Asal-usul Penamaan Brigade Al-Qassam, Pasukan Hamas yang Ditakuti Israel
loading...
A
A
A
Brigade Al-Izzudin Al-Qassam merupakan nama yang diabadikan sebagai sayap Militer Hamas. Berikut asal-usul penamamaan Brigade Al-Qassam Hamas yang ditakuti Zionis Israel dan dunia Barat.
Brigade Al-Qassam telah lama beroperasi di jalur Gaza melawan penindasan dan invasi militer Israel. Pejuang Mujahidin ini telah menghancurkan lebih dari 282 kendaran militer Israel dan membunuh banyak tentara Zionis.
Asal-usul nama sayap militer Hamas ini memiliki kisah menarik yang jarang diketahui publik. Penamaan Brigade Al-Izzudin Al-Qassam ternyata terinspirasi dari nama seorang tokoh ulama dan pejuang Palestina bernama Syaikh Al-Izzudin Al-Qassam rahimahullah.
Beliau lahir di Jableh Suriah pada 1882, yang saat itu masih bagian dari Kesultanan Utsmaniyah. Ayahnya adalah seorang ulama ahli Tariqah Qadariyah. Syaikh Izzudin Al-Qassam gugur sebagai syuhada ketika bertempur melawan pasukan Inggris di Jenin pada 1935. Jenazahnya dimakamkan di Nazlet Zeid,
Kematian Syaikh Al-Izzudin Al-Qassam memicu kemarahan besar dan mendorong rakyat Palestina berjihad besar-besaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Sejak itulah nama Syaikh Izzudin Al-Qassam diabadikan menjadi nama sayap militer gerakan Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam.
Pengalaman Spritual Syaikh Izzuddin Al-Qassam
Dai lulusan Al-Azhar Mesir Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq menceritakan pengalaman Syaikh Izzuddin Al-Qassam yang sarat dengan hikmah. Kisah beliau telah menginspirasi para pejuang dan Mujahidin Palestina. Berikut kisahnya:
لقد تعلّمت العقيدة 20 عامًا ودرّستها وعلّمتها للناس 20 عامًا أُخرى
"Aku telah belajar ilmu aqidah selama 20 tahun dan mengajarkan kepada orang-orang ilmu tersebut selama 20 tahun pula."
فلمّا أذّن المؤذن للجهاد وذهبنا لملاقاة العدو إذا بي أولي دبري هاربًا مع صوت الرصاص والمدافع
"Lalu ketika dikumandangkan panggilan untuk berjihad aku pun turut serta, tapi baru mendengar rentetan tembakan dan dentuman bom nyaliku pun langsung ciut dan aku menjadi yang pertama kali mundur ke belakang."
وحزنت لنفسي كثيرًا كيف أنا العالِم الكبير أهرب مع أول مواجهه ويفتّ في عضدي كل ما أؤمن به وربيّت عليه الناس من عقيده وثبات لله
"Aku pun sangat bersedih, bagaimana mungkin aku yang dikenal sebagai seorang sebagai ulama besar tapi malah kabur dari medan perang? Seperti lenyap begitu saja semua yang telah aku ajarkan kepada manusia dari ilmu keyakinan dan keteguhan di jalan Allah."
حتى أخذت أُصلّي طوال الليل أسال الله الإخلاص والثبات واعتذرت إلى الله ما فعلت
"Sampai akhirnya aku melaksanakan sebuah shalat malam yang panjang dan aku memohon kepada Allah agar diberi keteguhan dan aku meminta ampunan-Nya dari apa yang telah aku lakukan karena telah lari dari medan perang."
ثم يممت وجهي ناحية العدو وقاتلتهم وحدي فترة حتى ولوّا هاربين من أمامي
"Sampai kemudian aku diberi kesempatan lagi untuk bisa berhadapan dengan musuh, aku serang mereka dan aku dapati mereka justru yang lari tak mampu berhadapan denganku."
فعلمت وقتها أن ما بيني وبين الله هو إيماني وتقواي وليس كتبي ودروسي وعلمي الشرعي
"Sejak itulah aku menyadari bahwa hubunganku dengan Allah hanyalah iman dan takwa. Bukan tentang banyaknya kitabku, jam terbang pengajaranku dan juga ilmu-ilmuku."
