Perayaan Wisuda Paling Wah dalam Sejarah Islam Habiskan Rp400 Miliar Lebih

Senin, 04 September 2023 - 06:40 WIB
loading...
Perayaan Wisuda Paling Wah dalam Sejarah Islam Habiskan Rp400 Miliar Lebih
Perayaan wisuda paling wah pernah diadakan di masa khalifah Al-Mutawakkil (khalifah ke-10 Dinasti Abbasiyah). Tak hanya ulama, masyarakat umum juga kebagian hadiah dan menikmati jamuan makan selama tiga hari. Foto ilustrasi/liveinternet.ru
A A A
Wisuda merupakan momen istimewa yang ditunggu-tunggu oleh siswa dan orangtua. Berbagai perayaan atau jamuan makan biasanya diadakan sebagai ungkapan rasa syukur. Ada yang menggelar kecil-kecilan, ada juga yang mengadakan pesta di gedung atau di hotel.

Tahukah Anda, perayaan wisuda paling "wah" dalam sejarah Islam pernah diadakan di masa Dinasti Abbasiyah. Kala itu Khalifah Ja'far Al-Mutawakkil mengeluarkan hartanya sebanyak 100.000 Dinar lebih atau setara Rp400 Miliar untuk merayakan wisuda putranya bernama Al-Mu'taz.

Dai lulusan Al-Azhar Mesir, Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq menceritakan, ketika seorang anak menyelesaikan pendidikannya baik di sekolah atau kepada seorang ulama, biasanya diadakan wisuda kelulusan. Dan secara umum dalam wisuda terdapat tiga muatan utama.

Pertama, si anak akan unjuk kebolehan ilmu yang telah ia kuasai. Kedua, diadakan perayaan kebahagiaan oleh keluarga wisudawan. Ketiga, guru atau sang ulama dari wisudawan akan dimuliakan. Bentuk pemuliaan itu ada yang dalam bentuk pemberian hadiah kepada sang guru atau ulama yang telah berjasa mendidik muridnya. Dan ini tentunya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Demikian juga perayaannya sebagai bentuk ungkapan syukur dan kegembiraan tidak harus mewah. Namun ulama memandang bahwa bersyukur atas nikmat ilmu adalah hal yang patut dinampakkan dari yang lainnya.

Imam Ahmad bin Hambal misalnya diriwayatkan ketika mewisuda anaknya, beliau tidak suka dibacanya syair-syair. Akan tetapi beliau membagi-bagikan buah kelapa kepada tamu hadirin. [Jami' li Ulum Imam Ahmad (11/210)]

Ulama besar masa Tabi'in Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah (wafat 110 Hijriyah) berkata:

‌كانوا ‌إذا ‌حذق ‌الغلام قبل اليوم نحروا جزوراً، واتخذوا طعاماً

"Adalah para sahabat Nabi dahulu jika anaknya wisuda, mereka akan menyembelih unta dan dijadikan sebagai jamuan." [Fash al-Khawatim hal 9]

Humaid rahimahullah berkata, "Para sahabat dahulu mereka menyukai jika anaknya telah selesai menghafal Al-Qur'an mereka menyembelih kambing dan mengundang teman-teman dalam jamuan." [Fash al-Khawatim]

Acara Wisuda Paling Wah
Perayaan Wisuda Paling Wah dalam Sejarah Islam Habiskan Rp400 Miliar Lebih

Dalam sejarah pernah diadakan sebuah perayaan wisuda yang mungkin "paling gila" yang pernah ada. Yakni ketika salah satu anak Khalifah Ja'far Al-Mutawakkil (Khalifah ke-10 Abbasiyah) menyelesaikan pendidikannya kepada seorang ulama besar di masanya. Para ahli sejarah sampai mengatakan, tidak ada hari perayaan yang seperti itu dalam kegembiraan, kemegahan dan banyaknya hadiah-hadiah yang dibagikan. Berikut kisahnya:

Adalah Ja'far Al-Mutawakkil (822-861), khalifah ke-10 Dinasti Abbasiyah (berpusat di Kota Baghdad, Irak) dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan. Ketika putranya bernama Al-Mu'taz telah menyelesaikan pendidikannya kepada seorang ulama bernama Muhammad bin Imran, maka beliau mengadakan acara wisuda besar-besaran.

Tercatat harta yang dikeluarkan untuk dibagi-bagikan saat itu adalah permata-permata indah senilai 100.000 Dinar atau setara Rp400 Miliar. Sekadar informasi, nilai 1 Dinar (1 koin emas) jika dirupiahkan setara dengan Rp4 juta. Sedangkan 1 Dirham (1 koin perak) setara Rp73.000.

Tak hanya itu, Al-Mutawakkil juga membagi-bagikan kepingan perhiasan senilai 1.000.000 Dirham (setara Rp80 Miliar). Semua harta-harta ini dibagikan untuk orang-orang yang tinggal di lingkungan istana.

Salah satu pegawai istana bernama Syafi' menceritakan tugasnya saat membagi-bagikan hadiah di acara tersebut. Hadiah yang diberikan kepada sang guru Muhammad bin Imran yang mengajar al-Mu'taz adalah sebuah guci dari perak yang berisi 9.500 Dinar (setara Rp38 Miliar).

Masyarakat umum diundang ke istana dan dijamu makan selama tiga hari tiga malam. Dalam kurun waktu itu dibagi-bagikan Dinar dan Dirham. [Jalis ash Shalih hal 466]

Selain Al-Mutawakkil, Khalifah Abbasiyah yang lain, Al-Musta'shim billah juga menggelar perayaan besar saat wisuda kelulusannya dari menghafal dan mempelajari Al-Qur'an dari gurunya Ali bin Nayyar. Musta'shim billah menghadiahkan uang kepada gurunya sebanyak 6.000 Dinar (atau setara Rp24 Miliar). [Tarikh al-Islami (14/819)]

Itulah kisah perayaan wisuda paling wah yang pernah ada dalam sejarah Islam. Tak hanya guru, masyarakat umum juga kebagian hadiah dan menikmati jamuan makan selama tiga hari.

Referensi:
- Jami' li Ulum Imam Ahmad (11/210)
- Fash al-Khawatim
- Tarikh al-Islami (14/819)
- Jalis ash-Shalih

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2986 seconds (0.1#10.140)