Muncul Karena Hasad dan Rasa Kagum
loading...
A
A
A
Sebenarnya penyakit Ain ini, bisa menyerang siapa saja, tak hanya pada perempuan, laki-laki, dan anak-anak pun bisa kena. Ain terjadi karena adanya hasad (iri, dengki) terhadap nikmat yang ada pada orang lain. Orang yang memiliki hasad terhadap orang lain, lalu memandang orang tersebut dengan pandangan penuh rasa hasad, ini bisa menyebabkan penyakit Ain.
Pandangan kagum juga bisa menyebabkan Ain. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
وإذا كان العائن يخشى ضرر عينه وإصابتها للمعين، فليدفع شرها بقوله: اللهم بارك عليه
“Orang yang memandang dengan pandangan kagum khawatir bisa menyebabkan ain pada benda yang ia lihat, maka cegahlah keburukan tersebut dengan mengucapkan: Allahumma baarik ‘alaih” (Ath Thibbun Nabawi).
Ain bisa terjadi pada benda mati . Para ulama mengatakan bahwa benda mati juga bisa terkena Ain. Benda mati yang terkena Ain bisa mengakibatkan rusak atau hancur secara tiba-tiba. (Baca juga : Inilah Panduan Khusus agar Hijrah Tidak Gagal )
Dalam hadis, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam berdoa:
اللهم إني أسألك العفو والعافية في ديني ودنياي وأهلي ومالي
“Ya Allah, aku meminta ampunan dan keselamatan pada agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku” (HR. Abu Dawud dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ إِنْ تَرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَوَلَدًا
“Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “masyaAllah, laa quwwata illaa billah”. Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan” (QS. Al Kahfi: 39).
Para ulama menjadikan ayat ini dalil bahwa harta bisa terkena Ain dan boleh diruqyah ketika terkena Ain. Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan:
قال بعض السلف: من أعجبه شيء من حاله، أو ماله، أو ولده فليقل: ما شاء لا قوة إلا بالله ـ وهذا مأخوذ من هذه الآية الكريمة
“Sebagian salaf mengatakan: orang yang kagum pada keadaannya atau hartanya atau pada anaknya, hendaknya ucapkan maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah. Ini diambil dari ayat yang mulia ini” (Tafsir Ibnu Katsir).
Cara agar kita tidak terkena penyakit Ain ini, menurut Ustadz Yulian Purnama, adalah menghindari sikap suka pamer, dan berhias diri dengan sifat tawadhu‘ . Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
“Sungguh Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada seorang pun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorang pun berlaku zalim pada yang lain” (HR. Muslim)
Sebisa mungkin hindari menyebut-nyebut kekayaan, kesuksesan usaha, kebahagiaan keluarga, juga memamerkan foto diri, foto istri/suami, foto anak, dan hal-hal lain yang bisa menimbulkan iri-dengki dari orang yang melihatnya. Atau juga yang bisa menyebabkan kekaguman berlebihan dari orang yang melihatnya. Karena pandangan kagum juga bisa menyebabkan Ain. (Baca juga : Hikmah dan Manfaat Sikap Husnuzan dalam Kehidupan )
Kemudian di antara upaya pencegahan penyakit Ain adalah dengan menjaga dan memelihara semua kewajiban dan menjauhi segala larangan, taubat dari segala macam kesalahan dan dosa, juga membentengi diri dengan beberapa zikir doa, dan ta’awudz (doa perlindungan) yang disyariatkan. Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Qs. Asy-Syuura: 30).
Allah Ta’ala juga berfirman:
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (QS. Ar Ra’du: 28)
Rutinkan zikir-dzikir pagi dan sore, serta zikir-zikir harian seperti zikir keluar/masuk rumah, rumah, zikir keluar/masuk kamar mandi, zikir hendak tidur atau bangun tidur, zikir keluar rumah, zikir naik kendaraan, zikir ketika akan makan, zikir setelah salat, dan lainnya.
Di antara zikir pencegah Ain yang bisa dibaca kepada anak-anak agar tidak terkena Ain adalah sebagaimana yang ada dalam hadis Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam mendoakan Hasan dan Husain dengan doa:
أُعِيذُكما بكلِماتِ اللهِ التَّامَّةِ، مِن كلِّ شيطانٍ وهامَّةٍ، ومِن كلِّ عينٍ لامَّةٍ
'u’iidzukuma bikalimaatillahit taammah, min kulli syaithaanin wa haamah wa min kulli ‘ainin laamah'
“Aku meminta perlindungan untuk kalian dengan kalimat Allah yang sempurna, dari gangguan setan dan racun, dan gangguan ‘ain yang buruk”. Lalu Nabi bersabda: “Dahulu ayah kalian (Nabi Ibrahim) meruqyah Ismail dan Ishaq dengan doa ini” (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban). (Baca juga : Dialah Potret Bidadari Surga Bermata Jelita )
Wallahu A'lam
Pandangan kagum juga bisa menyebabkan Ain. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
وإذا كان العائن يخشى ضرر عينه وإصابتها للمعين، فليدفع شرها بقوله: اللهم بارك عليه
“Orang yang memandang dengan pandangan kagum khawatir bisa menyebabkan ain pada benda yang ia lihat, maka cegahlah keburukan tersebut dengan mengucapkan: Allahumma baarik ‘alaih” (Ath Thibbun Nabawi).
