Konspirasi Yahudi Internasional: Kisah Pertemuan Rothschild dengan Benjamin Franklin

Selasa, 05 Desember 2023 - 09:44 WIB
loading...
Konspirasi Yahudi Internasional:...
Benjamin Franklin. Foto/Ilustrasi: History
A A A
William G. Carr mengatakan kalau kita menyimak sejarah Amerika modern, kita akan mengetahui asal-usul masuknya Yahudi , berawal sejak sejarah Amerika itu sendiri. "Bahkan orang-orang Yahudi telah berusaha mengembangkan sayap pengaruhnya di bumi itu sebelum Amerika Serikat lahir sebagai negara, yaitu ketika Amerika masih terdiri dari 13 wilayah koloni Inggris ," tulis William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993).

Menurutnya, mata para pemilik modal mulai mengincar koloni Inggris di Amerika setelah Benjamin Franklin, seorang tokoh Amerika terbesar, tiba di London. Ia disambut oleh para pemilik modal Yahudi yang telah menguasai perekonomian Inggris.



Dalam dokumen Senat Amerika halaman 98 butir 33 terdapat laporan yang ditulis oleh Robert L. Owen, mantan kepala komisi bank dan keuangan dalam Kongres Amerika tentang pertemuan antara wakil-wakil perusahaan Rothschild dan Benjamin Franklin.

Disebutkan antara lain, bagaimana para utusan Rothschild minta keterangan tentang sebab yang menurut hematnya bisa membuat perekonomian di koloni Amerika maju. Franklin menjawab pertanyaan itu dengan kata-kata sebagai berikut:

"Masalah itu tidak sulit. Kita akan mencetak mata uang kita sendiri, sesuai dengan kebutuhan yang dihajatkan oleh industri yang kita miliki."

Menurut pengamatan Robert L. Owen, jawaban Franklin itu langsung membuat kelompok Rothschild tertarik untuk memanfaatkan kesempatan itu, untuk memetik keuntungan besar.

"Itulah yang tampak pada awal mulanya, bahwa mencetak mata uang sendiri bagi koloni Inggris di Amerika merupakan larangan hukum, agar koloni itu tetap menggantungkan sistem keuangannya pada bank Inggris," ujar William G. Carr.



Sementara itu, Amschel Mayer Rothschild masih tinggal di Jerman mengurusi perusahaannya. la merekrut tentara profesional sewaan di Jerman, dan mengirimnya kepada Pemerintah Inggris dengan imbalan sebesar $8 untuk setiap orang.

Pengaruh Rothschild dan kondisi Pemerintah Inggris telah memungkinkan untuk meluluskan tuntutan koloni Amerika mencetak mata uangnya sendiri. Undang-undang itu lahir, dan Pemerintah Inggris di Amerika segera melaksanakan undang-undang tersebut.

Pemerintah Inggris menyerahkan kembali seluruh aset milik Amerika yang disimpan di bank Inggris, sebagai pengembalian deposito sekaligus dengan bunganya yang segera akan dibayar dengan mata uang baru.

"Apa akibat dari langkah tersebut?" ujar William. Lalu ia menyerahkan jawabnya kepada Benjamin Franklin sendiri, yang sampai sekarang masih tersimpan dalam dokumen Kongres nomor 23, berbunyi sebagai berikut:

"Perkembangan situasi berbalik 100% dalam jangka waktu hanya satu tahun, setelah disahkannya undang-undang itu. Masa-masa makmur telah berakhir, dan berubah menjadi krisis ekonomi yang parah, sehingga jalan-jalan di koloni itu penuh dengan gangguan. Bank Inggris telah menolak menerima pembayaran lebih dari 50% dari nilai mata uang Amerika, seperti yang berlaku sesuai dengan undang-undang baru. Dengan kata lain, mata uang Amerika anjlok sampai 50% nilainya."



Para analis sejarah sepakat mengambil kesimpulan, bahwa sebab timbulnya revolusi Amerika untuk menentang Pemerintah Inggris adalah menyangkut masalah 'Pajak Teh' yang terkenal itu. Sedang Benjamin Franklin adalah salah satu figur terkemuka dalam revolusi Amerika. Para analis memberikan komentar mengenai sebab-sebab itu sebagai berikut:

"Sesungguhnya Amerika Serikat bersedia sepenuhnya untuk menerima beban pajak tambahan itu, atau yang sejenisnya, seandainya Inggris tidak mencabut undang-undang tentang hak untuk mencetak mata uang bagi koloni Inggris di Amerika, yang menyebabkan timbulnya pengangguran dan resesi ekonomi seluruh koloni. Orang tidak tahu, bahwa sebenarnya lahirnya beban pajak baru yang mengeruhkan ekonomi Amerika oleh Inggris disebabkan oleh adanya pemeras internasional yang mencekik perekonomian Inggris.

Sedang revolusi pada waktu itu belum pecah. Perlawanan bersenjata yang pertama antara pasukan revolusi melawan pasukan Inggris baru dimulai pada 19 April 1775. Kemudian timbul peristiwa lain yang tidak perlu kita ceritakan di sini, hingga terpilihnya George Washington sebagai panglima pasukan revolusi. Kongres mengeluarkan deklarasi kemerdekaan pada tahun 1776."

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2523 seconds (0.1#10.140)