Tadabbur Surat Luqman Ayat 12: Hakikat Bersyukur yang Jarang Diketahui

Senin, 27 November 2023 - 21:35 WIB
loading...
Tadabbur Surat Luqman Ayat 12: Hakikat Bersyukur yang Jarang Diketahui
Siapa yang bersyukur kepada Allah, sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri. Itulah hakikat syukur yang harus diamalkan setiap muslim. Foto/ist
A A A
Tadabbur Surat Luqman Ayat 12 termasuk salah satu ayat yang menyimpan pelajaran berharga tentang hakikat bersyukur. Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa Dia menganugerahkan ilmu dan hikmah kepada Luqman berupa perasaan yang halus, akal pikiran, dan kearifan menyampaikan pengetahuan.

Para ulama mengatakan bahwa Luqman adalah seorang yang arif dan bijak, bukan kalangan Nabi. Menurut riwayat dari Ibnu 'Umar bahwa ia pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Luqman bukanlah seorang Nabi, tetapi ia adalah seorang hamba yang banyak melakukan tafakkur, ia mencintai Allah, maka Allah mencintainya pula."

Berikut firman Allah yang memberikan hikmah kepada Luqman untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat dan karunia-Nya.

وَلَقَدۡ اٰتَيۡنَا لُقۡمٰنَ الۡحِكۡمَةَ اَنِ اشۡكُرۡ لِلّٰهِ‌ؕ وَمَنۡ يَّشۡكُرۡ فَاِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهٖ‌ۚ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِىٌّ حَمِيۡدٌ‏

Wa laqad aatainaa Luqmaanal hikmata anisykur lillaah; wa mayyasykur fa innamaa yasykuru linafsihii wa man kafara fa innal laaha Ghaniyyun hamiid.

Artinya: "Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, "Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji." (QS. Luqman Ayat 12)

Dalam tafsir ringkas Kementerian Agama dijelaskan bahwa orang yang bersyukur kepada Allah, berarti ia bersyukur untuk kepentingan dirinya sendiri. Sebab, Allah akan menganugerahkan kepadanya pahala yang banyak karena syukurnya itu. Allah berfirman:

"....Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, Maha Mulia." (QS an-Naml: 40)

Sufyan bin Uyainah berkata: "Siapa yang melakukan sholat lima waktu berarti ia bersyukur kepada Allah, dan orang yang berdoa untuk kedua orang tuanya setiap usai shalat, ia telah bersyukur kepada keduanya."

Orang-orang yang mengingkari nikmat Allah dan tidak bersyukur kepada-Nya berarti ia telah berbuat aniaya terhadap dirinya sendiri. Allah tidak memberinya pahala, bahkan menyiksanya dengan siksaan yang pedih. Allah sendiri tidak memerlukan syukur hamba-Nya karena syukur hamba-Nya itu tidak akan memberikan keuntungan kepada-Nya sedikit pun, dan tidak pula akan menambah kemuliaan-Nya. Sebab Allah Maha Kuasa lagi Maha Terpuji.

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2136 seconds (0.1#10.140)