Mengulang-ulang Doa Ternyata sangat Dianjurkan
loading...
A
A
A
Dalam Islam, sangat dianjurkan untuk mengulang doa secara terus menerus. Kenapa demikian? Karena ada banyak keistimewaan dalam mengulang doa tersebut.
Apa saja keistimewaannya? Berikut penjelasannya:
Dalilnya, dari Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anhu,
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menyukai berdoa (dengan mengulang) tiga kali dan istighfar tiga kali.”
“Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. [QS Ghafir : 60].
Sebuah hadis diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang tidak mau memohon kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.”(HR Bukhari)
Dalam kitab al-Adab al-Mufrad, Bukhari juga meriwayatkan sebuah hadis yang isinya adalah:
“Barangsiapa yang tidak mau berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka Allah akan murka kepadanya.”
“Do’a adalah ibadah.” (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad, dari An Nu’man bin Basyir)
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid)
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. (QS. Al-Mu’min/Ghafir: 60)
“Dan hanya kepada Allah-lah kalian betawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman” (QS. Al-Maidah : 23).
“Barangsiapa di antara kalian telah dibukakan baginya pintu doa, pasti dibukakan pula baginya pintu rahmat, dan tidaklah Allah diminta sesuatu yang lebih Dia senangi dari pada diminta kesehatan (atau keselamatan).”
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya doa itu bermanfaat baik terhadap apa yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, maka hendaklah kalian berdoa.” (HR. At-Tirmidzi V/552 no.3548, dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma. Dihasankan oleh syaikh Al-Albani)
“Ya Allah wujudkanlah untuk kami apa yang engkau janjikan, ya Allah berikanlah kepada kami apa yang engkau janjikan, ya Allah jika sekumpulan kaum muslimin ini binasa, maka tidak ada yang akan menyembah engkau di muka bumi ini.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terus melantunkan doa kepada Allah seraya membentangkan kedua tangan beliau menghadap ke kiblat hingga selempangnya jatuh, lalu datanglah Abu Bakar mengambil selempang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan meletakkannya di atas pundaknya dan menjaganya dari belakang dan berkata:
“Wahai Nabi Allah, doa engkau kepada Tuhanmu sudah cukup, karena Dia pasti akan mewujudkan apa yang Dia janjikan untukmu.” (HR. Muslim III/1383 no.1763, dari Umar bin Khoththob radhiyallahu anhu)
“Barangsiapa tidak mau meminta kepada Allah, niscaya Dia akan marah kepadanya.” (HR. Ahmad II/442 no.9699, dan At-Tirmidzi V/456 no.3373, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Dan dihasankan syaikh Al-Albani)
Tidakada yang bisa menolak qadha kecuali doa dan tidak ada yang bisa menambah umur kecuali perbuatan baik (HR. Tirmidzi)
“Barangsiapa yang suka Allah mengabulkan doanya ketika susah dan menderita, maka hendaknya ia memperbanyak doa ketika lapang.” (HR. Tirmidzi dan Hakim, dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 6290)
“Tidak ada sesuatu yang paling mulia bagi Allah Ta’ala daripada doa.” (HR. Ahmad, Bukhari dalam Adabul Mufrad, Tirmidzi dan Hakim, dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 5392)
“Tidaklah seorang hamba meminta perlindungan dari neraka sebanyak tiga kali, kecuali neraka akan berkata, “Ya Allah, lindungilah dia dariku.” Dan tidaklah ia meminta surga kecuali, surga akan berkata, “Ya Allah, masukkanlah ia kepadaku.” (HR. Ahmad, Syaikh Syu’aib al-Arnauth berkata, “Hadis shahih, dan isnad ini hasan karena ada Yunus bin Abu Ishaq, namun ia dimutaba’ahkan.”)
Wallahu A'lam
Apa saja keistimewaannya? Berikut penjelasannya:
1. Sunah Rasulullah
Sering mengulangi doa adalah kebiasaan dari Rasulullah shallallahu alahi wa sallam. Hal ini berarti harus menjadi teladan yang baik bagi kita.Dalilnya, dari Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anhu,
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه و سلم كَانَ يُعْجِبُهُ أَنْ يَدْعُوَ ثَلاَثًا وَيَسْتَغْفِرَ ثَلاَثًا
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menyukai berdoa (dengan mengulang) tiga kali dan istighfar tiga kali.”
2. Menghindari murkanya Allah
Allah T'ala berfirman,“Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. [QS Ghafir : 60].
Sebuah hadis diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang tidak mau memohon kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.”(HR Bukhari)
Dalam kitab al-Adab al-Mufrad, Bukhari juga meriwayatkan sebuah hadis yang isinya adalah:
“Barangsiapa yang tidak mau berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka Allah akan murka kepadanya.”
3. Mendapat pahala berkali-kali
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Do’a adalah ibadah.” (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad, dari An Nu’man bin Basyir)
4. Yakin doa pasti didengar Allah SWT
Dalam sebuah hadis dikatakan: ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid)
5. Menunjukkan ketawakkalan
Allah Ta’ala berfirman:وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. (QS. Al-Mu’min/Ghafir: 60)
وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Dan hanya kepada Allah-lah kalian betawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman” (QS. Al-Maidah : 23).
