Nebukadnezar, Raja Babilonia yang Sukses Mengusir Yahudi dari Palestina

Rabu, 25 Oktober 2023 - 15:51 WIB
loading...
Nebukadnezar, Raja Babilonia yang Sukses Mengusir Yahudi dari Palestina
Pada saat ia menyerang Yerusalem selain merusak Baitul Maqdis, ia juga menahan Yahudi keturunan Nabi Yaqub as dan Nabi Daud as. Ilustrasi: Ist
A A A
Nebukadnezar atau Bukhtanashar (630-562 SM), adalah penguasa Kekaisaran Babilonia Baru dalam Dinasti Kasdim yang berkuasa 605 SM-562 SM. Pada saat ia menyerang Yerusalem selain merusak Baitul Maqdis , ia juga menahan kaum Yahudi keturunan Nabi Ya'qub as dan Nabi Daud as . Para keturunan Nabi dan raja ini dijadikan budak, sebagian lagi dibunuh. Mereka yang berhasil lolos, lari ke berbagai negara.

Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul "Qashash Al-Anbiya" mengutip sejumlah riwayat memaparkan menjelang penyerangan Nebukadnezar ke Yurusalem, Allah telah mengirim utusan-Nya di tengah Bani Israil .



Sang utusan itu adalah Armiya atau Yeremia. Wahab bin Munabbih mengatakan Allah menurunkan wahyu kepada Armiya ketika berbagai macam kemaksiatan melanda di tengah-tengah kehidupan Bani Israil .

Wahyu yang diterima Nabi Armiya itu berisi peringatan Bani Israil akan kehancuran mereka. Raja Nebukadnezar akan menghancurkan mereka dengan kejam. Mendapat peringatan itu, Bani Israil menganggap Armiya gila.

Pada akhirnya, Allah mengirim Nebukadnezar dan pasukannya untuk menyerang Yerusalem. Raja Babilonia ini menawan dan menjadikan budak kaum Bani Israel.

Para tawanan yang terdiri dari anak-anak, pejabat tinggi, dan putra-putri kerajaan, semuanya ramai-ramai digiring oleh pasukan Nebukhadnesar. Jumlah tawanan dari kelompok ini mencapai 90.000 orang.

Mereka menahan dan menjadikan budak 7000 orang dari keluarga Daud as. Sejumlah 11.000 orang dari keturunan Yusuf bin Ya'qub dan saudaranya Bunyamin. Sedikitnya 8000 orang dari keturunan Isy bin Ya'qub.

Sebanyak 14.000 orang dari keturunan Zabalun dan Naftali bin Ya'qub, 14.000 ribu orang dari keturunan Dan bin Ya'qub, 8000 orang dari keturunan Yastakhar bin Ya'qub, 2000 pemuda dari keturunan Zaykun bin Ya'qub, 4000 orang dari keturunan Raubil dan Lawi, dan 12.000 orang dari semua keturunan Bani Israil.



Setelah itu, Nebukadnezar dan pasukannya merobohkan tempat-tempat ibadah di Baitul Maqdis. Babi-babi disembelih di dalamnya dan pasukannya pulang kembali ke negerinya di Babilonia dengan pampasan perang yang berlimpah.

Tempat Para Nabi

Tatkala menerima wahyu itu, Armiya sempat berkata: "Wahai Tuhanku, Mahasuci Engkau dan segala puji hanya bagi-Mu. Engkaulah yang Mahatinggi. Apakah Engkau akan menghancurkan negeri ini dan wilayah sekitarnya? Padahal, negeri ini adalah tempat para nabi-Mu (di masa dahulu) dan tempat diturunkannya wahyu-wahyu dari-Mu?"

"Wahai Tuhanku, Mahasuci Engkau. Segala Puji hanya bagi-Mu. Engkaulah Tuhan yang Mahatinggi lagi Mahaagung. Demi mihrab masjid ini, begitu pun masjid-masjid di sekitarnya dan rumah-rumah ibadah yang telah dibangun untuk mengingat dan mengagungkan diri-Mu."

"Wahai Tuhan, Mahasuci Engkau. Segala puji hanya bagi-Mu. Engkaulah yang Mahaagung lagi Mahatinggi, apakah Engkau hendak menyiksa umat ini sementara mereka berasal dari keturunan kekasih-Mu Ibrahim, Ibunda Musa, dan kaum Daud pilihan-Mu?"

Kemudian, Allah SWT berfirman: "Wahai Armiya, barangsiapa yang bermaksiat dan durhaka kepada Ku maka ia tidak bisa menghindar dan menolak siksa-Ku."

"Sesungguhnya, Aku memuliakan mereka—para pendahulu mereka itu—karena ketaatan mereka kepadaKu. Jika mereka durhaka kepada Ku niscaya Aku akan turunkan azab-Ku di negeri kaum yang durhaka itu, kecuali jika mereka mendapat rahmat dan kasih-sayang-Ku".



Dianggap Tidak Waras

Armiya telah menyampaikan risalah Allah kepada Bani Israil. Mereka telah mendengar berbagai macam ancaman azab yang disebabkan oleh kedurhakaan, kemaksiatan, dan kezaliman mereka. Mereka justru menganggap Armiya sudah tidak waras.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2864 seconds (0.1#10.140)