Khutbah Jum'at : Ramadan di Tengah Duka Kaum Muslimin
loading...
A
A
A
Nabi Muhammad SAW juga sempat bersabda, "Seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lain. Dia tidak boleh mengkhianati, mendustai dan menelantarkan saudaranya" (HR at Tirmidzi).
Apakah kaum muslim tidak menyadari bahwa pahala ibadah shaum bisa rusak akibat sikap egois, tidak peduli dan menahan diri dari menolong mereka yang membutuhkan. Semua itu adalah perkara yang diharamkan agama yang dapat membinasakan pahala puasa.
Rasulullah SAW pernah bersabda, "Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apapun dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga" (HR an-Nasa'i).
Sikap tak acuh itulah yang ditunjukkan terutama oleh para pemimpin Dunia Islam, khususnya pemimpin Arab. Mereka bermain retorika dengan mengutuk dan menghimbau kepada dunia untuk menghentikan kekejaman Yahudi. Padahal mereka mengetahui jika ucapan mereka hanya akan dianggap sebagai omong kosong.
Lalu agar tidak kehilangan muka, mereka memberikan bantuan ala kadarnya. Itupun dilakukan dengan cara yang tidak manusiawi, seperti menjatuhkan bantuan dari udara ke pantai dan laut. Hingga banyak warga yang tidak sanggup mencapai lokasi jatuhnya bantuan.
Ada beberapa penyebab penderitaan umat masih berlangsung. Pertama : Umat masih terbelenggu dengan paham nasionalisme yang menyebabkan hilangnya sikap peduli dan kemauan menolong saudara seiman.
Padahal paham egoisme dalam wujud nasionalisme ini diharamkan oleh Nabi Muhammad SAW. "Siapa saja yang berbangga-bangga dengan slogan-slogan shabiyah, maka suruhlah dia menggigit kemaluan ayahnya, dan tidak usah pakai bahasa kiasan terhadapnya" (HR al Bukhari).
Kedua : Umat Muslim, khususnya para pemimpin mereka, masih memberikan loyalitas dan kepercayaan pada negara-negara barat damn lembaga-lembaga internasional yang mereka dirikan, seperti PBB atau ICJ. Umat seperti lupa bahwa negara Barat adalah perancang kelahiran Zionis untuk menciptakan petaka di dunia Muslim.
Ketiga : Para pemimpin Dunia Islam telah lama menjadi penguasa boneka yang tunduk pada arahan politik Barat. Memang sebagian mereka dipilih oleh rakyat, tetapi atas restu negara-negara Barat. Karena itu tidak mungkin mereka menentang kekuasaan Barat.
Keempat : Umat masih belum sepenuhnya sadar bahwa berbagai penderitaan yang mereka alami hanya bisa dibebaskan dengan kekuatan mandiri di bawah kepemimpinan Khalifah Islamiyah. Kebutuhan umat akan akan institusi Khilafah Islamiyah adalah mutlak.
Khalifah adalah institusi yang ditunjuk oleh syariat untuk mengurus hukum-hukum Islam. Khalifah juga bertugas melindungi setiap muslim dari berbagai ancaman.
Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh Imam (Khalifah) adalah perisai orang-orang berperang di belakang dia dan berlindung kepada dirinya (HR Muslim).
Inilah empat hal yang harus segera diatasi jika umat ingin membebaskan diri dari penderitaan. Tidak mungkin datang pertolongan dan kemenangan tanpa menjalankan kausalitas yang wajib ditempuh oleh umat.
Wallahu a'lam
Apakah kaum muslim tidak menyadari bahwa pahala ibadah shaum bisa rusak akibat sikap egois, tidak peduli dan menahan diri dari menolong mereka yang membutuhkan. Semua itu adalah perkara yang diharamkan agama yang dapat membinasakan pahala puasa.
Rasulullah SAW pernah bersabda, "Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apapun dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga" (HR an-Nasa'i).
Sikap tak acuh itulah yang ditunjukkan terutama oleh para pemimpin Dunia Islam, khususnya pemimpin Arab. Mereka bermain retorika dengan mengutuk dan menghimbau kepada dunia untuk menghentikan kekejaman Yahudi. Padahal mereka mengetahui jika ucapan mereka hanya akan dianggap sebagai omong kosong.
Lalu agar tidak kehilangan muka, mereka memberikan bantuan ala kadarnya. Itupun dilakukan dengan cara yang tidak manusiawi, seperti menjatuhkan bantuan dari udara ke pantai dan laut. Hingga banyak warga yang tidak sanggup mencapai lokasi jatuhnya bantuan.
Ada beberapa penyebab penderitaan umat masih berlangsung. Pertama : Umat masih terbelenggu dengan paham nasionalisme yang menyebabkan hilangnya sikap peduli dan kemauan menolong saudara seiman.
Padahal paham egoisme dalam wujud nasionalisme ini diharamkan oleh Nabi Muhammad SAW. "Siapa saja yang berbangga-bangga dengan slogan-slogan shabiyah, maka suruhlah dia menggigit kemaluan ayahnya, dan tidak usah pakai bahasa kiasan terhadapnya" (HR al Bukhari).
Kedua : Umat Muslim, khususnya para pemimpin mereka, masih memberikan loyalitas dan kepercayaan pada negara-negara barat damn lembaga-lembaga internasional yang mereka dirikan, seperti PBB atau ICJ. Umat seperti lupa bahwa negara Barat adalah perancang kelahiran Zionis untuk menciptakan petaka di dunia Muslim.
Ketiga : Para pemimpin Dunia Islam telah lama menjadi penguasa boneka yang tunduk pada arahan politik Barat. Memang sebagian mereka dipilih oleh rakyat, tetapi atas restu negara-negara Barat. Karena itu tidak mungkin mereka menentang kekuasaan Barat.
Keempat : Umat masih belum sepenuhnya sadar bahwa berbagai penderitaan yang mereka alami hanya bisa dibebaskan dengan kekuatan mandiri di bawah kepemimpinan Khalifah Islamiyah. Kebutuhan umat akan akan institusi Khilafah Islamiyah adalah mutlak.
Khalifah adalah institusi yang ditunjuk oleh syariat untuk mengurus hukum-hukum Islam. Khalifah juga bertugas melindungi setiap muslim dari berbagai ancaman.
Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh Imam (Khalifah) adalah perisai orang-orang berperang di belakang dia dan berlindung kepada dirinya (HR Muslim).
Inilah empat hal yang harus segera diatasi jika umat ingin membebaskan diri dari penderitaan. Tidak mungkin datang pertolongan dan kemenangan tanpa menjalankan kausalitas yang wajib ditempuh oleh umat.
Wallahu a'lam
(wid)