْهَا، وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُوْلُوْنَ: لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ، وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى وَأَصْحَابُهُ، حَتَّى يَكُوْنَ رَأْسُ الثَّوْرِ لأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِيْنَارٍ لأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِيْ رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُوْنَ فَرْسَى، كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ؛ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ فَلاَ يَجِدُوْنَ فِي اْلأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى الله، فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ.

Artinya: "Ketika Allah mewahyukan kepada Isa, 'Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada seorang pun dapat mengalahkannya, maka kumpulkanlah hamba-hamba-Ku ke Gunung Thur, kemudian Allah mengutus Yajuj dan Majuj, mereka datang dari setiap tempat yang tinggi. Maka kelompok pertama dari mereka melewati Danau Tha-bariyyah, mereka meminum airnya, lalu orang yang belakangan dari mereka berkata, 'Di danau ini dulu pernah ada airnya.'

Nabiyullah Isa dan para sahabatnya dikepung, sehingga pada hari itu kepala seekor sapi lebih berharga daripada 100 Dinar milik salah seorang dari kalian. Kemudian Nabi Isa dan para sahabat berdoa kepada Allah, lalu Allah mengutus ulat-ulat pada leher-leher mereka (Yajuj dan Majuj), akhirnya mereka semua mati bagaikan satu jiwa yang mati. Kemudian Nabiyullah Isa dan para sahabatnya turun (dari gunung) ke bumi, dan ternyata mereka tidak mendapati satu jengkal pun di bumi kecuali penuh dengan bau busuk dan bangkai mereka.

Selanjutnya Nabi Isa dengan para sahabatnya berdoa kepada Allah, maka Allah mengutus sekelompok burung yang lehernya bagaikan leher unta, lalu burung ter-sebut mengambil dan melemparkan bangkai-bangkai itu ke mana saja sesuai dengan kehendak Allah." (HR Muslim)

Kisah lain diriwayatkan dari Abdullah bin Masud radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Ketika malam diisra'kannya Rasulullah, beliau berjumpa dengan Nabi Ibrahim, Musa, dan Isa 'alaihimussalam, lalu mereka membicarakan tentang Kiamat hingga beliau bersabda: "Maka mereka mengembalikan pembicaraan kepada Isa. Lalu beliau (Isa) menyebutkan terbunuhnya Dajjal, kemudian berkata "Selanjutnya manusia kembali ke negeri-negeri mereka, lalu dihadang oleh Yajuj dan Majuj yang berdatangan dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Mereka tidak akan melewati air kecuali meminumnya, tidak juga melewati sesuatu kecuali menghancurkannya, kemudian mereka (para Sahabat Isa) meminta pertolongan kepadaku, lalu aku berdoa kepada Allah, maka Allah membinasakan mereka."

"Selanjutnya bumi menjadi bau karena bangkai mereka, kemudian mereka (para Sahabat Isa) memohon kepadaku, lalu aku berdoa kepada Allah, akhirnya Allah mengirimkan hujan dari langit yang membawa dan melemparkan jasad-jasad mereka ke lautan." (HR Al-Hakim)

Demikian sekelumit kisah kemunculan Yajuj dan Majuj dan kemusnahannya jelang Hari Kiamat. Semoga kisah ini menambah keimanan kita.

Wallahu A'lam

(rhs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1824 seconds (0.1#10.140)