Hukum Tajwid Surat Luqman Ayat 6-10, Lengkap dengan Penjelasan dan Cara Membacanya

Selasa, 05 November 2024 - 08:55 WIB
loading...
Hukum Tajwid Surat Luqman...
Surat Luqman dan mempelajari tajwidnya penting diketahui kaum muslim agar tidak keliru dalam membaca dan mengartikannya. Foto ilustrasi/SINDOnews
A A A
Surat Luqman adalah surat ke-31 di dalam Al-Qur'an yang memuat nasihat berharga mengenai pilihan hidup manusia serta peringatan untuk mengenali kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.

Pada ayat keenam hingga kesepuluh, Allah memperingatkan manusia tentang bahaya melalaikan peringatan-peringatan-Nya dengan menyibukkan diri pada hal-hal yang sia-sia dan tidak membawa manfaat. Orang-orang yang lebih senang mendengar kisah-kisah kosong dan hiburan yang menjauhkan mereka dari agama, disebut akan menghadapi azab yang pedih di akhirat. Allah mencela mereka yang bersikap sombong dan berpaling ketika ayat-ayat-Nya dibacakan, seolah-olah telinga mereka tersumbat.

Sebaliknya, Allah menjanjikan surga yang penuh kenikmatan bagi mereka yang beriman, yang menjauhi perbuatan tercela, dan yang menjalankan amal-amal saleh sebagai wujud ketulusan kepada Allah. Ayat-ayat ini juga menampilkan tanda-tanda kebesaran Allah dalam penciptaan alam semesta, seperti langit yang kokoh tanpa tiang, gunung-gunung sebagai pasak yang menstabilkan bumi, binatang yang beraneka ragam, serta hujan yang membawa kehidupan bagi makhluk-makhluk-Nya.

Melalui ayat-ayat Al Qur'an ini, Allah mengajarkan bahwa kehidupan yang mengikuti petunjuk-Nya membawa kedamaian dan ketenangan bagi setiap muslim, sementara aturan-aturan agama yang diciptakan-Nya adalah bukti cinta dan kebijaksanaan, dimaksudkan untuk memudahkan manusia mencapai kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.

Surat Luqman Ayat 6-10

وَمِنَ النَّاسِ مَنۡ يَّشۡتَرِىۡ لَهۡوَ الۡحَدِيۡثِ لِيُضِلَّ عَنۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ بِغَيۡرِ عِلۡمٍ‌ۖ وَّيَتَّخِذَهَا هُزُوًا ‌ؕ اُولٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ مُّهِيۡنٌ


Wa minan-nâsi may yasytarî lahwal-ḫadîtsi liyudlilla ‘an sabîlillâhi bighairi ‘ilmiw wa yattakhidzahâ huzuwâ, ulâ'ika lahum ‘adzâbum muhîn

Artinya: Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan percakapan kosong untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa ilmu dan menjadikannya olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.

وَاِذَا تُتۡلٰى عَلَيۡهِ اٰيٰتُنَا وَلّٰى مُسۡتَكۡبِرًا كَاَنۡ لَّمۡ يَسۡمَعۡهَا كَاَنَّ فِىۡۤ اُذُنَيۡهِ وَقۡرًاۚ
فَبَشِّرۡهُ بِعَذَابٍ اَلِيۡمٍ‏


Wa idzâ tutlâ ‘alaihi âyâtunâ wallâ mustakbirang ka'al lam yasma‘hâ ka'anna fî udzunaihi waqrâ, fa basysyir-hu bi‘adzâbin alîm

Artinya: Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbatan di kedua telinganya, maka gembirakanlah dia dengan azab yang pedih.

اِنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا وَعَمِلُوۡا الصّٰلِحٰتِ لَهُمۡ جَنّٰتُ النَّعِيۡمِۙ


Innalladzîna âmanu wa ‘amilush-shâliḫâti lahum jannâtun na‘îm

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat surga-surga yang penuh kenikmatan,

خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا ؕ وَعۡدَ اللّٰهِ حَقًّا ؕ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ‏


Khâlidîna fîhâ, wa‘dallâhi ḫaqqâ, wa huwal-‘azîzul-ḫakîm

Artinya: mereka kekal di dalamnya, sebagai janji Allah yang benar. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Bijaksana.

خَلَقَ السَّمٰوٰتِ بِغَيۡرِ عَمَدٍ تَرَوۡنَهَا وَاَ لۡقٰى فِى الۡاَرۡضِ رَوَاسِىَ اَنۡ تَمِيۡدَ بِكُمۡ وَبَثَّ فِيۡهَا مِنۡ كُلِّ دَآ بَّةٍ ؕ وَاَنۡزَلۡنَا مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَاَنۡۢبَتۡنَا فِيۡهَا مِنۡ كُلِّ زَوۡجٍ كَرِيۡمٍ‏


Khalaqas-samâwâti bighairi ‘amadin taraunahâ wa alqâ fil-ardli rawâsiya an tamîda bikum wa batstsa fîhâ ming kulli dâbbah, wa anzalnâ minas-samâ'i mâ'an fa ambatnâ fîhâ ming kulli zaujing karîm

Artinya : Dia menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana kamu melihatnya, dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi agar ia (bumi) tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembangbiakkan segala macam jenis makhluk bergerak yang bernyawa di bumi. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.

Hukum Tajwid Surat Luqman Ayat 6-10

Tajwid Ayat 6

وَمِنَ النَّاسِ


1. Alif lam syamsiyah, terdapat alif lam menghadapi huruf nun bertasydid, sehingga saat dibaca huruf lam-nya diabaikan atau tidak dibaca.
2. Ghunnah, terdapat nun bertasydid. Dibaca dengung serta ditahan 2-3 harakat sebelum menyebut jelas huruf nun-nya.
3. Mad thabi’i, terdapat alif mati setelah huruf bertanda fathah, sehingga dibaca 1 alif atau setara dengan 2 harakat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1414 seconds (0.1#10.140)