Penambahan Fasilitas Fast Track di Indonesia Bantu Percepat Mobilisasi Jemaah Haji

Sabtu, 08 Juni 2024 - 12:16 WIB
loading...
Penambahan Fasilitas...
Direktur Bina Haji Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Arsad Hidayat mengapresiasi penambahan fast track untuk jemaah haji Indonesia yang diberikan Arab Saudi. Foto: SINDOnews/Andryanto Wisnuwidodo
A A A
JEDDAH - Direktur Bina Haji Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Arsad Hidayat mengapresiasi penambahan fasilitas fast track untuk jemaah haji Indonesia yang diberikan Arab Saudi. Upaya Pemerintah Arab Saudi menambah fasilitas fast track bandara di Indonesia ternyata ada perubahan hasil.

Arsad secara langsung meninjau layanan fast track untuk jemaah haji Indonesia di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

"Siang ini melihat layanan jemaah haji di Bandara Jeddah. Biasanya menjelang closing date padat, ini kok lancar. Saat ini justru lengang," ujarnya, Sabtu (8/6/2024).



"Dulu di angka 70.000-an jemaah, sekarang 128 ribu jemaah yang terlayani, itu membantu mempercepat mobilisasi jemaah dari turun pesawat sampai bus," lanjutnya.

Supaya skema perpindahan jemaah yang cepat ini terwujud, jemaah harus dipersiapkan betul sejak dari Indonesia (dari keberangkatan). Khususnya juga untuk jemaah haji gelombang dua yang sudah menggunakan kain ihram sejak di Tanah Air.

Mengenai kaitan proses mobilisasi dari pihak Wukala yang membawa jemaah dari bandara ke bus berusaha tidak ada penyumbatan sehingga pergerakan jemaah lancar.

"Keluar dari gate, dibariskan, kemudian masuk bus. Ini saya kira bagus. Cukup membuat suasana nyaman jemaah karena mereka tidak perlu lama di bandara," ucapnya.

Arsyad juga menyoroti pengaturan barang jemaah yang terdata dengan baik. "Barang dihitung betul. Kemungkinan terjadi selisih jumlah bagasi sangat kecil karena proses penghitungan masuk dalam sistem," ungkapnya.

Di samping itu, dari Daker Bandara juga menghitung barang bagasi. Saat keluar dari gate maupun saat masuk truk.

Jadi begitu jemaah haji sudah siap di bus, maka bisa langsung diberangkatkan. Sedangkan untuk barang sudah jelas dikirim sesuai alamat jemaah.

Kecepatan pergerakan di bandara juga terkondisi dengan tidak adanya pemberian makan atau konsumsi di bandara. Karena jemaah 2 jam sebelum mendarat sudah diberikan layanan makan oleh maskapai penerbangan.

Ketika tiba di bandara, kondisi jemaah kemungkinan masih kenyang. Baru ketika tiba di Makkah disiapkan layanan makan. "Alhamdulillah dari Wukalla juga ngasih snack. Jadi cukup untuk mengganjal," kata Arsad.

Keunggulan fasilitas fast track ini, jemaah sudah dilakukan pemeriksaan pihak Arab Saudi terlebih dahulu (di bandara keberangkatan). Sehingga sejumlah persoalan yang ada pada jemaah sudah diketahui lebih dulu.

Sebagai pembanding ada insiden jemaah di non fast track, sempat tertahan dan juga ada yang dipulangkan karena catatan terkait keimigrasian dalam 10 tahun terakhir. Persoalan baru diketahui di bandara kedatangan (Arab Saudi).

(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2334 seconds (0.1#10.24)