Penjelasan tentang Rukun Iman Berdasar Hadis Dialog Rasulullah SAW dan Jibril

Kamis, 31 Agustus 2023 - 15:09 WIB
loading...
Penjelasan tentang Rukun Iman Berdasar Hadis Dialog Rasulullah SAW dan Jibril
Salah rukun iman adalah iman kepada kitab-kitab Allah. Ilustrasi: SINDOnews
A A A
Potongan hadis dari Umar bin Khattab ra yang menceritakan tentang dialog Nabi Muhammad SAW dengan malaikat Jibril tentang Islam, Iman, Ikhsan, dan hari kiamat, terdapat penjelasan mengenai rukun iman yang enam. Dialog dalam hadis itu antara lain sebagai berikut:

Dia berkata lagi: “Kabarkan kepada saya tentang Iman!”

Nabi SAW menjawab: “Engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir baik maupun takdir buruk.”



Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As-Sidawi dalam bukunya berjudul "Syarah 10 Landasan Agama dari Kalimat Nubuwwah" menjelaskan dalam hadis ini dijelaskan tentang rukun iman yang enam yaitu iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan takdir yang baik maupun yang buruk.

1. Iman kepada Allah mencakup beberapa hal:

Iman kepada wujud Allah, bahwasanya Allah itu ada. Iman kepada Rububiyyah Allah, bahwasanya Allah yang menghidupkan, mematikan, memberi rezeki, dan lain lain.

Selanjutnya, iman kepada Uluhiyyah Allah, bahwasanya Allah adalah satu-satunya sembahan yang berhak untuk diibadahi. Iman kepada nama dan sifat-Nya, kita menetapkan nama-nama dan sifat-sifat yang ditetapkan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan ditetapkan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya yang sahih tanpa membagaimanakan dan menyamakan sifat-sifat tersebut dengan sifat makhluk.



2. Iman kepada malaikat Allah.

Malaikat adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dari cahaya. Mereka adalah makhluk ghaib. Mereka adalah para hamba yang taat kepada Allah, tidak pernah memaksiati Allah. Adapun iman kepada malaikat Allah mencakup beberapa hal:

- Iman kepada wujudnya malaikat.

- Iman bahwa malaikat memiliki sifat sebagaimana dalam Al-Qur’an dan sunah, seperti bahwa mereka memiliki sayap, tidak seperti pemikiran sebagian orang yang me ngatakan bahwa malaikat itu ruh tanpa jasad atau sim bol kekuatan yang ada dalam diri manusia. Maka ini adalah pemikiran yang sesat dan menyimpang.

- Iman kepada nama-nama mereka seperti dalam Al Qur’an dan hadits: Jibril, Mika’il, Israfil, Munkar Nakir. Adapun yang tidak disebutkan namanya, kita wajib mengimaninya secara global.

- Iman kepada tugas-tugas malaikat karena para malaikat memiliki tugas masing-masing, seperti Jibril menyampaikan wahyu, Mika’il menurunkan hujan, Israfil meniupkan sangkakala. Adapun malaikat yang tidak diketa hui tugas-tugasnya secara khusus maka kita mengimani nya secara global.



3. Iman kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul-Nya; mencakup beberapa hal:

- Iman bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar diturunkan oleh Allah berisi kebenaran dan keadilan sebagai petunjuk bagi umat manusia.

- Iman dengan kitab yang kita ketahui namanya secara khusus seperti Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as, Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa as, Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud as. Adapun yang tidak kita ketahui namanya maka kita mengimaninya secara global.

- Membenarkan isi kitab yang ada kepada mereka selama kita tahu kebenarannya dan belum diubah-ubah.

- Beramal dengan isi kitab yang diturunkan kepada kita yaitu Al-Qur’an, rida dan pasrah dengan hukumnya baik kita memahami atau tidak.

4. Iman kepada para rasul adalah mencakup beberapa hal:

- Mengimani bahwasanya mereka adalah utusan Allah yang membawa risalah yang benar. Oleh karenanya, barang siapa mengingkari seorang nabi satu saja maka dia mengingkari seluruh nabi, seperti orang-orang Nasrani yang tidak percaya kepada Nabi Muhammad SAW maka pada hakikatnya mengingkari semua nabi, termasuk Nabi Isa, karena dakwah semua nabi itu satu dan sama yaitu mengajak kepada tauhid.

- Mengimani nama-nama mereka yang diberitahukan oleh Allah, seperti Muhammad, Ibrahim, Musa, Isa, Nuh, dan sebagainya. Adapun yang tidak kita ketahui namanya maka kita mengimaninya secara global saja.

- Membenarkan berita-berita yang shahih tentang mereka.

- Mengamalkan syariat rasul yang diutus kepada kita yai tu Nabi Muhammad SAW sebagai nabi paling akhir dan penutupnya.



5. Iman kepada hari akhir.

Yaitu mengimani semua yang dikabarkan oleh Allah dan Rasulullah SAW dalam hadis-hadisnya yang sahih mengenai apa yang terjadi setelah kematian seorang hingga surga atau neraka. Hal ini mencakup azab kubur, nikmat kubur, kebangkitan manusia dari kubur, hisab, surga neraka.

Iman kepada hari akhir sering kali diiringkan dengan iman kepada Allah sebagai motivator untuk amal saleh dan meninggalkan dosa, bahkan hari akhir memiliki nama-nama yang cukup banyak lebih dari delapan puluh nama sebagai bukti kedahsyatannya.

Iman kepada hari akhir tidak sempurna kecuali dengan tiga hal:

- Iman dengan kebangkitan manusia;
- Iman dengan adanya hisab dan pembalasan;
- Iman dengan surga dan neraka.

6. Iman kepada takdir baik ataupun yang buruk mencakup beberapa hal:

- Mengimani bahwa Allah mengetahui segala sesuatu secara global dan terperinci;
- Mengimani bahwa Allah menulis semua itu dalam Lauh Mahfuzh;
- Mengimani bahwa semua itu tidak terjadi kecuali de ngan kehendak Allah;
- Mengimani bahwa segala sesuatu tercipta oleh Allah dengan dzatnya, sifatnya, dan gerakannya.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1586 seconds (0.1#10.140)