Hidayah Ramadan, Bule Kanada Ucap 2 Kalimat Syahadat di Masjid Al Akbar Surabaya
loading...
A
A
A
Ramadan selalu penuh hikmah bagi kehidupan seseorang, tak terkecuali bagi warga asing. Sean Adam Duplessis (53) misalnya. Warga Kanada itu, akhirnya memilih menjadi mualaf di momen bulan suci ini di Indonesia.
Sean nampak gemetar saat mengucap dua kalimat Syahadat di Masjid Al Akbar Surabaya (MAS), Senin (17/3/2024). Tangan kanannya bersalaman dengan Ketua BPP MAS DR KHM Sudjak MAg yang membimbing. Sementara bibirnya mengucap lafadz Arab menirukan kalimat Syahadat.
Momen ini terjadi saat warga negara Kanada ini berikrar memeluk Islam setelah sebelumnya dia mengaku seorang atheis. Pria ini memeluk Islam atas kesadaran sendiri. “Dengan kesadaran sendiri, saya menyatakan memeluk agama Islam dengan Asyhaduan Laa Ilaaha illa Allah, wa Asyhadu anna Muhammad Rasulullah,” ujarnya.
Pria kelahiran Kanada, 31 Agustus 1971 itu mengaku mengenal Islam dari seorang warga Indonesia, Shara C. Dwi yang berada di Amerika. Shara adalah WNI berhijab yang saat itu bertemu di Amerika.
“Setahun lalu, saya mengenal Shara. Saya sempat bertanya kenapa pakai hijab, lalu saya menjadi tahu agama Islam. Akhirnya saya tertarik mempelajari Islam lebih dalam,” ceritanya.
Beberapa jamaah masjid menjadi saksi Adam yang berjanji akan terus mendalami Islam dan menjalankan kewajiban-kewajiban ibadahnya. "Alhamdulillah, tambah lagi saudara kita," celetuk salah seorang jamaah.
Sementara KHM Sudjak MAg selaku pembimbing pun memberi motivasi WNA Australia itu sebagai muallaf agar beragama secara konsekuen, bukan sesaat.
“Kalau masuk Islam hanya untuk sementara, sebaiknya tidak masuk Islam saja. Jadi, saudara bukan hanya masuk Islam 1-2 tahun saja kan,” tanya Sudjak. “Forever (selamanya),” jawab Adam.
Acara ikrar mualaf itu disaksikan dua orang saksi yakni Shara Constantia Dwi dan Mu’anam. Selain Ketua BPP MAS, juga hadir, Kasie Ibadah dan Dakwah MAS, HM Abd Choliq Idris.
Selain membaca ikrar Syahadat, Ketua BPP MAS Sudjak sempat mengingatkan konsekuensi masuk Islam adalah menjalankan kewajiban agama Islam.
“Kewajiban dalam Islam itu diantaranya sholat lima kali sehari yang mungkin agak berat, dan puasa sejak matahari belum terbit hingga terbenam,” kata Sudjak.
Dalam tanya-jawab itu, Adam mengaku sempat deg-degan berikrar. “Saya puasa sampai jam 12,” katanya. Hal itu dijawab bahwa puasa itu sampai matahari terbenam, tapi untuk tahap latihan bisa saja hanya sampai siang.
“Istilah di sini dikenal sebagai Puasa Beduk,” kata Sudjak, tersenyum. Untuk selanjutnya, Sudjak menyarankan agar Adam mempelajari Islam dengan bimbingan ustadz/guru dari MAS atau ustadz lain.
Sean nampak gemetar saat mengucap dua kalimat Syahadat di Masjid Al Akbar Surabaya (MAS), Senin (17/3/2024). Tangan kanannya bersalaman dengan Ketua BPP MAS DR KHM Sudjak MAg yang membimbing. Sementara bibirnya mengucap lafadz Arab menirukan kalimat Syahadat.
Momen ini terjadi saat warga negara Kanada ini berikrar memeluk Islam setelah sebelumnya dia mengaku seorang atheis. Pria ini memeluk Islam atas kesadaran sendiri. “Dengan kesadaran sendiri, saya menyatakan memeluk agama Islam dengan Asyhaduan Laa Ilaaha illa Allah, wa Asyhadu anna Muhammad Rasulullah,” ujarnya.
Pria kelahiran Kanada, 31 Agustus 1971 itu mengaku mengenal Islam dari seorang warga Indonesia, Shara C. Dwi yang berada di Amerika. Shara adalah WNI berhijab yang saat itu bertemu di Amerika.
“Setahun lalu, saya mengenal Shara. Saya sempat bertanya kenapa pakai hijab, lalu saya menjadi tahu agama Islam. Akhirnya saya tertarik mempelajari Islam lebih dalam,” ceritanya.
Beberapa jamaah masjid menjadi saksi Adam yang berjanji akan terus mendalami Islam dan menjalankan kewajiban-kewajiban ibadahnya. "Alhamdulillah, tambah lagi saudara kita," celetuk salah seorang jamaah.
Sementara KHM Sudjak MAg selaku pembimbing pun memberi motivasi WNA Australia itu sebagai muallaf agar beragama secara konsekuen, bukan sesaat.
“Kalau masuk Islam hanya untuk sementara, sebaiknya tidak masuk Islam saja. Jadi, saudara bukan hanya masuk Islam 1-2 tahun saja kan,” tanya Sudjak. “Forever (selamanya),” jawab Adam.
Acara ikrar mualaf itu disaksikan dua orang saksi yakni Shara Constantia Dwi dan Mu’anam. Selain Ketua BPP MAS, juga hadir, Kasie Ibadah dan Dakwah MAS, HM Abd Choliq Idris.
Selain membaca ikrar Syahadat, Ketua BPP MAS Sudjak sempat mengingatkan konsekuensi masuk Islam adalah menjalankan kewajiban agama Islam.
“Kewajiban dalam Islam itu diantaranya sholat lima kali sehari yang mungkin agak berat, dan puasa sejak matahari belum terbit hingga terbenam,” kata Sudjak.
Dalam tanya-jawab itu, Adam mengaku sempat deg-degan berikrar. “Saya puasa sampai jam 12,” katanya. Hal itu dijawab bahwa puasa itu sampai matahari terbenam, tapi untuk tahap latihan bisa saja hanya sampai siang.
“Istilah di sini dikenal sebagai Puasa Beduk,” kata Sudjak, tersenyum. Untuk selanjutnya, Sudjak menyarankan agar Adam mempelajari Islam dengan bimbingan ustadz/guru dari MAS atau ustadz lain.
(wid)