Diam Adalah Puncak Maqom Pengetahuan

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 20:10 WIB
loading...
A A A
Nabi Musa yang tidak memahami kedalaman ilmu Khaidir cenderung tidak bisa diam untuk tidak bertanya atau sekedar berkomentar. Kisah ini bukan sekedar kisah pengajaran di dalam Al-Qur'an untuk kisah masa lalu, tapi merupakan itibar untuk umat hari ini.

Betapa banyak kita akan temui orang-orang yang senang berkomentar dan selalu senang mengomentari setiap peristiwa apa pun yang dilihat dan di dengarnya. Seakan komentar itu menunjukkan betapa banyaknya pengetahuannya. Padahal, belum tentu demikian adanya.

Padahal dalam perjalanan maqom keilmuannya selanjutnya, manakala ada orang yang memilih untuk lebih banyak diam, lebih banyak merenung, mengamati dan memperhatikan hikmah dibalik setiap peristiwa dan kejadian yang terjadi di sanalah sesungguhnya puncak ilmu akan diketahui.

Salah seorang wali Abdal ditanya, "dengan cara apa Anda memperoleh maqam ini?" Dijawabnya dengan cara banyak diam dari berkomentar dan berkata-kata yang tidak berfaidah."

Ketika seseorang telah menyadari kelemahan dirinya, maka dia akan terdiam. Manakala seseorang telah terpukau pada keindahan dan keelokan Tuhannya, maka membuatnya akan terdiam. Diam adalah puncak dari pemahaman. ( )

Wallahu A'lam
(rhs)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1955 seconds (0.1#10.140)