Pertama Dalam Sejarah, Semua Jemaah Haji Indonesia Dapat Makan di Armuzna

Rabu, 12 Juni 2024 - 19:32 WIB
loading...
Pertama Dalam Sejarah, Semua Jemaah Haji Indonesia Dapat Makan di Armuzna
Kepala Daerah Kerja Madinah sekaligus Kepala Satuan Tugas Arafah Ali Machzumi mengatakan, seluruh jemaah haji Indonesia akan mendapat makan saat berada di Armuzna. Foto/SINDOnews/andryanto wisnuwidodo
A A A
MAKKAH - Kepala Daerah Kerja Madinah sekaligus Kepala Satuan Tugas Arafah Ali Machzumi, mengingatkan jemaah calon haji Indonesia agar tidak perlu membawa peralatan masak saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Sebab, seluruh jemaah haji Indonesia akan mendapatkan makan.

"Untuk jemaah haji mohon tidak perlu membawa alat-alat masak ataupun membawa bahan-bahan masak, sebab hal ini justru akan membebani dan merepotkan jemaah saat prosesi di Arafah nanti," ujar Ali Machzumi di Makkah, Rabu (12/6/2024).

Ali mengatakan, saat rangkaian puncak haji di Armuzna, jemaah akan mendapatkan konsumsi secara penuh, baik makan pagi, siang, dan malam. Sehingga tak perlu repot-repot membawa alat masak yang justru bakal membebankan mereka.



Selama ini, Kemenag memang tidak menyediakan konsumsi bagi jemaah selama prosesi ibadah Armuzna secara penuh. Ini tak lepas dari sulitnya pendistribusian konsumsi mengingat padatnya kawasan itu selama hari tasyrik.

Namun, pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, pemberian konsumsi secara full. Ini menjadi sebuah terobosan dari pemerintah dan menjadi yang pertama dalam penyelenggaraan ibadah haji.



"Baik konsumsi nanti makan siang, makan malam maupun sarapan pagi, seluruhnya akan diberikan kepada jemaah haji selama berada di Arafah. Maka untuk jemaah haji mohon tidak perlu membawa alat-alat masak," kata Ali.

Sementara itu, Kasi Konsumsi PPIH Arab Saudi daker Makkah, Beny Hermawan, menjelaskan jemaah akan mendapatkan 15 kali jatah konsumsi yang meliputi enam kali makanan siap saji serta sembilan makanan segar.

Semua paket itu dibagikan pada H-1 pelaksanaan wukuf di Arafah yaitu pada 8 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah. Di luar itu, jemaah masih mendapat tambahan snack (makanan ringan) serta konsumsi pelengkap lainnya.

Seluruh menunya disiapkan oleh penyedia yang telah ditunjuk. Selain itu, kata dia, setiap maktab disediakan dapur untuk mengolah makanan-makanan siap saji yang sudah dikirim terlebih dulu.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4438 seconds (0.1#10.140)
pixels