Dialog tentang Takdir antara Imam Chirri dan Prof Wilson
loading...
A
A
A
Berikut ini adalah dialog Prof Dr Wilson H. Guertin dan Imam Muhammad Jawad Chirri yang dikutip dari buku yang diterjemahkan HM Ridho Umar Baridwan, SH berjudul "Dialog tentang Islam dan Kristen" (Alma'arif, 1981).
Imam Mohammad Jawad Chirri adalah seorang ulama dan dosen , kelahiran Lebanon . Beliau direktur dan Ketua Kerohanian di pusat Islam di Detroit, Amerika Serikat . Sedangkan Prof Dr Wilson H. Guertin adalah Ilmuwan terkemuka dalam ilmu jiwa (psychology).
Berikut petikan dialog tersebut:
Prof Wilson: Ayat-ayat yang telah anda kutip dari Kitab Suci Qur'an benar-benar menunjukkan bahwa manusia diberi sejumlah kebebasan yang cukup yang membuat dia bertanggung jawab, dan patut menerima hadiah (ganjaran) atau hukuman tentang apa yang diperbuat. Akan tetapi, ada beberapa ayat-ayat yang dikutip dari Qur'an yang menganjurkan takdir. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa tindakan manusia dikontrol oleh Tuhan.
Ayat-ayat itu sebagai berikut: "Sesungguhnya, inilah suatu peringatan, dan siapa yang mau, hendaklah mengambil jalan kepada Tuhannya.
Dan tiadalah kamu mau, melainkan kalau Tuhan menghendaki ..." QS 76 : 29-30.
"Hal itu adalah ujian engkau, akan menyesatkan siapa yang engkau kehendaki dan memimpin siapa yang engkau sukai ..." QS 7 :155
Ayat-ayat ini menunjukkan pertentangan dengan ayat-ayat yang anda kutip. Ini menyebabkan keragu-raguan dan melahirkan sebuah dilemma (masalah).
Imam Chirri: Untuk seorang Muslim, Kitab Suci Qur'an adalah catatan ilham (wahyu) yang teliti. Qur'an hanya berisi kebenaran, dan seluruh isi-isi Qur'an harus benar. Kebenaran tidak pernah bertentangan dengan kebenaran yang lain.
Bila ada dua kelompok ayat-ayat Qur'an yang berlawanan satu dengan yang lain, maka harus diperlakukan di dalam cara tertentu. Bila salah satu kelompok-kelompok menunjukkan pertentangan mengenai sesuatu hal dengan kelompok yang lain, kelompok yang lebih jelas akan diikuti. Kelompok yang lain harus diartikan dalam arti terbatas yang tidak akan bertentangan dengan yang pertama.
Prof Wilson: Tuhan adalah pencipta dari seluruh alam semesta, dan seluruh kejadian-kejadian. Tidak ada kejadian di dunia ini berada di luar ciptaanNya. Kemauan manusia adalah satu dari kejadian (peristiwa-peristiwa) yang mengambil bagian di dunia ini. Karena itu manusia tidak berkeinginan bebas. (free will).
Imam Chirri: Bila ini adalah benar, kita harus menganggap seluruh ketidakadilan, dan kejahatan-kejahatan yang manusia perbuat disebabkan oleh Tuhan. Tetapi tidak ada yang percaya bahwa Tuhan membuat kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa kita. Yang benar, Tuhan menciptakan pada diri manusia kemampuan memilih, dan ini maksudnya bahwa Dia menyumbangkan pada manusia bebas untuk berkeinginan.
Tuhan dapat mengarahkan keinginan manusia dan membuat dia memilih tujuan tertentu bila Dia mau, tetapi tidak ada bukti menunjukkan bahwa Tuhan berbuat demikian dan merintangi kemauan/keinginan-keinginan kita.
Karena Dia menyumbangkan pada kita kemarnpuan untuk memilih, kita akan mengharap Dia membiarkan kita tanpa campur-tangan.
Tuhan mengharamkan kita menggunakan kekuatan kita memilih dan membuat keputusan sendiri dan mempunyai pilihan sendiri.
Prof Wilson: Tuhan mengetahui masa depan kita, masa sekarang dan masa lalu. Dia mengetahui apa yang akan saya lakukan di masa yang akan datang yang masih jauh, seperti Dia mengetahui tindakan saya sekarang yaitu pada ucapan kata-kata ini. Dia mengetahui sebelum kita dilahirkan apa tujuan yang akan kita ambil setelah kelahiran kita dan masa-depan kita.
