Tak Percaya Adanya Dzurriyah Nabi Muhammad? Simak Ulasan Berikut
loading...
A
A
A
Dzurriyah Nabi Muhammad ﷺ adalah mereka yang memiliki nasab tersambung kepada Rasulullah ﷺ melalui Sayyidah Fathimah Az-Zahra radhiyallahu 'anha. Di Indonesia mereka dikenal dan biasa dipanggil dengan Habib. Jamaknya disebut Habaib.
Belakangan, ada pihak yang mengingkari keberadaan anak cucu keturunan Nabi Muhammad ﷺ. Bahkan ada yang mencela dan meragukan nasab para Habib di Tanah Air. Na'udzubillaahi min dzalik.
Apa hukumnya jika muslim tidak percaya adanya Dzurriyah Nabi ﷺ? Mari kita simak penjelasan Ustadz Farid Nu'man Hasan, Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia berikut.
Mengingkari adanya Dzurriyah Nabi ﷺ telah dilakukan oleh dua kelompok ekstrem:
1. Kaum Liberal yang membenci Dzurriyah Nabi ﷺ, mereka sering mencela para Habaib.
2. Kaum Islami sendiri yang berbeda pandangan dan amaliyah dengan umumnya Dzurriyah Nabi ﷺ. Mereka pun kerap mencela para Habaib. Keduanya sama-sama buruk.
Sebab, Rasulullah ﷺ telah menceritakan tentang Imam Mahdi di akhir zaman sebagai keturunan beliau, bernama Muhammad. Hadis tentang Imam Mahdi sangat banyak, walau tidak ada dalam Bukhari Muslim, tapi Mutawatir secara makna.
Salah satu Hadis yang menceritakan tentang Imam Mahdi. Dari Abdullah bin Mas'ud berkata, Rasulullah ﷺ bersabda: "Tidak hancur dunia (Kiamat) hingga menguasai Arab seorang laki-laki dari keturunanku, yang namanya sama dengan namaku." (HR At-Tirmidzi, 2230)
Hadis lain disebutkan:
رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: المهدي من عترتي من ولد فاطمة
Artinya: "Ummu Salamah mendengar Rasulullah bersabda: "Al-Mahdi itu berasal dari keluargaku, dari keturunan Fathimah." (Sunan Abi Daud)
Adapun oknum atau orang yang mengaku-ngaku Dzurriyah Nabi ﷺ atau Habib palsu memang ada, dan itu mudah dideteksi. Sebab, Rabithah 'Alawiyah sangat ketat dalam menelusuri keaslian nasab. Sebagaimana adanya oknum yang masih ada darah keturunan Nabi ﷺ dan mereka masih muda yang Allah uji dengan akhlak yang buruk, ini juga ada.
Akan tetapi, semua ini bukan dasar untuk mengingkari eksistensi keturunan Nabi Muhammad ﷺ sampai saat ini. Hendaknya kita memuliakan keluarga Nabi ﷺ dan keturunannya secara global.
Ibnu Taimiyah yang sering dituduh orang Syiah sebagai Nashibi (anti ahli bait), beliau tegas mengatakan:
وكذلك أهل بيت رسول الله صلى الله عليه وسلم : تجب محبتهم ، وموالاتهم ورعاية حقهم …. ” .
"Demikian juga ahli bait Rasulullah ﷺ: wajib mencintai mereka, wala' (loyal) kepada mereka, dan menjaga hak-hak mereka..." (Majmu' Al-Fatawa, 28/491)
Wallahu A'lam
Belakangan, ada pihak yang mengingkari keberadaan anak cucu keturunan Nabi Muhammad ﷺ. Bahkan ada yang mencela dan meragukan nasab para Habib di Tanah Air. Na'udzubillaahi min dzalik.
Apa hukumnya jika muslim tidak percaya adanya Dzurriyah Nabi ﷺ? Mari kita simak penjelasan Ustadz Farid Nu'man Hasan, Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia berikut.
Mengingkari adanya Dzurriyah Nabi ﷺ telah dilakukan oleh dua kelompok ekstrem:
1. Kaum Liberal yang membenci Dzurriyah Nabi ﷺ, mereka sering mencela para Habaib.
2. Kaum Islami sendiri yang berbeda pandangan dan amaliyah dengan umumnya Dzurriyah Nabi ﷺ. Mereka pun kerap mencela para Habaib. Keduanya sama-sama buruk.
Sebab, Rasulullah ﷺ telah menceritakan tentang Imam Mahdi di akhir zaman sebagai keturunan beliau, bernama Muhammad. Hadis tentang Imam Mahdi sangat banyak, walau tidak ada dalam Bukhari Muslim, tapi Mutawatir secara makna.
Salah satu Hadis yang menceritakan tentang Imam Mahdi. Dari Abdullah bin Mas'ud berkata, Rasulullah ﷺ bersabda: "Tidak hancur dunia (Kiamat) hingga menguasai Arab seorang laki-laki dari keturunanku, yang namanya sama dengan namaku." (HR At-Tirmidzi, 2230)
Hadis lain disebutkan:
رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: المهدي من عترتي من ولد فاطمة
Artinya: "Ummu Salamah mendengar Rasulullah bersabda: "Al-Mahdi itu berasal dari keluargaku, dari keturunan Fathimah." (Sunan Abi Daud)
Adapun oknum atau orang yang mengaku-ngaku Dzurriyah Nabi ﷺ atau Habib palsu memang ada, dan itu mudah dideteksi. Sebab, Rabithah 'Alawiyah sangat ketat dalam menelusuri keaslian nasab. Sebagaimana adanya oknum yang masih ada darah keturunan Nabi ﷺ dan mereka masih muda yang Allah uji dengan akhlak yang buruk, ini juga ada.
Akan tetapi, semua ini bukan dasar untuk mengingkari eksistensi keturunan Nabi Muhammad ﷺ sampai saat ini. Hendaknya kita memuliakan keluarga Nabi ﷺ dan keturunannya secara global.
Ibnu Taimiyah yang sering dituduh orang Syiah sebagai Nashibi (anti ahli bait), beliau tegas mengatakan:
وكذلك أهل بيت رسول الله صلى الله عليه وسلم : تجب محبتهم ، وموالاتهم ورعاية حقهم …. ” .
"Demikian juga ahli bait Rasulullah ﷺ: wajib mencintai mereka, wala' (loyal) kepada mereka, dan menjaga hak-hak mereka..." (Majmu' Al-Fatawa, 28/491)
Wallahu A'lam
(rhs)