Itulah untaian kalimat emas sang Mujahidin Syaikh Izzudin Al-Qassam rahimahullah yang menginspirasi rakyat Palestina untuk berjihad dan berjuang membela tanah airnya. Namanya diabadikan menjadi nama sayap militer gerakan Hamas yang sangat ditakuti Zionis Israel.
Brigade Al-Qassam telah lama beroperasi di jalur Gaza melawan penindasan dan invasi militer Israel. Pejuang Mujahidin ini telah menghancurkan lebih dari 282 kendaran militer Israel dan membunuh banyak tentara Zionis.
Asal-usul nama sayap militer Hamas ini memiliki kisah menarik yang jarang diketahui publik. Penamaan Brigade Al-Izzudin Al-Qassam ternyata terinspirasi dari nama seorang tokoh ulama dan pejuang Palestina bernama Syaikh Al-Izzudin Al-Qassam rahimahullah.
Beliau lahir di Jableh Suriah pada 1882, yang saat itu masih bagian dari Kesultanan Utsmaniyah. Ayahnya adalah seorang ulama ahli Tariqah Qadariyah. Syaikh Izzudin Al-Qassam gugur sebagai syuhada ketika bertempur melawan pasukan Inggris di Jenin pada 1935. Jenazahnya dimakamkan di Nazlet Zeid,
Kematian Syaikh Al-Izzudin Al-Qassam memicu kemarahan besar dan mendorong rakyat Palestina berjihad besar-besaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Sejak itulah nama Syaikh Izzudin Al-Qassam diabadikan menjadi nama sayap militer gerakan Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam.
Pengalaman Spritual Syaikh Izzuddin Al-Qassam
Dai lulusan Al-Azhar Mesir Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq menceritakan pengalaman Syaikh Izzuddin Al-Qassam yang sarat dengan hikmah. Kisah beliau telah menginspirasi para pejuang dan Mujahidin Palestina. Berikut kisahnya:
لقد تعلّمت العقيدة 20 عامًا ودرّستها وعلّمتها للناس 20 عامًا أُخرى
"Aku telah belajar ilmu aqidah selama 20 tahun dan mengajarkan kepada orang-orang ilmu tersebut selama 20 tahun pula."
فلمّا أذّن المؤذن للجهاد وذهبنا لملاقاة العدو إذا بي أولي دبري هاربًا مع صوت الرصاص والمدافع
"Lalu ketika dikumandangkan panggilan untuk berjihad aku pun turut serta, tapi baru mendengar rentetan tembakan dan dentuman bom nyaliku pun langsung ciut dan aku menjadi yang pertama kali mundur ke belakang."
وحزنت لنفسي كثيرًا كيف أنا العالِم الكبير أهرب مع أول مواجهه ويفتّ في عضدي كل ما أؤمن به وربيّت عليه الناس من عقيده وثبات لله
"Aku pun sangat bersedih, bagaimana mungkin aku yang dikenal sebagai seorang sebagai ulama besar tapi malah kabur dari medan perang? Seperti lenyap begitu saja semua yang telah aku ajarkan kepada manusia dari ilmu keyakinan dan keteguhan di jalan Allah."
حتى أخذت أُصلّي طوال الليل أسال الله الإخلاص والثبات واعتذرت إلى الله ما فعلت
"Sampai akhirnya aku melaksanakan sebuah shalat malam yang panjang dan aku memohon kepada Allah agar diberi keteguhan dan aku meminta ampunan-Nya dari apa yang telah aku lakukan karena telah lari dari medan perang."
ثم يممت وجهي ناحية العدو وقاتلتهم وحدي فترة حتى ولوّا هاربين من أمامي
"Sampai kemudian aku diberi kesempatan lagi untuk bisa berhadapan dengan musuh, aku serang mereka dan aku dapati mereka justru yang lari tak mampu berhadapan denganku."
فعلمت وقتها أن ما بيني وبين الله هو إيماني وتقواي وليس كتبي ودروسي وعلمي الشرعي
"Sejak itulah aku menyadari bahwa hubunganku dengan Allah hanyalah iman dan takwa. Bukan tentang banyaknya kitabku, jam terbang pengajaranku dan juga ilmu-ilmuku."
Itulah untaian kalimat emas sang Mujahidin Syaikh Izzudin Al-Qassam rahimahullah yang menginspirasi rakyat Palestina untuk berjihad dan berjuang membela tanah airnya. Namanya diabadikan menjadi nama sayap militer gerakan Hamas yang sangat ditakuti Zionis Israel.
Baca Juga
(rhs)