Kisah Lenin dan Trotsky Memimpin Gerakan Sabotase Internasional yang Dibiayai Yahudi
loading...
A
A
A
Tatkala Mazzini meninggal dunia pada tahun 1872, Jenderal Pyke naik menggantikan sebagai pimpinan gerakan, bersama dengan tokoh Italia lainnya bernama Adriano Lemi. Keduanya merupakan penerus Mazzini dalam gerakan sabotase internasional. Selanjutnya, setelah Lemi dan Jenderal Pyke meninggal dunia, kepemimpinan gerakan sabotase internasional diteruskan oleh dua orang Yahudi lainnya, yaitu Vladimir Lenin dan Leon Trotsky.
"Gerakan ini dibiayai oleh para pemilik modal Yahudi dan lembaga-lembaga keuangan raksasa di Inggris , Perancis , Jerman dan Amerika ," tulis Willian G. Carr dalam bukunya berjudul “Yahudi Menggenggam Dunia” (Pustaka Kautsar, 1993).
Menurut Willian G. Carr, hal ini bukan merupakan sesuatu yang mengherankan, karena pemilik modal Yahudi telah diibaratkan oleh kitab-kitab suci sebagai saudara setan dan para pembelanya, dan mereka banyak diberi predikat itu.
"Para pemimpin mereka telah berusaha meyakinkan manusia, bahwa komunisme adalah sebuah gerakan progresif yang berdiri di atas tanggung jawab golongan proletar, dan bertujuan menghancurkan sistem kapitalisme dan kaum borjuis," lanjutnya.
Padahal, kata Willian G. Carr, hakikat komunisme sangat jauh berbeda dari apa yang digambarkan oleh para tokoh dan pendukungnya. Willian G. Carr lalu mengetengahkan hakikat komunisme berdasarkan dokumen asli yang diungkap oleh agen-agen rahasia Amerika dan Inggris.
Dijelaskan, bahwa golongan pemilik modal Yahudi Internasional telah membiayai dan masih memberi dukungan finansial kepada gerakan kuasi-Revolusi internasional itu, sebagaimana mereka telah membiayai Lenin dan
Trotsky. "
Mereka juga membiayai tokoh-tokoh sebelumnya, yaitu Jenderal Pyke, Mazzini, Karl Marx dan Engels," katanya.
Mereka juga membiayai berbagai gerakan sabotase internasional dan peperangan yang terjadi sejak 1776 hingga sekarang, lewat jaringan bank dan lembaga keuangan internasional yang
mereka miliki.
"Kaum kapitalis internasional itu tidak lain adalah rentenir kelas kakap, yang merupakan gurita Yahudi dalam masyarakat manusia melalui Konspirasi Internasional," ujar Willian G. Carr.
Pada abad ini, ujar Willian G. Carr, kita menyaksikan fenomena baru yang membingungkan, yaitu gejala membanjirnya bantuan luar negeri dan 'pinjaman besar-besaran' yang datang dari negara adikuasa dalam waktu yang berbeda kepada pemerintah negara-negara tertentu.
Gejala itu cenderung merupakan ungkapan siasat modern, yang ditempuh oleh gereja Yahudi. Tujuannya adalah menenggelamkan pemerintah negara-negara itu ke dalam krisis ekonomi, karena beban bunga mencekik leher.
Dalam keadaan terjepit seperti itu, negara-negara itu akan mudah digiring ke mana saja dikehendaki oleh setan-setan rentenir, yang bekerja di balik tirai itu.
Dengan demikian, rencana Jenderal Pyke telah melangkah ke depan guna merintis pecahnya Perang Dunia III, dengan tujuan menghancurkan dunia Islam dan Akidah kaum muslimin. "Dan dunia jatuh ke tangan setan, yang tidak pernah akan bisa stabil,' Ujar Willian G. Carr.
"Gerakan ini dibiayai oleh para pemilik modal Yahudi dan lembaga-lembaga keuangan raksasa di Inggris , Perancis , Jerman dan Amerika ," tulis Willian G. Carr dalam bukunya berjudul “Yahudi Menggenggam Dunia” (Pustaka Kautsar, 1993).
Menurut Willian G. Carr, hal ini bukan merupakan sesuatu yang mengherankan, karena pemilik modal Yahudi telah diibaratkan oleh kitab-kitab suci sebagai saudara setan dan para pembelanya, dan mereka banyak diberi predikat itu.
"Para pemimpin mereka telah berusaha meyakinkan manusia, bahwa komunisme adalah sebuah gerakan progresif yang berdiri di atas tanggung jawab golongan proletar, dan bertujuan menghancurkan sistem kapitalisme dan kaum borjuis," lanjutnya.
Padahal, kata Willian G. Carr, hakikat komunisme sangat jauh berbeda dari apa yang digambarkan oleh para tokoh dan pendukungnya. Willian G. Carr lalu mengetengahkan hakikat komunisme berdasarkan dokumen asli yang diungkap oleh agen-agen rahasia Amerika dan Inggris.
Dijelaskan, bahwa golongan pemilik modal Yahudi Internasional telah membiayai dan masih memberi dukungan finansial kepada gerakan kuasi-Revolusi internasional itu, sebagaimana mereka telah membiayai Lenin dan
Trotsky. "
Mereka juga membiayai tokoh-tokoh sebelumnya, yaitu Jenderal Pyke, Mazzini, Karl Marx dan Engels," katanya.
Mereka juga membiayai berbagai gerakan sabotase internasional dan peperangan yang terjadi sejak 1776 hingga sekarang, lewat jaringan bank dan lembaga keuangan internasional yang
mereka miliki.
"Kaum kapitalis internasional itu tidak lain adalah rentenir kelas kakap, yang merupakan gurita Yahudi dalam masyarakat manusia melalui Konspirasi Internasional," ujar Willian G. Carr.
Pada abad ini, ujar Willian G. Carr, kita menyaksikan fenomena baru yang membingungkan, yaitu gejala membanjirnya bantuan luar negeri dan 'pinjaman besar-besaran' yang datang dari negara adikuasa dalam waktu yang berbeda kepada pemerintah negara-negara tertentu.
Gejala itu cenderung merupakan ungkapan siasat modern, yang ditempuh oleh gereja Yahudi. Tujuannya adalah menenggelamkan pemerintah negara-negara itu ke dalam krisis ekonomi, karena beban bunga mencekik leher.
Dalam keadaan terjepit seperti itu, negara-negara itu akan mudah digiring ke mana saja dikehendaki oleh setan-setan rentenir, yang bekerja di balik tirai itu.
Dengan demikian, rencana Jenderal Pyke telah melangkah ke depan guna merintis pecahnya Perang Dunia III, dengan tujuan menghancurkan dunia Islam dan Akidah kaum muslimin. "Dan dunia jatuh ke tangan setan, yang tidak pernah akan bisa stabil,' Ujar Willian G. Carr.
(mhy)