Doa Saat Menyembelih Kurban Seperti yang Diajarkan Rasulullah
loading...
A
A
A
Sehingga semua aktivitas kita ini adalah dalam rangka pengabdian kepada Allah bukan kepada lainnya. Baik di mulai dari niat kita, proses pelaksanaannya, sampai pada tujuan akhir dari semua aktifitas tersebut adalah dalam rangka pengabdian itu.
Misalnya ketika ketika hendak menuntut ilmu, maka mulai niatnya juga proses dalam rangka menuntut ilmu sampai pada jenjang puncaknya sekaligus pada saat mengimplementasikannya adalah wujud ibadah kepada Allah, sehingga tendensinya tiada lain adalah karena Allah SWT.
Hal ini menjadi penting agar mendapat perhatian, sehingga kita tidak salah alamat atau tujuan dalam menjalankan aktivitas kehidupan ini. Karena salah alamat menyebabkan kita tidak mendapat balasan dari sisi-Nya.
Baca juga: Berikut 5 Dalil tentang Ibadah Kurban Wajib Bagi yang Mampu
Doa Menyembelih Kurban
Banyak riwayat yang menjelaskan apa yang seharusnya dibaca ketika menyembelih kurban, di antaranya adalah dalam teks hadits di atas.
Dalam riwayat yang lain yang bersumber dari Ibunda Aisyah RA yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
Dengan menyebut nama Allah, ya Allah terimalah dari Muhammad dan keluarga Muhammad dan dari umat Muhammad.
Baca Juga: Bolehkah Patungan untuk Berkurban? Ini Penjelasan Ustaz Ajib
Dalam riwayat yang lain yang bersumber dari Jabir bin ‘Abdullah RA yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:
بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّي وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي
Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ini dariku dan dari siapa yang tidak (mampu) berkurban dari umatku
Riwayat sebagaimana tersebut adalah apa yang beliau ucapkan ketikan menyembelih hewan kurban, sedangkan untuk saat ini kalimat tersebut menjadi:
بِاسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ – فلان و آل فلان –
Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah terimalah dari fulan dan kelurga fulan—sesuai dengan nama yang berkurban.
Baca juga: Berikut Alasan Mengapa Kurban Mesti di Daerah Domisili
Empati Rasulullah
Rasulullah sangat berempati kepada umatnya yang tidak mampu berkurban dengan mengatasnamakan umatnya saat menyembelih hewan kurban.
Sehingga semua umat beliau yang tidak mampu sudah diwakili beliau untuk berkurban, hal ini agar umat beliau tidak merasa sedih ketika memang tidak diberi kemampuan untuk berkurban.
Akan tetapi sisi lain Rasulullah mengancam kepada umatnya yang mampu berkurban kemudian tidak mau berkurban, sebagaimana sabda beliau:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا”. أخرجه ابن ماجه والحاكم
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa memiliki keluasaan (untuk berkorban) namun tidak berkorban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami. (HR Ibnu Majah dan al Hakim).
Dengan hujjah hadits tersebut makadi antara para ulama berpendapat bahwa berkurban itu wajib bagi yang mampu. Wallahu a’lam.( )
Misalnya ketika ketika hendak menuntut ilmu, maka mulai niatnya juga proses dalam rangka menuntut ilmu sampai pada jenjang puncaknya sekaligus pada saat mengimplementasikannya adalah wujud ibadah kepada Allah, sehingga tendensinya tiada lain adalah karena Allah SWT.
Hal ini menjadi penting agar mendapat perhatian, sehingga kita tidak salah alamat atau tujuan dalam menjalankan aktivitas kehidupan ini. Karena salah alamat menyebabkan kita tidak mendapat balasan dari sisi-Nya.
Baca juga: Berikut 5 Dalil tentang Ibadah Kurban Wajib Bagi yang Mampu
Doa Menyembelih Kurban
Banyak riwayat yang menjelaskan apa yang seharusnya dibaca ketika menyembelih kurban, di antaranya adalah dalam teks hadits di atas.
Dalam riwayat yang lain yang bersumber dari Ibunda Aisyah RA yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
Dengan menyebut nama Allah, ya Allah terimalah dari Muhammad dan keluarga Muhammad dan dari umat Muhammad.
Baca Juga: Bolehkah Patungan untuk Berkurban? Ini Penjelasan Ustaz Ajib
Dalam riwayat yang lain yang bersumber dari Jabir bin ‘Abdullah RA yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:
بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّي وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي
Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ini dariku dan dari siapa yang tidak (mampu) berkurban dari umatku
Riwayat sebagaimana tersebut adalah apa yang beliau ucapkan ketikan menyembelih hewan kurban, sedangkan untuk saat ini kalimat tersebut menjadi:
بِاسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ – فلان و آل فلان –
Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah terimalah dari fulan dan kelurga fulan—sesuai dengan nama yang berkurban.
Baca juga: Berikut Alasan Mengapa Kurban Mesti di Daerah Domisili
Empati Rasulullah
Rasulullah sangat berempati kepada umatnya yang tidak mampu berkurban dengan mengatasnamakan umatnya saat menyembelih hewan kurban.
Sehingga semua umat beliau yang tidak mampu sudah diwakili beliau untuk berkurban, hal ini agar umat beliau tidak merasa sedih ketika memang tidak diberi kemampuan untuk berkurban.
Akan tetapi sisi lain Rasulullah mengancam kepada umatnya yang mampu berkurban kemudian tidak mau berkurban, sebagaimana sabda beliau:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا”. أخرجه ابن ماجه والحاكم
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa memiliki keluasaan (untuk berkorban) namun tidak berkorban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami. (HR Ibnu Majah dan al Hakim).
Dengan hujjah hadits tersebut makadi antara para ulama berpendapat bahwa berkurban itu wajib bagi yang mampu. Wallahu a’lam.( )
(mhy)