Tadabbur Al-Hasyr Ayat 1: Semua yang di Langit dan Bumi Bertasbih kepada Allah
loading...
A
A
A
Tadabbur ayat kali ini mengulas tentang keagungan Allah dimana semua makhluk yang ada di langit maupun di bumi bertasbih kepada Allah. Tak hanya manusia, seluruh galaksi, hewan, tumbuhan semuanya bertasbih kepada Allah.
Hal ini ditegaskan oleh Allah 'Azza wa Jalla dalam Surat Al-Hasyr ayat 1 sebagaimana firman-Nya:
Sabbaha lillaahi maa fissamaawaati wa maa fil ardhi, wa Huwal 'Aziizul Hakiim.
Artinya: "Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah; dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (Surat Al-Hasyr ayat 1)
Sekadar informasi, Surat Al-Hasyr terdiri atas 24 ayat termasuk golongan surat Madaniyyah, diturunkan sesudah Surat Al-Bayyinah. Dinamai Al-Hasyr (pengusiran) diambil dari perkataan Al-Hasyr yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Di dalam surat ini disebutkan kisah pengusiran salah satu suku Yahudi bernama Bani Nadhir yang berdiam di sekitar Kota Madinah.
Semua Bertasbih kepada Allah
Apa yang ada di langit termasuk bintang, bulan, planet, dan seluruh isi galaksi. Begitu pula yang ada di bumi, lautan, daratan, gunung, sungai, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan lainnya semuanya bertasbih kepada Allah. Semuanya menyatakan kemahasucian Allah menurut caranya masing-masing sesuai dengan keadaan dan kejadiannya.
Tasbih artinya tunduk, secara umum dimaknai dengan tanzih (mensucikan), yakni mensucikan Allah dari segala yang menyerupai makhluk. Karena itu kita diperintahkan memperbanyak kalimat Subhaanallah "Maha Suci Allah".
Adapun manusia tidak dapat memahami Tasbihnya para makhluk kecuali Allah, sebagaimana firman-Nya dalam ayat lain: "Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun." (QS al-Isra': 44)
Mengutip Tafsir Kemenag, jika diperhatikan seluruh makhluk Allah yang ada, akan diketahui bahwa tiap-tiap makhluk itu tunduk kepada hukum dan ketetapan Allah. Seakan-akan makhluk-makhluk itu tidak sanggup melepaskan diri dari hukum Allah. Jika ia melanggarnya, niscaya ia akan rusak atau hancur. Ketetapan ini disebut dengan Sunnatullah.
Sebagai contoh, hukum air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air hujan yang turun dari langit menimpa daerah pegunungan, akan tertahan alirannya jika ada yang menahannya. Yang menahannya ialah tumbuh-tumbuhan yang tumbuh dengan subur di pegunungan. Dengan adanya tumbuh-tumbuhan, maka air akan masuk ke dalam tanah melalui akar-akarnya, sehingga air hujan tidak langsung mengalir ke tempat yang rendah.
Contoh lain seperti hukum daya tarik bumi dan hukum yang berlaku bagi manusia. Seperti barang siapa yang rajin akan berhasil, dan barang siapa yang pemalas tidak akan berhasil. Semua manusia secara fisik tunduk kepada hukum ini. Mengikuti hukum dan ketetapan Allah itu berarti bertasbih kepada-Nya.
Demikian tadabbur Surat Al-Hasyr Ayat 1. Semoga bermanfaat.
Hal ini ditegaskan oleh Allah 'Azza wa Jalla dalam Surat Al-Hasyr ayat 1 sebagaimana firman-Nya:
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِۚ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ
Sabbaha lillaahi maa fissamaawaati wa maa fil ardhi, wa Huwal 'Aziizul Hakiim.
Artinya: "Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah; dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (Surat Al-Hasyr ayat 1)
Sekadar informasi, Surat Al-Hasyr terdiri atas 24 ayat termasuk golongan surat Madaniyyah, diturunkan sesudah Surat Al-Bayyinah. Dinamai Al-Hasyr (pengusiran) diambil dari perkataan Al-Hasyr yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Di dalam surat ini disebutkan kisah pengusiran salah satu suku Yahudi bernama Bani Nadhir yang berdiam di sekitar Kota Madinah.
Semua Bertasbih kepada Allah
Apa yang ada di langit termasuk bintang, bulan, planet, dan seluruh isi galaksi. Begitu pula yang ada di bumi, lautan, daratan, gunung, sungai, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan lainnya semuanya bertasbih kepada Allah. Semuanya menyatakan kemahasucian Allah menurut caranya masing-masing sesuai dengan keadaan dan kejadiannya.
Tasbih artinya tunduk, secara umum dimaknai dengan tanzih (mensucikan), yakni mensucikan Allah dari segala yang menyerupai makhluk. Karena itu kita diperintahkan memperbanyak kalimat Subhaanallah "Maha Suci Allah".
Adapun manusia tidak dapat memahami Tasbihnya para makhluk kecuali Allah, sebagaimana firman-Nya dalam ayat lain: "Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun." (QS al-Isra': 44)
Mengutip Tafsir Kemenag, jika diperhatikan seluruh makhluk Allah yang ada, akan diketahui bahwa tiap-tiap makhluk itu tunduk kepada hukum dan ketetapan Allah. Seakan-akan makhluk-makhluk itu tidak sanggup melepaskan diri dari hukum Allah. Jika ia melanggarnya, niscaya ia akan rusak atau hancur. Ketetapan ini disebut dengan Sunnatullah.
Sebagai contoh, hukum air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air hujan yang turun dari langit menimpa daerah pegunungan, akan tertahan alirannya jika ada yang menahannya. Yang menahannya ialah tumbuh-tumbuhan yang tumbuh dengan subur di pegunungan. Dengan adanya tumbuh-tumbuhan, maka air akan masuk ke dalam tanah melalui akar-akarnya, sehingga air hujan tidak langsung mengalir ke tempat yang rendah.
Contoh lain seperti hukum daya tarik bumi dan hukum yang berlaku bagi manusia. Seperti barang siapa yang rajin akan berhasil, dan barang siapa yang pemalas tidak akan berhasil. Semua manusia secara fisik tunduk kepada hukum ini. Mengikuti hukum dan ketetapan Allah itu berarti bertasbih kepada-Nya.
Demikian tadabbur Surat Al-Hasyr Ayat 1. Semoga bermanfaat.
(rhs)