Iman kepada Kitab-Kitab Allah Taala dan Rasul-Nya Mencegah Perilaku Korupsi, Begini Penjelasannya
loading...
A
A
A
Kitab-kitab yang telah Allah SWT turunkan baik Taurat , Zabur, Injil dan Al-Qur'an adalah berfungsi sebagai cahaya dan petunjuk kehidupan. Di sisi lain, para nabi dan Rasul adalah tauladan yang sempurna. Mereka yang mengimani kitab-kitab-Nya dan Rasul-Nya seharusnya tidak akan melakukan perbuatan buruk, seperti korupsi .
"Merasakan hadirnya hati bersama ajaran-ajaran dan petunjuk kitab-kitab suci dan Al-Quran adalah sebagai pencegah terbesar bagi seseorang dari mendekati perilaku menyimpang, haram, keji dan kotor, dan termasuk adalah perilaku koruptif dan manipulatif," tulis Tariq Ibn Sulaiman al-Bahlal dalam kitab "al-Iman wa Dawruhu fi al-Wiqayah min al-Jarimah" (Naif Arab University for Security Sciences, 1425 H).
Hal ini sebagaimana telah ditegaskan di dalam firman-Nya:
Aamanar-Rasuulu bimaaa unzila ilaihi mir-Rabbihii walmu'minuun; kullun aamana billaahi wa Malaaa'ikathihii wa Kutubhihii wa Rusulih laa nufarriqu baina ahadim-mir-Rusulihii wa qooluu sami'naa wa ata'naa ghufraanaka Rabbanaa wa ilaikal-masiir
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali. ( QS al-Baqarah/2 :285).
Hal yang sama juga dengan beriman kepada rasul-rasul-Nya. akan mendorong seorang muslim untuk selalu meneladani mereka di dalam perbuatan kebaikan, kemaslahatan, dan ketaatan, dan mendorongnya untuk menjauhi dari setiap perilaku yang menyalahi dan bertentangan dengan nilai-nilai keimanan tersebut, dan dari perilaku yang bertentangan dengan kelurusan perilaku serta keindahan aturan agama (way of life).
"Merasakan hadirnya hati bersama ajaran-ajaran dan petunjuk kitab-kitab suci dan Al-Quran adalah sebagai pencegah terbesar bagi seseorang dari mendekati perilaku menyimpang, haram, keji dan kotor, dan termasuk adalah perilaku koruptif dan manipulatif," tulis Tariq Ibn Sulaiman al-Bahlal dalam kitab "al-Iman wa Dawruhu fi al-Wiqayah min al-Jarimah" (Naif Arab University for Security Sciences, 1425 H).
Hal ini sebagaimana telah ditegaskan di dalam firman-Nya:
اٰمَنَ الرَّسُوۡلُ بِمَاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡهِ مِنۡ رَّبِّهٖ وَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَؕ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓٮِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ ۚ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ اَحَدٍ مِّنۡ رُّسُلِهٖ ۚ وَقَالُوۡا سَمِعۡنَا وَاَطَعۡنَا ۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيۡكَ الۡمَصِيۡرُ
Aamanar-Rasuulu bimaaa unzila ilaihi mir-Rabbihii walmu'minuun; kullun aamana billaahi wa Malaaa'ikathihii wa Kutubhihii wa Rusulih laa nufarriqu baina ahadim-mir-Rusulihii wa qooluu sami'naa wa ata'naa ghufraanaka Rabbanaa wa ilaikal-masiir
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali. ( QS al-Baqarah/2 :285).
Hal yang sama juga dengan beriman kepada rasul-rasul-Nya. akan mendorong seorang muslim untuk selalu meneladani mereka di dalam perbuatan kebaikan, kemaslahatan, dan ketaatan, dan mendorongnya untuk menjauhi dari setiap perilaku yang menyalahi dan bertentangan dengan nilai-nilai keimanan tersebut, dan dari perilaku yang bertentangan dengan kelurusan perilaku serta keindahan aturan agama (way of life).
(mhy)