Begini Asal Mula Terjadinya Sumber Air Zamzam

Selasa, 15 Agustus 2023 - 05:15 WIB
loading...
Begini Asal Mula Terjadinya Sumber Air Zamzam
Sumur Zamzam tempo dulu. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Dalam buku "Ar-Risalah, Sejarah Kehidupan Rasulullah SAW", Ja'far Subhani berkisah detik-detik Nabi Ibrahim meninggalkan istri dan putranya di Makkah dan asal mula terjadinya sumber air zamzam.

Ibrahim mengambil kendali hewan tunggangannya. Dengan air mata, ia memohon diri kepada tanah Makkah, Hajar , dan putranya.

Akan tetapi, tak berapa lama kemudian, makanan dan minuman yang dapat diperoleh si anak dan ibunya habis, dan air susu Hajar pun kering. Kondisi putranya mulai merosot. Air mata mengucur dari ibu yang terasing itu dan membasahi pangkuannya.

Dalam keadaan amat bingung, ia bangkit berdiri lalu pergi ke bukit Shafa. Dari sana ia melihat suatu bayangan dekat bukit Marwah. Ia pun lari ke sana. Namun, pemandangan palsu itu sangat mengecewakannya. Tangisan dan keresahan putranya tercinta menyebabkan ia lari lebih keras ke sana ke mari.



Demikianlah, ia berlari tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah untuk mencari air, tetapi pada akhirnya ia kehilangan semua harapan, lalu kembali kepada putranya.

Si anak tentulah telah hampir sampai pada nafasnya yang terakhir. Kemampuannya meratap atau menangis sudah tiada. Namun, justru pada saat itu doa Ibrahim terkabul. Ibu yang letih lesu itu melihat bahwa air jernih telah mulai keluar dari bawah kaki Isma'il.

Sang ibu, yang sedang menatap putranya dan mengira ia akan mati beberapa saat lagi, merasa sangat gembira melihat air itu. Ibu dan anak itu minum sampai puas, dan kabut putus asa yang telah merentangkan bayangannya pada kehidupan mereka pun terusir oleh angin rahmat Ilahi.

Munculnya sumber air ini, yang dinamakan Zamzam, sejak hari itu, membuat burung-burung air terbang di atasnya, membentangkan sayapnya yang lebar sebagai penaung kepala ibu dan anak yang telah menderita itu.



Orang-orang dari suku Jarham, yang tinggal jauh dari lembah ini, melihat burung-burung yang beterbangan ke sana ke mari itu. Mereka lalu menyimpulkan bahwa telah ada air di sekitarnya. Mereka mengutus dua orang untuk mengetahui keadaan itu.

Setelah lama berkeliling, kedua orang itu sampai ke pusat rahmat Ilahi itu. Ketika mendekat, mereka melihat seorang wanita dan seorang anak sedang duduk di tepi suatu genangan air. Mereka segera kembali dan melaporkan hal itu kepada para pemimpin sukunya. Para anggota suku itu segera memasang kemah mereka di sekitar sumber air yang diberkati itu, dan Hajar pun terlepas dari kesulitan dan pahitnya kesepian yang dideritanya.

Isma'il tumbuh sampai dewasa sebagai pemuda yang ramah. Ia pun mengadakan ikatan perkawinan dengan wanita suku Jarham. Dengan demikian, ia beroleh dukungan dan menjadi anggota masyarakat mereka. Oleh karena itu, dari sisi ibu, keturunan Isma'il berfamili dengan suku Jarham.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1348 seconds (0.1#10.140)