Ain bisa terjadi pada benda mati . Para ulama mengatakan bahwa benda mati juga bisa terkena Ain. Benda mati yang terkena Ain bisa mengakibatkan rusak atau hancur secara tiba-tiba. (Baca juga : Inilah Panduan Khusus agar Hijrah Tidak Gagal )
Dalam hadis, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam berdoa:
اللهم إني أسألك العفو والعافية في ديني ودنياي وأهلي ومالي
“Ya Allah, aku meminta ampunan dan keselamatan pada agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku” (HR. Abu Dawud dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ إِنْ تَرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَوَلَدًا
“Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “masyaAllah, laa quwwata illaa billah”. Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan” (QS. Al Kahfi: 39).
Para ulama menjadikan ayat ini dalil bahwa harta bisa terkena Ain dan boleh diruqyah ketika terkena Ain. Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan:
قال بعض السلف: من أعجبه شيء من حاله، أو ماله، أو ولده فليقل: ما شاء لا قوة إلا بالله ـ وهذا مأخوذ من هذه الآية الكريمة
“Sebagian salaf mengatakan: orang yang kagum pada keadaannya atau hartanya atau pada anaknya, hendaknya ucapkan maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah. Ini diambil dari ayat yang mulia ini” (Tafsir Ibnu Katsir).
Cara agar kita tidak terkena penyakit Ain ini, menurut Ustadz Yulian Purnama, adalah menghindari sikap suka pamer, dan berhias diri dengan sifat tawadhu‘ . Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
“Sungguh Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada seorang pun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorang pun berlaku zalim pada yang lain” (HR. Muslim)
Sebisa mungkin hindari menyebut-nyebut kekayaan, kesuksesan usaha, kebahagiaan keluarga, juga memamerkan foto diri, foto istri/suami, foto anak, dan hal-hal lain yang bisa menimbulkan iri-dengki dari orang yang melihatnya. Atau juga yang bisa menyebabkan kekaguman berlebihan dari orang yang melihatnya. Karena pandangan kagum juga bisa menyebabkan Ain. (Baca juga : Hikmah dan Manfaat Sikap Husnuzan dalam Kehidupan )
Kemudian di antara upaya pencegahan penyakit Ain adalah dengan menjaga dan memelihara semua kewajiban dan menjauhi segala larangan, taubat dari segala macam kesalahan dan dosa, juga membentengi diri dengan beberapa zikir doa, dan ta’awudz (doa perlindungan) yang disyariatkan. Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Qs. Asy-Syuura: 30).
Allah Ta’ala juga berfirman:
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (QS. Ar Ra’du: 28)
Rutinkan zikir-dzikir pagi dan sore, serta zikir-zikir harian seperti zikir keluar/masuk rumah, rumah, zikir keluar/masuk kamar mandi, zikir hendak tidur atau bangun tidur, zikir keluar rumah, zikir naik kendaraan, zikir ketika akan makan, zikir setelah salat, dan lainnya.
Di antara zikir pencegah Ain yang bisa dibaca kepada anak-anak agar tidak terkena Ain adalah sebagaimana yang ada dalam hadis Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam mendoakan Hasan dan Husain dengan doa:
أُعِيذُكما بكلِماتِ اللهِ التَّامَّةِ، مِن كلِّ شيطانٍ وهامَّةٍ، ومِن كلِّ عينٍ لامَّةٍ
'u’iidzukuma bikalimaatillahit taammah, min kulli syaithaanin wa haamah wa min kulli ‘ainin laamah'
“Aku meminta perlindungan untuk kalian dengan kalimat Allah yang sempurna, dari gangguan setan dan racun, dan gangguan ‘ain yang buruk”. Lalu Nabi bersabda: “Dahulu ayah kalian (Nabi Ibrahim) meruqyah Ismail dan Ishaq dengan doa ini” (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban). (Baca juga : Dialah Potret Bidadari Surga Bermata Jelita )
Wallahu A'lam
(wid)