Wabah di Amawas yang Ganas: Kisah Umar bin Khattab Lari dari Takdir
loading...
A
A
A
Sanggahan ini sangat mengejutkan Khalifah. Ia lama menatap Abu Ubaidah, kemudian katanya: "Ya, lari dari takdir Allah menuju takdir Allah juga."
Ia menunduk sebentar kemudian sambungnya: "Bagaimana pendapat Anda kalau ada orang turun ke sebuah wadi yang terdiri dari dua lereng, yang satu subur dan yang satu lagi tandus, bukankah yang menggembalakan di tempat tandus itu dengan takdir Allah, dan yang menggembalakan di daerah subur juga dengan takdir Allah?"
Setelah percakapan itu, Umar dan Abu Ubaidah membahas masalah Syam dan apa yang harus dilakukan menghadapi wabah itu.
Sementara keduanya sedang dalam pembicaraan tiba-tiba datang Abdur-Rahman bin Auf. Melihat orang sedang kacau demikian ia bertanya apa yang terjadi. Setelah diberitahukan duduk perkaranya ia berkata: "Mengenai soal ini ada yang saya ketahui. Rasulullah Sallalla hu 'alaihi wa sallam berkata: 'Jika ada wabah di suatu kota, janganlah kalian masuk. Kalau kalian sedang ada di dalamnya janganlah kalian lari ke luar'."
Mendengar hadis itu dibacakan Umar merasa tenteram, lalu katanya: "Alhamdulillah. Sekarang marilah kita bubar!"
Ia menunduk sebentar kemudian sambungnya: "Bagaimana pendapat Anda kalau ada orang turun ke sebuah wadi yang terdiri dari dua lereng, yang satu subur dan yang satu lagi tandus, bukankah yang menggembalakan di tempat tandus itu dengan takdir Allah, dan yang menggembalakan di daerah subur juga dengan takdir Allah?"
Setelah percakapan itu, Umar dan Abu Ubaidah membahas masalah Syam dan apa yang harus dilakukan menghadapi wabah itu.
Sementara keduanya sedang dalam pembicaraan tiba-tiba datang Abdur-Rahman bin Auf. Melihat orang sedang kacau demikian ia bertanya apa yang terjadi. Setelah diberitahukan duduk perkaranya ia berkata: "Mengenai soal ini ada yang saya ketahui. Rasulullah Sallalla hu 'alaihi wa sallam berkata: 'Jika ada wabah di suatu kota, janganlah kalian masuk. Kalau kalian sedang ada di dalamnya janganlah kalian lari ke luar'."
Mendengar hadis itu dibacakan Umar merasa tenteram, lalu katanya: "Alhamdulillah. Sekarang marilah kita bubar!"
(mhy)