Kapan Idulfitri NU dan Muhammadiyah?
loading...
A
A
A
Kapan Idulfitri NU dan Muhammadiyah ? Nahdlatul Ulama menggunakan metode rukyat dalam menentukan 1 Syawal. Hasil rukyat akan dibahas ke sidang isbat untuk penetapan awal bulan hijriah seperti 1 Ramadan dan 1 Syawal .
Metode NU sama dengan Kementerian Agama (Kemenag). Sementara Kemenag akan menggelar Sidang Isbat (Penetapan) 1 Syawal 1445 H pada Selasa, 9 April 2024. Sidang isbat Lebaran 2024 akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin menerangkan, sidang isbat Lebaran 2024 dilaksanakan secara tertutup, dan dihadiri Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
"Sebagaimana biasa, sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 9 April 2024," ungkap Dirjen.
Muhammadiyah
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengumumkan Idulfitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu 10 April 2024. Keputusan tersebut berdasar Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah .
Berdasarkan data yang dikutip dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 H, tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam tanggal 9 April 2024 M di Yogyakarta (-07° 48′ LS dan 2 = 110° 21′ BT) +06° 08′ 28″ (hilal sudah wujud), dan di Wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam Bulan berada di atas ufuk.
Dalam Media Gathering Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang digelar pada Sabtu (6/4), Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menghormati keputusan yang diambil pemerintah. Ke depan, Haedar berharap, adanya satu kalender Hijriyah yang bersifat global.
“Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) ini nantinya jika diberlakukan secara global, maka tidak akan ada lagi terjadi perbedaan penetapan bulan-bulan krusial seperti Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah,”jelas Haedar.
Baca juga: Menag Terbitkan Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Idulfitri 2024
Haedar juga mengatakan bahwa PP Muhammadiyah dengan rendah hati dan terus mengkomunikasikan agar umat Islam bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia perlu mengarah pada KHGT.
“KHGT ini adalah komitmen nyata Muhammadiyah dalam menyatukan kalender hijriah yang berlaku secara internasional. Sehingga kemudian dapat memberikan kepastian (eksak) hal ihwal penanggalan, khususnya penanggalan khusus hijriah. Namun untuk mewujudkannya butuh proses panjang sampai diterima secara luas di kehidupan,” ungkapnya.
Metode NU sama dengan Kementerian Agama (Kemenag). Sementara Kemenag akan menggelar Sidang Isbat (Penetapan) 1 Syawal 1445 H pada Selasa, 9 April 2024. Sidang isbat Lebaran 2024 akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin menerangkan, sidang isbat Lebaran 2024 dilaksanakan secara tertutup, dan dihadiri Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
"Sebagaimana biasa, sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 9 April 2024," ungkap Dirjen.
Muhammadiyah
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengumumkan Idulfitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu 10 April 2024. Keputusan tersebut berdasar Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah .
Berdasarkan data yang dikutip dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 H, tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam tanggal 9 April 2024 M di Yogyakarta (-07° 48′ LS dan 2 = 110° 21′ BT) +06° 08′ 28″ (hilal sudah wujud), dan di Wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam Bulan berada di atas ufuk.
Dalam Media Gathering Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang digelar pada Sabtu (6/4), Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menghormati keputusan yang diambil pemerintah. Ke depan, Haedar berharap, adanya satu kalender Hijriyah yang bersifat global.
“Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) ini nantinya jika diberlakukan secara global, maka tidak akan ada lagi terjadi perbedaan penetapan bulan-bulan krusial seperti Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah,”jelas Haedar.
Baca juga: Menag Terbitkan Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Idulfitri 2024
Haedar juga mengatakan bahwa PP Muhammadiyah dengan rendah hati dan terus mengkomunikasikan agar umat Islam bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia perlu mengarah pada KHGT.
“KHGT ini adalah komitmen nyata Muhammadiyah dalam menyatukan kalender hijriah yang berlaku secara internasional. Sehingga kemudian dapat memberikan kepastian (eksak) hal ihwal penanggalan, khususnya penanggalan khusus hijriah. Namun untuk mewujudkannya butuh proses panjang sampai diterima secara luas di kehidupan,” ungkapnya.
(mhy)