Segala sesuatunya diketahuiNya, seluruh tindakan kita telah ditentukan jauh sebelum kita berbuat.
Imam Mohammad Jawad Chirri adalah seorang ulama dan dosen , kelahiran Lebanon . Beliau direktur dan Ketua Kerohanian di pusat Islam di Detroit, Amerika Serikat . Sedangkan Prof Dr Wilson H. Guertin adalah Ilmuwan terkemuka dalam ilmu jiwa (psychology).
Berikut petikan dialog tersebut:
Prof Wilson: Ayat-ayat yang telah anda kutip dari Kitab Suci Qur'an benar-benar menunjukkan bahwa manusia diberi sejumlah kebebasan yang cukup yang membuat dia bertanggung jawab, dan patut menerima hadiah (ganjaran) atau hukuman tentang apa yang diperbuat. Akan tetapi, ada beberapa ayat-ayat yang dikutip dari Qur'an yang menganjurkan takdir. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa tindakan manusia dikontrol oleh Tuhan.
Ayat-ayat itu sebagai berikut: "Sesungguhnya, inilah suatu peringatan, dan siapa yang mau, hendaklah mengambil jalan kepada Tuhannya.
Dan tiadalah kamu mau, melainkan kalau Tuhan menghendaki ..." QS 76 : 29-30.
"Hal itu adalah ujian engkau, akan menyesatkan siapa yang engkau kehendaki dan memimpin siapa yang engkau sukai ..." QS 7 :155
Ayat-ayat ini menunjukkan pertentangan dengan ayat-ayat yang anda kutip. Ini menyebabkan keragu-raguan dan melahirkan sebuah dilemma (masalah).
Imam Chirri: Untuk seorang Muslim, Kitab Suci Qur'an adalah catatan ilham (wahyu) yang teliti. Qur'an hanya berisi kebenaran, dan seluruh isi-isi Qur'an harus benar. Kebenaran tidak pernah bertentangan dengan kebenaran yang lain.
Bila ada dua kelompok ayat-ayat Qur'an yang berlawanan satu dengan yang lain, maka harus diperlakukan di dalam cara tertentu. Bila salah satu kelompok-kelompok menunjukkan pertentangan mengenai sesuatu hal dengan kelompok yang lain, kelompok yang lebih jelas akan diikuti. Kelompok yang lain harus diartikan dalam arti terbatas yang tidak akan bertentangan dengan yang pertama.
Prof Wilson: Tuhan adalah pencipta dari seluruh alam semesta, dan seluruh kejadian-kejadian. Tidak ada kejadian di dunia ini berada di luar ciptaanNya. Kemauan manusia adalah satu dari kejadian (peristiwa-peristiwa) yang mengambil bagian di dunia ini. Karena itu manusia tidak berkeinginan bebas. (free will).
Imam Chirri: Bila ini adalah benar, kita harus menganggap seluruh ketidakadilan, dan kejahatan-kejahatan yang manusia perbuat disebabkan oleh Tuhan. Tetapi tidak ada yang percaya bahwa Tuhan membuat kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa kita. Yang benar, Tuhan menciptakan pada diri manusia kemampuan memilih, dan ini maksudnya bahwa Dia menyumbangkan pada manusia bebas untuk berkeinginan.
Tuhan dapat mengarahkan keinginan manusia dan membuat dia memilih tujuan tertentu bila Dia mau, tetapi tidak ada bukti menunjukkan bahwa Tuhan berbuat demikian dan merintangi kemauan/keinginan-keinginan kita.
Karena Dia menyumbangkan pada kita kemarnpuan untuk memilih, kita akan mengharap Dia membiarkan kita tanpa campur-tangan.
Tuhan mengharamkan kita menggunakan kekuatan kita memilih dan membuat keputusan sendiri dan mempunyai pilihan sendiri.
Prof Wilson: Tuhan mengetahui masa depan kita, masa sekarang dan masa lalu. Dia mengetahui apa yang akan saya lakukan di masa yang akan datang yang masih jauh, seperti Dia mengetahui tindakan saya sekarang yaitu pada ucapan kata-kata ini. Dia mengetahui sebelum kita dilahirkan apa tujuan yang akan kita ambil setelah kelahiran kita dan masa-depan kita.
Segala sesuatunya diketahuiNya, seluruh tindakan kita telah ditentukan jauh sebelum kita berbuat.