3 Contoh Teks Ceramah Nuzulul Quran, Singkat dan Disertai Dalil

Rabu, 27 Maret 2024 - 03:17 WIB
loading...
A A A
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil).

Ramadan adalah bulan suci yang juga dikenal sebagai “Syahrul Huda” atau bulan petunjuk. Hal tersebut karena di bulan Ramadan-lah wahyu Allah pertama kali turun di muka bumi.

Oleh karena itu, salah satu ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Ramadan adalah memperbanyak membaca Al-Quran.

Bila kita mengkaji kembali tentang peristiwa Nuzulul Quran, pelajaran yang dapat dipetik adalah agar ketaqwaan semakin kuat dan keyakinan semakin mantap terhadap kitab suci Al quran yang isinya memberi petunjuk bagi umat manusia serta pembela di antara yang haq dan batil.

Adapun ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surah Al-'Alaq ayat 1 sampai 5. Al-Quran diturunkan ke bumi tidak sekaligus tetapi berangsur angsur, sedikit demi sedikit, bertahap, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi Rasulullah SAW sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Israa, ayat 106:

وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا


Artinya,“Dan Al-Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.”

Dengan bertahap ini, maka Al-Qur'an lebih mudah diterima dan mudah dihafal. Benar saja, faktanya saat itu memang banyak dari para sahabat Nabi yang hafal Al-Qur'an.

Bentuk terima kasih dan rasa syukur atas turunnya diturunkannya Al Quran kepada umat manusia harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dengan memperlakukan Al Quran dengan yang sebaik-baiknya dan sungguh-sungguh.

Baik dalam membaca, memahami makna, mengamalkan isinya, mengajarkan dan mendakwahkan isi kandungan Al-Quran dengan harapan kelak di Hari Kiamat mendapat syafaat. Sebagaimana hadits Nabi yang artinya: “Bacalah Al-Quran karena ia pada Hari Kiamat nanti akan datang untuk memberikan syafaat kepada para pembacanya.” (HR. Muslim).

Begitu besarnya fadhilah membaca Al-Quran bagi para pembacanya. Terlebih lagi pada bulan Ramadan. Bulan yang dipilih oleh Allah menjadi bulan diturunkannya ayat pertama Al-Quran. Ibadah yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak membaca Al-Quran, di samping memperbanyak melakukan kebaikan yang lainnya.

Dalam hadist yang lain Rasulullah menjelaskan:

"Seorang mukmin yang membaca Al-Qur'an dan mengamalkan isinya ibarat buah jeruk manis, rasanya enak dan baunya harum. Sedangkan, orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an tetapi mengamalkan isinya, ibarat buah kurma, rasanya enak dan manis tetapi tidak ada baunya. Adapun perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur'an maka ibarat minyak wangi, baunya harum tapi rasanya pahit. Sedangkan, orang munafik yang tidak membaca Al-Qura'n ibarat buah yang rasanya pahit dan baunya busuk" (HR. Bukhari).

Dengan demikian, semangat Ramadan dengan sekian kemuliaan di dalamnya, rasa-rasanya kita harus senantiasa berkhidmat atas diturunkannya Al Quran.

3. Memaknai Nuzulul Qur'an

Segala puji bagi Allah SWT., Tuhan semesta alam. Tuhan yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan ihsan. Tak lupa pula kita curahkan shalawat serta salam kepada junjungan kita semua, Nabi Muhammad SAW.Semoga kita menjadi umat-umatnya yang kelak diberikan ampunan oleh Allah SWT

Tak terasa bulan Ramadan sebentar lagi sudah akan meninggalkan kita semua. Tak terasa kita sudah berada di tengah-tengah bulan Ramadan. Marilah kita tingkatkan ibadah kita di sisa Ramadhan yang penuh kemuliaan ini.

Selain itu, jangan lupa juga untuk berdoa agar tahun depan kita semua dapat dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadan. Salah satu doa yang dianjurkan dalam agama Islam dalam hal ini adalah:

اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْنِي‏ مَرْحُوماً وَ لَا تَجْعَلْنِي مَحْرُوماً


Artinya: “Ya Allah janganlah Engkau jadikan bulan Ramadan ini sebagai Ramadan terakhir untuk kami berpuasa. Jika pun Engkau mentakdirkan ini Ramadan terakhir, jadikanlah aku orang yang mendapat rahmat-Mu, jangan Engkau jadikan aku orang yang malang”

Jangan ragu-ragu untuk berdoa kepada Allah swt., apalagi berdoa pada bulan Ramadan. Karena sesungguhnya Allah swt. telah berjanji dalam QS. Ghafir/40: 60 bahwa Ia akan senantiasa memperkenankan doa hamba-hamba-Nya. Allah SWT berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1206 seconds (0.1#10.140)