4 Jenis Tobat yang Tidak Diterima Allah SWT

Selasa, 10 Oktober 2023 - 10:25 WIB
loading...
4 Jenis Tobat yang Tidak Diterima Allah SWT
Allah maha pengampun, Allah tetap akan mengampuni sebesar apapun dosa yang telah dilakukan oleh hambaNya.Namun, ada beberapa jenis tobat yang tidak diterima Allah SWT, salah satunya tobat karena perbuatan syirik. Foto ilustrasi/ist
A A A
Tobat atau bertobat adalah penyesalan atau tindakan dengan menyesali sungguh-sungguh agar mendapatkan ampunan dari Allah subhanahu wa ta'ala. Tobat juga menjadi salah satu media terbaik untuk menyadarkan diri agar segera kembali ke jalanNya. Menjalankan seluruh perintah Allah SWT dan menjauhkan laranganNya.

Allah maha pengampun, Allah tetap akan mengampuni sebesar apapun dosa yang telah dilakukan oleh hambaNya.Namun, ada beberapa jenis tobat yang tidak diterima Allah Subhanahu wa ta'ala. Tobat seperti apakah itu?

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah j enis tobat yang tidak diterima Allah :

1. Tobat dari Perbuatan Syirik

Allah membenci umatnya yang melakukan perbuatan syirik. Syirik adalah tindakan menyekutukan Allah, orang yang syirik lebih mempercayai sesuatu untuk disembah selain Allah, seperti dengan mempercayai dukun, peramal, batu, dan lain sebagainya. Hal ini tidak bisa jika hanya shalat taubat. Seperti dijelaskan melalui firman Allah dalam Surat An-Nisa ayat 48:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا


Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar.” (Q.S. An-Nisa’: 48)

Dalam ayat lainnya, Allah juga berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا


Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah tersesat jauh.” (Q.S. An-Nisa’: 116).

2. Tobat yang Dilakukan ketika Ajal Menjelang

Tidak ada satu manusiapun di dunia ini yang mengetahui kapan ajal akan menjemputnya. Tugas kita di dunia adalah dengan beribadah sebanyak-banyaknya, juga memohon ampunan kepada Allah atas segala kesalahan yang telah diperbuat.

Terlebih, Allah menolak tobat seseorang saat ajalnya tiba. Seperti dalam kisah Fir’aun yang tobatnya tidak diterima oleh Allah. Dalam surat Yunus ayat 90, Allah berfirman :

وَجَاوَزْنَا بِبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ الْبَحْرَ فَاَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُوْدُهٗ بَغْيًا وَّعَدْوًا ۗحَتّٰىٓ اِذَآ اَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ اٰمَنْتُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا الَّذِيْٓ اٰمَنَتْ بِهٖ بَنُوْٓا اِسْرَاۤءِيْلَ وَاَنَا۠ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ


Artinya: “Kami jadikan Bani Israil bisa melintasi laut itu (Laut Merah). Lalu, Fir‘aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menganiaya dan menindas hingga ketika Fir‘aun hampir (mati) tenggelam, dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada tuhan selain (Tuhan) yang telah dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri kepada-Nya).” (Q.S. Yunus: 90).

3. Tobat karena Membunuh Orang Secara Sadar

Dalam pandangan Islam, membunuh orang dengan sengaja adalah perbuatan yang tidak diampuni oleh Allah.

Tidak tanggung-tanggung, Allah juga akan memberikan balasan bagi mereka yang membunuh orang secara sadar. Neraka jahanam dan azab yang begitu pedih pada mereka yang melakukan dosa besar ini.

وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا ۙ


“Dan, orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain, tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Siapa yang melakukan demikian itu niscaya mendapat dosa.” (Q.S. Al-Furqan: 68).

4. Tobat karena Memakan Harta Anak Yatim

Memakan harta anak yatim adalah perbuatan yang dzalim dan tidak diampuni Allah. Mereka yang memakan harta anak yatim akan mendapatkan siksa api neraka.

اِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ الْيَتٰمٰى ظُلْمًا اِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ نَارًا ۗ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيْرًا


“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (Q.S. An-Nisa’: 10).

Tanda Tobat yang Tidak Diterima

Sebaliknya, ada tanda-tanda tobat kita tidak diterima Allah SWT. Dalam sebuah ceramahnya, almarhum Syekh Ali Jaber pernah menyebutkan, ada tanda dimana tobat belum diterima oleh Allah SWT.

Beliau selalu mengingatkan soal tanda ini semasa hidupnya, dimana dalam kehidupan pasti tidak akan luput dari dosa. Banyak pula aktivitas dan perbuatan manusia yang berpotensi menjadi dosa.

Allah SWT maha pengampun, sehingga sepanjang manusia mau bertobat dengan bersungguh-sungguh dan mengharapkan rahmat dari Allah akan diampuni. Soal dosa yang belum diampuni, Syekh Ali Jaber mengatakan jika tobat tersebut diterima atau tidak, bisa melalui sebuah tanda yakni lewat mimpi.

Syekh Ali Jaber memberi pesan agar manusia hendaknya jangan sampai terputus dari rahmat Allah. Artinya, jangan karena sudah melakukan dosa besar lantas putus asa dan suudzon jika dosa itu tidak diampuni Allah.

Jika masih belum diampuni maka jangan berputus asa dan terus untuk bisa berusaha dengan memahami syarat tobat berbuat baik agar Allah akan mengampuninya.


Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1413 seconds (0.1#10.140)