Konspirasi Yahudi: Kisah Comte De Mirabeau dalam Pelukan Nurani

Rabu, 29 November 2023 - 09:39 WIB
loading...
Konspirasi Yahudi: Kisah...
Comte De Mirabeau. Foto/Ilustrasi: worldhistory
A A A
Kaum Nurani terdiri 13 anggota Majelis Tertinggi Yahudi yang disebut "Majelis 13" bertugas menghancurkan Prancis . Langkah yang ditempuh antara lain mengadakan hubungan dengan para tokoh Gentiles atau non-Yahudi yang berpengaruh dalam pemerintahan atau dalam lingkungan gereja .

"Para tokoh itu ditundukkan ke dalam pelukan Nurani, baik dengan jalan memberi uang atau pemerasan lewat skandal, atau cara lain yang bisa ditempuh," tulis William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993).



Salah satu tokoh yang menjadi target adalah Comte De Mirabeau. Hal ini mengingat pengaruh dan kelebihan yang dimiliki oleh Mirabeau di tengah-tengah masyarakat Prancis. Mirabeau adalah tokoh berdarah bangsawan yang sangat berpengaruh di istana kerajaan. Dan lagi, dia adalah kawan dekat Duke Durlian, seorang tokoh terbesar Freemason.

Alasan utama mengapa pimpinan gereja tertinggi Yahudi memilih Mirabeau sebagai tokoh yang kelak akan memimpin Revolusi Prancis adalah, karena ia seorang berdarah dingin dan tidak mengenal nilai-nilai susila, dan ia punya kelebihan sebagai orator berbakat yang bisa mempengaruhi publik umum. Banyak pengagum yang terpikat oleh gaya pidatonya.

Sementara itu, gaya hidup Mirabeau yang mewah telah mengantar dia ke dalam jeratan utang dalam jumlah yang besar. Situasi itu menyebabkan ia mudah menerima uluran bantuan keuangan dari pihak Nurani, meskipun bantuan itu pada hakikatnya adalah utang yang berbunga tinggi.



Di lain kesempatan seorang jutawan Yahudi bernama Moshe Mondelhen menemui Mirabeau dengan menawarkan uang dalam jumlah besar. Bahkan Mirabeau diperkenalkan dengan seorang wanita rupawan Yahudi bernama Madam Horse, yang dikenal sebagai wanita Permissive dan jet-set kota Paris kala itu.

Tidak lama kemudian, wanita itu telah jatuh bersama Mirabeau dalam dunia asmara. Posisi Mirabeau kini telah berada dalam cengkeraman keuangan Yahudi, yaitu Moshe Mondelhen dari satu sisi, dan di sisi lain dicengkeram asmara wanita Yahudi.

Dengan demikian, jerat-jerat kaum Nurani Yahudi telah berhasil menangkap mangsanya, dan bisa memasukkan kehendaknya.

Kemudian Mirabeau ditarik memasuki dunia terselubung, dan memperkenalkan lika-liku dunia itu, setelah terlebih dulu disumpah dengan nyawa sebagai taruhannya.



Sejak itu Mirabeau berubah sikap dengan menjauhkan diri dari lingkungan kelas elite Prancis, karena jeratan yang melilit lehernya terasa makin kuat. Akibatnya, kalangan istana menjadi berang kepadanya. Mirabeau pun makin benci kepada istana, sehingga ia menjadi makin gigih untuk meletuskan Revolusi Prancis itu.

Mirabeau melangkah lebih jauh dengan membujuk Duke Durlian, anak paman Raja Prancis yang telah lama punya hubungan erat dengan kaum Nurani, untuk mengatur dan memberi perlindungan kepada kaum revolusioner Prancis.

Mirabeau dan Duke Durlian hanya diberitahu oleh pihak kaum Nurani, bahwa tujuan Revolusi adalah menggulingkan Raja Louis XVI, kemudian Durlian akan menduduki singgasana kerajaan setelah itu, sebagai raja yang dipilih secara demokratis.

Demikianlah dua orang yang ditokohkan itu tidak mengetahui secara pasti tujuan dan maksud penggerak dan perancang revolusi yang sebenarnya, yaitu menyingkirkan raja dan golongan aristokrat yang berkuasa di Prancis, untuk kemudian digantikan oleh golongan aristokrat yang berdasarkan uang danemas.



Di samping Durlian adalah anak paman raja, ada sebab lain mengapa ia dipilih oleh gereja Nurani, karena Durlian adalah tokoh besar dalam gerakan Freemasonry Prancis.

Sebelumnya, Perkumpulan Nurani Tertinggi telah menyerahkan kepada Adam Weiz Howight untuk menyusun aturan permainan dan simbol-simbol gereja Nurani, agar ada keserasian dengan aturan yang ada di The Grand Eastern Lodge. Maka, Mirabeau pergi ke Frankfurt, tempat Adam Weiz Howight melakukan kegiatan disertai oleh Duke Durlian dan seorang pemuda yang kelak akan menjadi tokoh penting dalam sejarah Perancis, bernama Talleyrand.

Kemudian Mirabeau mempertemukan mereka berdua dengan Adam Weiz Howight. Sejak 1773, Duke Durlian mulai memasukkan aturan baru dalam Freemasonry Perancis, dan mengubah aturan yang lama.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2484 seconds (0.1#10.140)