6. Menguatkan keimanan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:مَنْ فُتِحَ لَهُ مِنْكُمْ بَابُ الدُّعَاءِ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ وَمَا سُئِلَ اللَّهُ شَيْئًا يَعْنِى أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ أَنْ يُسْأَلَ الْعَافِيَةَ
“Barangsiapa di antara kalian telah dibukakan baginya pintu doa, pasti dibukakan pula baginya pintu rahmat, dan tidaklah Allah diminta sesuatu yang lebih Dia senangi dari pada diminta kesehatan (atau keselamatan).”
وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ الدُّعَاءَ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ فَعَلَيْكُمْ عِبَادَ اللَّهِ بِالدُّعَاءِ
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya doa itu bermanfaat baik terhadap apa yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, maka hendaklah kalian berdoa.” (HR. At-Tirmidzi V/552 no.3548, dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma. Dihasankan oleh syaikh Al-Albani)
7. Menjadi senjata paling ampuh
Ketika perang Badar berlangsung, Rasul melihat jumlah pasukan Muslim kalah banyak dibandingkan musuh. Maka ia pun segera mengangkat kedua tangannya ke atas dan berdoa.اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِى مَا وَعَدْتَنِى اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِى اللَّهُمَّ إِنْ تَهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةُ مِنْ أَهْلِ الإِسْلاَمِ لاَ تُعْبَدْ فِى الأَرْضِ ». فَمَازَالَ يَهْتِفُ بِرَبِّهِ مَادًّا يَدَيْهِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ حَتَّى سَقَطَ رِدَاؤُهُ عَنْ مَنْكِبَيْهِ فَأَتَاهُ أَبُو بَكْرٍ فَأَخَذَ رِدَاءَهُ فَأَلْقَاهُ عَلَى مَنْكِبَيْهِ ثُمَّ الْتَزَمَهُ مِنْ وَرَائِهِ. وَقَالَ يَا نَبِىَّ اللَّهِ كَذَاكَ مُنَاشَدَتُكَ رَبَّكَ فَإِنَّهُ سَيُنْجِزُ لَكَ مَا وَعَدَكَ
“Ya Allah wujudkanlah untuk kami apa yang engkau janjikan, ya Allah berikanlah kepada kami apa yang engkau janjikan, ya Allah jika sekumpulan kaum muslimin ini binasa, maka tidak ada yang akan menyembah engkau di muka bumi ini.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terus melantunkan doa kepada Allah seraya membentangkan kedua tangan beliau menghadap ke kiblat hingga selempangnya jatuh, lalu datanglah Abu Bakar mengambil selempang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan meletakkannya di atas pundaknya dan menjaganya dari belakang dan berkata:
“Wahai Nabi Allah, doa engkau kepada Tuhanmu sudah cukup, karena Dia pasti akan mewujudkan apa yang Dia janjikan untukmu.” (HR. Muslim III/1383 no.1763, dari Umar bin Khoththob radhiyallahu anhu)
8. Jauh dari kegelisahan
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبْ عَلَیْهِ
“Barangsiapa tidak mau meminta kepada Allah, niscaya Dia akan marah kepadanya.” (HR. Ahmad II/442 no.9699, dan At-Tirmidzi V/456 no.3373, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Dan dihasankan syaikh Al-Albani)
9. Dapat mengubah takdir
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ وَلاَ يَزِيدُ فِى الْعُمُرِ إِلاَّ الْبِرُّ
Tidakada yang bisa menolak qadha kecuali doa dan tidak ada yang bisa menambah umur kecuali perbuatan baik (HR. Tirmidzi)
10. Doa pasti dikabulkan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْتَجِيبَ اللَّهُ لَهُ عِنْدَ الشَّدَائِدِ وَالكَرْبِ فَلْيُكْثِرِ الدُّعَاءَ فِي الرَّخَاءِ
“Barangsiapa yang suka Allah mengabulkan doanya ketika susah dan menderita, maka hendaknya ia memperbanyak doa ketika lapang.” (HR. Tirmidzi dan Hakim, dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 6290)
11. Ibadah yang mulia
Rasul bersabda,لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمُ عَلَى اللهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ
“Tidak ada sesuatu yang paling mulia bagi Allah Ta’ala daripada doa.” (HR. Ahmad, Bukhari dalam Adabul Mufrad, Tirmidzi dan Hakim, dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 5392)
12. Mendapat perlindungan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:مَا اسْتَجَارَ عَبْدٌ مِنَ النَّارِ ثَلَاثَ مِرَارٍ إِلَّا قَالَتِ النَّارُ: اللهُمَّ أَجِرْهُ مِنِّي، وَلَا يَسْأَلُ الْجَنَّةَ إِلَّا قَالَتِ الْجَنَّةُ: اللهُمَّ أَدْخِلْهُ إِيَّايَ
“Tidaklah seorang hamba meminta perlindungan dari neraka sebanyak tiga kali, kecuali neraka akan berkata, “Ya Allah, lindungilah dia dariku.” Dan tidaklah ia meminta surga kecuali, surga akan berkata, “Ya Allah, masukkanlah ia kepadaku.” (HR. Ahmad, Syaikh Syu’aib al-Arnauth berkata, “Hadis shahih, dan isnad ini hasan karena ada Yunus bin Abu Ishaq, namun ia dimutaba’ahkan.”)
Wallahu A'lam
(wid)