Hukum Bacaan Tajwid Surat Yasin Ayat 40-41 dan Cara Membacanya

Senin, 07 Agustus 2023 - 21:37 WIB
loading...
A A A
15. Tanda Waqaf
Pada bacaan النَّهَارِ‌ؕ terdapat tanda wakaf. Yaitu singkatan dari Al-Qaqfu Aula artinya lebih baik wakaf daripada washal atau dianjurkan berhenti daripada lanjut.

16. Ikhfa
Pada kalimat وَكُلٌّ فِىۡ terdapat hukum Ikhfa. Yaitu tanwin bertemu dengan huruf Fa. Cara membacanya ditahan serta dengung condong ke huruf Mim menjadi: "Wa Kullumfii"

17. Mad Thabi'i
Pada kata فِىۡ terdapat hukum Mad Thabi'i (Mad asli). Yaitu Ya mati sebelumnya ada huruf yang berbaris kasrah. Cara membacanya dibaca panjang 2 harakat menjadi: "Fii".

18. Idgham Bighunah
Pada kalimat فَلَكٍ يَّسۡبَحُوۡنَ terdapat hukum Idgham Bighunnah. Yaitu Tanwin bertemu dengan huruf Ya (huruf idgham). Cara membacanya, suara tanwin dimasukkan ke huruf Ya dengan ditahan serta dengung menjadi: Falakiy Yasbahuun".

19. Mad Aridh Lissukun
Pada akhir ayat يَّسۡبَحُوۡنَ terdapat hukum Mad Arid Lisukun. Yaitu Mad Thabi'i berhadapan dengan satu huruf yang hidup di akhir kalimat. Huruf di akhir kalimat itu mati jika diwaqafkan. Cara membacanya panjangnya 2 sampai 6 harakat menjadi: "Yasbahuuun".

Surat Yasin Ayat 41

وَاٰيَةٌ لَّهُمۡ اَنَّا حَمَلۡنَا ذُرِّيَّتَهُمۡ فِى الۡفُلۡكِ الۡمَشۡحُوۡنِۙ

Wa Aayatul lahum annaa hamalnaa dzurriyatahum fil fulkil masyhuun.

Artinya: "Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan." (QS Yasin Ayat 41)

1. Mad Badal
Pada kalimat َاٰيَةٌ terdapat hukum tajwid Mad Badal. Yaitu huruf Hamzah fatah bertemu dengan Alif.
Cara membacanya dibaca panjang dua harakat saja menjadi: "Aayatul"

2. Idgham Bilaghunnah
Pada kalimat وَاٰيَةٌ لَّهُمۡ terdapat hukum tajwid Idgham Bilaghunnah. Yaitu tanwin Dhommah bertemu dengan huruf Lam. Cara membacanya tanwin dommah dilebur (dimasukkan) ke huruf Lam tanpa dengung, menjadi. "Wa Aayatullahum".

3. Izhar Syafawi
Pada bacaan لَّهُمۡ (Lahum) ada Izhar Syafawi. Cara membacanya Mim sukun dibaca dengan jelas menjadi: "Lahum".

4. Gunnah
Pada kata اَنَّا (Annaaa) ada hukum ghunnah. Yaitu ada huruf Nun bertasdid. Cara membacanya Nun didengungkan menjadi: "Annnaa"

5. Mad Thabi'i
Pada kata اَنَّا (Annaa) juga ada Mad Thabi'i dibaca panjang dua harakat menjadi: "Annaa".

6. Mad Thabi'i
Pada kalimat حَمَلۡنَا (hamalnaa) ada hukum Mad Thabi'i. Yaitu huruf Naa ada Alif fatah dibaca panjang dua harakat menjadi: "hamalnaa".

7. Ra Tarqiq
Pada kalimat ذُرِّيَّتَهُمۡ (dzurriyatahum) ada hukum Ra Tarqiq. Yaitu huruf Ra berbaris kasroh jadi dibaca tipis menjadi: "Dzurriy"

8. Izhar Syafawi
Pada kalimat ذُرِّيَّتَهُمۡ (dzurriyatahum) terdapat hukum Izhar Syafawi pada kata Hum. Yaitu Mim sukun bertemu huruf Fa. Cara membacanya Hum dibaca jelas menjadi: "Dzurriyatahum"

9. Alif Lam Qomariyah
Pada kalimat فِى الۡفُلۡكِ (Fil-Fulki) ada Alif lam Qomariyah. Yaitu huruf Alif Lam bertemu huruf Qomariyah Fa. Jadi cara membacanya Alif Lam dibaca jelas menjadi: "Fil-Fulki".

10. Alif lam Qomariyah
Pada kalimat الۡفُلۡكِ الۡمَشۡحُوۡنِۙ (Al-Fulkil-Masyhuun) terdapat Alif lam Qomariyah. Yaitu huruf Alif Lam bertemu dengan huruf Qomariyah Mim. Jadi Alif Lam nya dibaca jelas menjadi: "Fulkil-Masyhuun"

11. Mad Aridh Lissukun
Pada kalimat terakhir الۡمَشۡحُوۡنِۙ (Al-Masyhuun) terdapat hukum Mad Aridh Lissukun. Yaitu Mad Thabi'i bertemu dengan huruf Waw sukun. Cara membacanya boleh dua harakat atau 6 harakat menjadi: "Al-Masyhuuuun".

Wallahu A'lam
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2101 seconds (0.1#10.140)