Bacalah Doa Ini Saat Ditimpa Kegalauan
loading...
A
A
A
Saat hati sedang galau dan bingung harus berbuat apa, salah satu obatnya yang manjur adalah mengadu kepada Allah Subhanhu wa ta'ala.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengajarkan sebuah doa yang sangat lengkap untuk menghilangkan kesedihan (tentang sesuatu yang sudah atau sedang terjadi) dan kegalauan (tentang sesuatu yang belum terjadi), yaitu:
“Ya Allah, sungguh aku adalah hamba-Mu, anak hamba (laki-laki)-Mu, anak hamba (perempuan)-Mu, ubun-ubunku di tangan-Mu, telah lewat bagiku hukum-Mu, keadilan takdir-Mu bagiku. Aku meminta kepada-Mu dengan semua nama yang Engkau miliki, yang Engkau namakan diri-Mu sendiri, atau Engkau ajarkan kepada seorang dari hamba-Mu, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar Engkau jadikan al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, pelapang kesedihanku, dan penghilang kegalauanku.” (HR. Ahmad dalam Al-Musnad 1: 391 dinyatakan sahih oleh Syekh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah no. 198)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga sering berdoa,
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari al-hamm (galau dengan sesuatu yang belum terjadi), al-hazn (sedih dengan sesuatu yang sudah terjadi), ketidakberdayaan, kemalasan, pelit, ketakutan, hutang yang tak bisa terbayarkan, dan ditindas oleh orang.” (HR. Bukhari no. 2893)
Wallahu A'lam
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengajarkan sebuah doa yang sangat lengkap untuk menghilangkan kesedihan (tentang sesuatu yang sudah atau sedang terjadi) dan kegalauan (tentang sesuatu yang belum terjadi), yaitu:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ،أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ
“Ya Allah, sungguh aku adalah hamba-Mu, anak hamba (laki-laki)-Mu, anak hamba (perempuan)-Mu, ubun-ubunku di tangan-Mu, telah lewat bagiku hukum-Mu, keadilan takdir-Mu bagiku. Aku meminta kepada-Mu dengan semua nama yang Engkau miliki, yang Engkau namakan diri-Mu sendiri, atau Engkau ajarkan kepada seorang dari hamba-Mu, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar Engkau jadikan al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, pelapang kesedihanku, dan penghilang kegalauanku.” (HR. Ahmad dalam Al-Musnad 1: 391 dinyatakan sahih oleh Syekh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah no. 198)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga sering berdoa,
اللَّهمَّ إنِّي أعوذُ بِكَ منَ الهمِّ والحزنِ والعَجزِ والكَسلِ والبُخلِ والْجُبْنِ وضَلَعِ الدَّينِ وغلبةِ الرِّجالِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari al-hamm (galau dengan sesuatu yang belum terjadi), al-hazn (sedih dengan sesuatu yang sudah terjadi), ketidakberdayaan, kemalasan, pelit, ketakutan, hutang yang tak bisa terbayarkan, dan ditindas oleh orang.” (HR. Bukhari no. 2893)
Wallahu A'lam
(wid)