Syaikh Imran Nazar Hosein: Umat Kristen Layak Mendapatkan Pertolongan Tuhan

Kamis, 18 April 2024 - 13:50 WIB
loading...
Syaikh Imran Nazar Hosein:...
Syaikh Imran Nazar Hosein. Foto: Ist
A A A
Syaikh Imran Nazar Hosein beranggapan bahwa ketika kata Rûm termasuk dalam bagian dari salah satu surat dalam Al-Qur'an , maka hal tersebut sebagai bentuk pengakuan Allah terhadap Rûm yang menjadi umat Kristen yang layak mendapatkan pertolongan Tuhan.

"Mustahil bagi Rûm menjadi suatu kaum yang menelantarkan agama yang dibawa Yesus as . Rûm merupakan orang-orang religius yang menaati ajaran Yesus as," jelas Syaikh Imran dalam buku yang diterjemahkan Yanti Sumara berjudul "Konstantinopel Dalam Al-Qur’an" (Eskatopedia, 2020).

Dalam surat ini, Rûm sebagai sebagai umat atau pengikut Yesus as. Syaikh Imran menyatakan bahwasanya Rûm merupakan Ahli Kitab . Ahli Kitab merupakan sebutan terhadap komunitas yang percaya dan berpegang pada agama yang memiliki kitab suci yang berasal dari Allah selain Al-Qur'an.



الٓمّٓ
غُلِبَتِ الرُّوۡمُۙ‏
فِىۡۤ اَدۡنَى الۡاَرۡضِ وَهُمۡ مِّنۡۢ بَعۡدِ غَلَبِهِمۡ سَيَغۡلِبُوۡنَۙ
فِىۡ بِضۡعِ سِنِيۡنَ ؕ لِلّٰهِ الۡاَمۡرُ مِنۡ قَبۡلُ وَمِنۡۢ بَعۡدُ ؕ وَيَوۡمَٮِٕذٍ يَّفۡرَحُ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ
بِنَصۡرِ اللّٰهِ‌ؕ يَنۡصُرُ مَنۡ يَّشَآءُ ؕ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الرَّحِيۡمُۙ
وَعۡدَ اللّٰهِ‌ؕ لَا يُخۡلِفُ اللّٰهُ وَعۡدَهٗ وَلٰـكِنَّ اَكۡثَرَ النَّاسِ لَا يَعۡلَمُوۡنَ
يَعۡلَمُوۡنَ ظَاهِرًا مِّنَ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا ‌ۖۚ وَهُمۡ عَنِ الۡاٰخِرَةِ هُمۡ غٰفِلُوۡنَ‏


Artinya: Alif Lām Mīm. Bangsa Romawi telah dikalahkan, di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang dalam beberapa tahun (lagi). Milik Allahlah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang mukmin karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Mahaperkasa lagi Maha Penyayang. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia, sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai. ( QS al-Rûm/30 : 1- 7)

Imran Nazar Hosein dalam buku berjudul "The Qur’an, the Great War, and the West" menerjemahkan ayat tersebut sebagai berikut:

Alif Lām Mīm. Rūm was defeated in a land located close by; yet, notwithstanding this defeat which they have experienced, they will soon be victorious, - with victory coming within just a few years. Victory will take place twice in consequence of Allah’s command, both previously as well as to come; and on that day when Rūm is victorious the believers will rejoice in Allah’s assistance through which he delivered victory. He helps in this way whomever He chooses to help, since He alone is Almighty and Kind. Let the world take notice of Allah’s promise of victory for Rūm on two occasions, and remember that Allah never fails to fulfill His promise, but most people know it not. Rather they have knowledge of only the contemporary external phenomena of the life of this world, whereas they are ignorant of the events that will occur at the end (i.e., in the End-time).



Selanjutnya Awaluddin menerjemahkan dalam buku karya Syaikh Imran itu menjadi berjudul "Al-Qur'an, Perang Besar & Dunia Barat" (Eskatopedia, 2020) sebagai berikut:

(Alif Laam Mim. Rum telah dikalahkan di sebuah negeri yang dekat; namun, terlepas dari kekalahan yang mereka alami ini, mereka akan segera meraih kemenangan, dengan kemenangan yang akan tiba hanya dalam beberapa tahun lagi. Kemenangan akan terjadi dua kali atas kehendak Allah, baik sebelum maupun yang mendatang; dan pada hari Ketika Rum menang orang-orang beriman akan bersukacita menyambut pertolongan Allah yang dengannya Allah menurunkan kemenangan. Dia menolong di jalan ini siapa saja yang Dia kehendaki untuk ditolong, karena Dia lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Biarkan dunia memperhatikan janji Allah akan kemenangan bagi bangsa Rum dalam dua kesempatan, dan ingatlah bahwa Allah tidak pernah luput dalam menepati janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Melainkan mereka hanya punya pengetahuan tentang penampakan luaran yang kekinian saja, sedangkan terhadap rangkaian peristiwa yang akan terjadi pada akhir zaman (yakni penghujung masa), mereka lalai.)

Kemenangan Dua Kali

Syaikh Imran menyatakan kemenangan dua kali bangsa Rûm. Ia menganggap kebanyakan dari penafsir Al-Qur'an setuju bahwa ayat ini memberitahukan kita akan adanya dua kemenangan, tetapi kebanyakan mereka menyimpulkan bahwa yang kedua dari dua kemenangan tersebut terjadi ketika kaum Muslim memenangkan perang melawan kaum Quraisy di Perang Badar .

Masalahnya, pendapat yang mengatakan kemenangan kedua yang ada dalam Al-Qur'an adalah kemenangan umat Islam di Perang Badar melawan kaum Quraisy dianggap tidak pas oleh Syaikh Imran terhadap konteks kata sebelum dan sesudah dalam ayat ini.

Kalimat sebelum dan sesudah pada ayat tersebut menjadi titik berat Syaikh Imran dalam menyatakan pandangannya terhadap ayat ini. Analisisnya terhadap kata tersebut menganggap perlunya jawaban atas pertanyaan sebelum dan sesudah, yaitu sebelum apa? dan sesudah apa?



Syaikh Imran dalam "Constantinople In The Qur'an" (Trinidad and Tobago: Imran N. Hosein Publications, 2018), menganggap Al-Qur'an menunjukkan sesuatu di antara kata sebelum dan sesudah. Sehingga dengan merujuk terhadap kata yang terkandung di antara keduanya, barulah kata-kata sebelum dan sesudah dapat dipahami.

Menurutnya, konteks ayat ini mewajibkan kita untuk memahami bahwa kata sebelum dan sesudah ini berkaitan dengan Rûm, sehingga merujuk pada peristiwa yang menentukan dalam sejarah Rûm.

Rekayasa Dajjal

Berkenaan dengan peristiwa tersebut, ia menentukan kemenangan Rûm yang pertama terjadi sebelum dan kemenangan yang kedua akan terjadi setelah peristiwa tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3264 seconds (0.1#10.140)