Kisah Hasan al-Banna: Tokoh Ikhwanul Muslimin Pembela Palestina

Minggu, 12 November 2023 - 10:25 WIB
loading...
Kisah Hasan al-Banna: Tokoh Ikhwanul Muslimin Pembela Palestina
Hasan al-Banna Pendiri Ikhwanul Muslimin. Foto/Ilustrasi: ToonPool
A A A
Hasan al-Banna adalah tokoh Ikhawanul Muslimin yang terlibat dalam perjuangan rakyat Palestina pada tahun 1948. Akibatnya, pihak Barat, melalui pemerintah Mesir, membubarkan organisasinya itu. Hasan al-Banna terbunuh pada 12 Februari 1949 di Kairo. Lalu, siapa sejatinya tokoh saleh ini?

Hasan al-Banna lahir pada tahun 1906 di Mahmudiyah. Ia berasal dari keturunan keluarga yang taat beragama dan terpandang. Ayahnya bernama Syeikh Ahmad Bin Abd. al-Rahman al-Sa’ati, seorang yang alim dibidang ilmu agama.

Muktafi Sahal dalam buku berjudul "Teologi Islam Modern" (Gitamedia Press, 1991) mengatakan sebagai seorang alim, waktunya ia gunakan untuk mengajar dan berdakwah , di samping ia bekerja sebagai tukang jam, karena pekerjaannya inilah ia diberi gelar al-Sa’ati.



Sejak kecil al-Banna dididik dan diajari dengan sungguh-sungguh oleh ayahnya tentang berbagai bidang ilmu keagamaan, seperti fiqih , hadis dan Al-Qur’an . Di samping belajar pada sekolah persiapan dan pendidikan guru di Damanhur.

Kemudian ia melanjutkan studinya di Dar al-Ulum selama 4 tahun. Adapun pendidikan kerohanian, ia peroleh dari Tarekat Hasyafiyah yang ia ikuti sejak berusia 12 tahun.

Ketiga macam pendidikan sebagaimana tersebut di atas, diiringan dengan kecerdasan dan kesungguhan serta fasilitas perpustakaan pribadi yang memadai, sama-sama memberi pengaruh (atsar) dalam pembentukan pribadi al-Banna. Sehingga tercermin dari dirinya kepribadian sebagai seorang pemimpin ilmuan dan orang yang taat menjalankan ritualitas keagamaan.

Hal itu sebagaimana terlihat dalam aktivitasnya berdakwah dan komitmennya yang tinggi terhadap Islam, yang digelutinya sejak dan semasa studi di Dar al-Ulum.

Menginjak umur 12 tahun pula, Hasan al-Banna masuk sekolah dasar (Ibtidaiyah), dan dalam umur yang cukup relatif muda, ia telah memasuki jama’ah diniyyah (keagamaan) di antaranya Jama’ah Suluk Akhlaqi, yang dakwahnya banyak berorientasi pada penanaman akhlak, berbudi mulia dan memberikan sanksi yang ketat bagi anggota yang melalaikan peraturan.



Jama’ah Suluk Akhlaqi telah mempengaruhi kepribadian Hasan al-Banna, menjadikannya konsisten dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya, yang ia terapkan dalam sikap dan perilakunya.

Pada umur 13 tahun dia menjadi sekretaris salah satu organisasi yang diketuai oleh Ahmad Syukri (dia kelak yang mendukung berdirinya Ikhwan Al-Muslimin).

Ketika meletus Revolusi 1919, dia mengikuti demonstrari barisan pelajar di dalam maupun di luar sekolah. Gerakan nasional tersebut telah memberikan kenangan dan pengalaman yang cukup berharga dan mengesankan. Sehingga sampai ia musuk di sebuah sekolah Mu’allimin, sekolah guru di Damanhur yang berjarak 13 mil dari barat daya Desa Mahmudiyah kenangan tersebut terus menggelora di dalam jiwanya dan tidak bisa dilupakan begitu saja.

Di tengah kesibukannya sebagai da’i al-Banna mampu menyelesaikan jenjang pendidikannya dengan mulus.



Pada tahun 1927 ia lulus dari Fakultas Darul Islam, pada usia 21 tahun. Untuk membantu mekanisme perjuangan Ikhwan Al-Muslimin Hasan al-Banna menerbitkan sebuah mingguan, al-Muslimin, dan majalah al-Nazir, selain melalui ceramah dan pertemuan-pertemuan, melalui media tersebutlah ia menyuarakan semangat dan orientasi perjuangannya.

Setelah tersebar ke seluruh wilayah Mesir, Hasan al-Banna menghendaki Ikhwan al-Muslimin menjadi gerakan internasional. Karena itu, sejak 1940-an, gerakan Ikhwan al-Muslimin meluaskan wilayahnya ke seluruh dunia Arab. Bahkan ia mengirimkan pengutusannya ke berbagai negara Islam. Juga, tahun-tahun itu, khususnya 1948, Ikhwan al-Muslimin mulai terlibat persoalan politik Palestina.

Karena ketidaksetujuan pihak Barat atas keterlibatannya, melalui pemerintah Mesir, Ikhwan al-Muslimin diperintahkan untuk dibubarkan. Akhirnya, Hasan al-Banna terbunuh pada 12 Februari 1949 (14 Rabiustsani 1368 H) di Kairo.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1546 seconds (0.1#10.140)