Faedah dan Buah Manis Menjaga Lisan

Kamis, 06 Agustus 2020 - 06:00 WIB
loading...
Faedah dan Buah Manis...
Seorang hamba yang pandai menjaga lisannya, maka Allah akan mengangkat derajatnya dan mendapatkan kebahagian berupa keridhoaan Allah Taala. Foto ilustrasi/ist
A A A
Salah satu alat komunikasi yang sering digunakan adalah bahasa lisan. Dalam menggunakan bahasa lisan ini, tentu harus menggunakan bahasa yang baik, mudah dipahami dan dimengerti.

Bagi perempuan muslimah, sudah seharusnya ketika berbicara menggunakan tata krama dan tutur kata yang baik. Jangan sampai bahasa lisan yang disampaikan menyakiti orang lain, ketus, nyelekit dan menimbulkan permusuhan . Akhlak yang baik akan mengeluarkan bahasa yang baik.

Lisan merupakan salah satu nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Seperti disebutkan dalam firman-Nya :

أَلَمْ نَجْعَل لَّهُ عَيْنَيْنِ وَلِسَاناً وَشَفَتَيْنِ

“Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lisan, dan dua buah bibir.” (QS Al Balad : 8-9 )

Allah Ta'ala menganugerahkan kepada manusia dua nikmat yang agung ini, yaitu nikmat kedua mata untuk melihat dan nikmat lisan sehingga bisa berbicara. Allah juga menciptakan dua bibir sebagai penutup lisan sebagaimana Allah menciptakan kelopak mata sebagai pelindung mata. Sungguh betapa agung nikmat Allah ini. (Baca juga : Tanda Kiamat dan Fenomena Perempuan Akhir Zaman )

Di antara bentuk mensyukuri nikmat lisan dan kedua mata adalah senantiasa menggunakannya dalam ketaatan kepada Allah dan menjaganya dari perkara-perkara yang Allah murkai. Barangsiapa yang Allah muliakan dengan penjagaan lisan dan pandangannya maka dia akan mendapat faedah dan buah manis berupa banyaknya kebaikan yang akan kita dapatkan di dunia dan di akhirat.

Syaikh ‘Abdurrozzaq bin ‘Abdil Muhsin al Badrdalam kitabnya 'Fawaaidu Shiyaanati al Lisaan' menjelaskan tentang buah manis menjaga lisan ini. Di antara faedahnya, inilah yang akan didapatkan seorang mukmin yang pandai menjaga lisannya:

1. Menjadi sebab diampuninya dosa-dosa

Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً

“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. “ (Al Ahzab : 70-71)

2. Jaminan untuk masuk surga

Pemberi jaminan surga ini adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Cara untuk mendapatkannya yaitu seorang hamba menjaga kemaluannya dan lisannya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

“ Barangsiapa yang menjamin untukku sesuatu yang berada di antara jenggotnya (mulut) dan di antara kedua kakinya (kemaluan), maka aku akan menjamin baginya surga.” (HR Bukhari)

3. Memberi keselamatan di dunia dan di akhirat

Diriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Aamir radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “ Wahai Rasulullah, apakah keselamatan itu?“. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :

أَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ ، وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ ، وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ

“Jaga lisanmun, tetaplah tinggal di rumahmu, dan tangisilah dosa-dosamu. “ (HR Tirmidzi)

4. Seluruh anggota badan akan lurus dan istiqamah

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الْأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ : اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ ؛ فَإِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا ، وَإِنْ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا

“ Jika manusia berada di waktu pagi, maka semua anggota badannya menyalahkan lisan. Mereka berkata, “ Wahai lisan, bertakwalah kepada Allah dalam urusan kami karena sesungguhnya kami tergantung pada dirimu, Jika kamu bersikap lurus, maka kami pun akan lurus. Namun jika engkau menyimpang , maka kamipun akan menyimpang. “ (HR Tirmidzi) (Baca juga : Sekecil Apapun Amal pada Islam, Jangan Diremehkan! )

5. Akan mengangkat derajat seorang hamba

Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ

“ Sungguh seorang hamba mengucapakan sebuah kalimat yang Allah ridhoi, yang dia tidak memperhatikannya, namun dengan sebab itu Allah mengangkatnya beberapa derajat. “ (HR Bukhari)

Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :

إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ مَا يَظُنُّ أَنْ تَبْلُغَ مَا بَلَغَتْ فَيَكْتُبُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ بِهَا رِضْوَانَهُ إِلَى يَوْمِ يَلْقَاهُ

“ Sungguh seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang mengandung keridhoan Allah, dia tidak menyangka ucapannya begitu tinggi nilainya, maka Allah ‘Azzza wa Jalla akan menuliskan keridhoan baginya sampai hari kiamat.“ (H.R Tirmidzi)

6. Menjadi pokok dari segala kebaikan

Hal ini ditunjukkan oleh hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memberi wasiat kepada Muadz bin Jabal radhiyalllahu ‘anhu. Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَلَا أُخْبِرُكَ بِمَلَاكِ ذَلِكَ كُلِّهِ

“ Maukah Engkau aku kabarkan dengan sesuatu yang menjadi kunci itu semua? ”

Aku menjawab, “Ya, wahai Nabi Allah.”

Lalu Beliau memegang lisannya dan bersabda,

كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا

“Tahanlah lisanmu ini.”

Aku bertanya, “Wahai Nabi Allah, apakah sungguh kita akan diadzab disebabkan oleh perkataan yang kita ucapkan?”

Beliau menjawab,

ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ

“ Celakalah engkau Wahai Muadz !Tidaklah manusia itu disungkurkan ke dalam neraka di atas muka dan hidung mereka, melainkan disebabkan ucapan lisan mereka.” (H.R Tirmidzi)

7. Merupakan tanda keimanan yang kuat pada Allah Ta’ala

Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“ Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya dia berkata yang baik atau diam. “ (HR Bukhari dan Muslim)

لَا يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ ، وَلَا يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ

“ Tidak akan lurus di atas jalan istiqamah iman seorang hamba sebelum istiqamah hatinya, dan tidak akan istiqamah hatinya sebelum istiqamah lisannnya”. (HR Ahmad) (Baca juga : Kesabaran Kunci Menolak Fitnah Syahwat )

Allah ‘Azza wa Jalla memberikan anugerah dan kemuliaan dengan nikmat ini. Syukurilah nikmat ini dan semangat untuk menjaga lisan dari berbagai dosa-dosa lisan yang menyebabkan seorang muslimah celaka di dunia dan akhirat.

Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4489 seconds (0.1#10.140)