Menyelami Keindahan dan Kemegahan Masjid Biru di Istanbul Turki
loading...
A
A
A
ISTANBUL - Istanbul, kota yang memadukan sejarah kuno dengan kemajuan modern, menjadi rumah bagi beberapa tempat paling memukau dan menggetarkan jiwa.
Di antara landmark yang menjulang, Masjid Biru atau yang juga dikenal sebagai Masjid Sultan Ahmed, menjelma sebagai permata yang mempesona di kota ini.
Sindonews secara langsung mengunjungi Masjid Biru atas undangan Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Turki (TGA) Kementerian Budaya dan Pariwisata Turki , serta Turkish Airlines .
Masjid Biru, dengan arsitektur megah dan keindahan yang mendalam, telah menjadi ikon kota Istanbul yang tak terlupakan.
Pesona keindahan dan kemegahan Masjid Biru telah bertahan sejak bangunan itu dibangun antara 1609 dan 1617 di era Sultan Ahmed I.
Bangunan megah itu seakan abadi hingga masih bisa digunakan sebagai masjid meski sudah berumur ratusan tahun pada saat ini.
Masjid Biru adalah salah satu cagar budaya paling terkenal di Turki, terletak di kota tua Istanbul. Dibangun oleh Sultan Ahmed I antara tahun 1609 dan 1616, masjid ini memadukan unsur-unsur seni Utsmaniyah yang anggun dengan sentuhan seni Islam klasik.
Nama "Masjid Biru" berasal dari dekorasinya yang menakjubkan, terutama 21.043 ubin keramik biru yang menghiasi dinding dan langit-langit masjid.
Masjid Biru mempesona mata dengan arsitektur yang megah. Kubahnya yang tinggi dan enam menara menjulang ke langit biru, menciptakan siluet yang mengesankan.
Dinding dan kubah masjid ini dihiasi dengan kaligrafi indah yang memuat ayat-ayat Al-Quran, menciptakan nuansa yang penuh ketenangan dan mengagumkan.
Seluruh kompleks masjid ini dirancang sedemikian rupa sehingga pencahayaan alami bermain di dalamnya, menciptakan perasaan kerohanian yang mendalam.
Saat memasuki Masjid Biru, Anda akan terpesona oleh berbagai detail yang memikat. Kaligrafi Arab yang indah di dinding dan kubah menggambarkan keahlian seni kaligrafi Islam.
Karpet merah muda yang indah melapisi lantai, menciptakan kontras indah dengan warna biru yang mendominasi interior masjid.
Candelabrum bergantung di atas, menambah kemegahan dan kilauan kepada tempat ibadah yang agung ini.
Dinding masjid bagian bawah dilapisi ubin Iznik yang dinamai berdasarkan pusat produksi utama mereka di wilayah Iznik (Nicaea kuno).
Sultan Ahmed I sangat mengagumi keindahan ubin ini dan produksi ubin untuk masjidnya menempati seluruh industri Iznik selama pembangunannya.
Di antara landmark yang menjulang, Masjid Biru atau yang juga dikenal sebagai Masjid Sultan Ahmed, menjelma sebagai permata yang mempesona di kota ini.
Sindonews secara langsung mengunjungi Masjid Biru atas undangan Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Turki (TGA) Kementerian Budaya dan Pariwisata Turki , serta Turkish Airlines .
Masjid Biru, dengan arsitektur megah dan keindahan yang mendalam, telah menjadi ikon kota Istanbul yang tak terlupakan.
Pesona keindahan dan kemegahan Masjid Biru telah bertahan sejak bangunan itu dibangun antara 1609 dan 1617 di era Sultan Ahmed I.
Bangunan megah itu seakan abadi hingga masih bisa digunakan sebagai masjid meski sudah berumur ratusan tahun pada saat ini.
Arsitektur Megah
Masjid Biru adalah salah satu cagar budaya paling terkenal di Turki, terletak di kota tua Istanbul. Dibangun oleh Sultan Ahmed I antara tahun 1609 dan 1616, masjid ini memadukan unsur-unsur seni Utsmaniyah yang anggun dengan sentuhan seni Islam klasik.
Nama "Masjid Biru" berasal dari dekorasinya yang menakjubkan, terutama 21.043 ubin keramik biru yang menghiasi dinding dan langit-langit masjid.
Masjid Biru mempesona mata dengan arsitektur yang megah. Kubahnya yang tinggi dan enam menara menjulang ke langit biru, menciptakan siluet yang mengesankan.
Dinding dan kubah masjid ini dihiasi dengan kaligrafi indah yang memuat ayat-ayat Al-Quran, menciptakan nuansa yang penuh ketenangan dan mengagumkan.
Seluruh kompleks masjid ini dirancang sedemikian rupa sehingga pencahayaan alami bermain di dalamnya, menciptakan perasaan kerohanian yang mendalam.
Detail yangMemukau
Saat memasuki Masjid Biru, Anda akan terpesona oleh berbagai detail yang memikat. Kaligrafi Arab yang indah di dinding dan kubah menggambarkan keahlian seni kaligrafi Islam.
Karpet merah muda yang indah melapisi lantai, menciptakan kontras indah dengan warna biru yang mendominasi interior masjid.
Candelabrum bergantung di atas, menambah kemegahan dan kilauan kepada tempat ibadah yang agung ini.
Dinding masjid bagian bawah dilapisi ubin Iznik yang dinamai berdasarkan pusat produksi utama mereka di wilayah Iznik (Nicaea kuno).
Sultan Ahmed I sangat mengagumi keindahan ubin ini dan produksi ubin untuk masjidnya menempati seluruh industri Iznik selama pembangunannya.