Puncak Haji Lancar, Menag Yaqut: Skema Murur dan Smart Card Kunci Sukses

Sabtu, 22 Juni 2024 - 12:56 WIB
loading...
Puncak Haji Lancar, Menag Yaqut: Skema Murur dan Smart Card Kunci Sukses
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bersyukur puncak haji tahun ini berjalan lancar. Dari prosesi Arafah Muzdalifah Mina (Armuzna) berlangsung lancar. Foto/SINDOnews/Andryanto Wisnuwidodo
A A A
MADINAH - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bersyukur puncak haji tahun ini berjalan lancar. Dari prosesi Arafah Muzdalifah Mina (Armuzna) berlangsung lancar.

“Alhamdulillah puncak haji berjalan dengan lancar mulai prosesi di Arafah Muzdalifah dan Mina semua berjalan baik dan lancar,” ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas ketika berkunjung ke Kantor Urusan Haji Madinah, Jumat (21/6/2024).



Menag menyebut kelancaran prosesi ibadah haji tahun ini hasil kerja keras semua pihak. "Kerja keras semua, teman-teman, baik itu di PHU, teman-teman petugas, juga kerja sama yang baik dengan pemerintah kerajaan Saudi Arabia,” ungkapnya.

Namun, pria yang akrab disapa Gus Men itu tidak memungkiri bahwa memang ada beberapa kekurangan. "Jika kemudian ditemukan satu dua kekurangan ya saya kira tidak ada yang sempurna dalam hidup ini,” katanya.

“Tapi itu bukan pembenaran bahwa kita kemudian berhenti untuk melakukan perbaikan,” sambung Gus Men.

Gus Men memastikan bahwa kekurangan tersebut, pasti akan diperbaiki di tahun berikutnya. “Beberapa kekurangan yang kita temukan Insya Allah ke depan akan kita perbaiki agar layanan jemaah ini semakin tahun makin baik,” paparnya.

Menurut Gus Men, ada dua hal yang menjadi penyebab dari kelancaran dari penyelenggaraan ibadah haji, yakni Smart Card atau yang biasa disebut dengan Kartu Nusuk dan Skema Murur.

"Saya kira iya, salah satu kunci sukses dan lancarnya perjalanan jamaah haji kita ini di dua hal ini,” ungkap Menag.

Menurutnya, adanya smart card dan skema murur yang diterapkan ini sebagai salah satu cara dalam mengurangi kepadatan saat puncak haji.

“Banyak hal baru di penyelenggaraan haji tahun ini. Pertama soal nusuk card atau smart card itu, di mana Pemerintah kerajaan Saudi Arabia bisa dengan mudah mendeteksi mana jemaah haji legal dan ilegal,” jelasnya.

“Ini juga berefek kepada rombongan jemaah haji Indonesia karena sebelumnya ketika masih leluasa gitu ya, jemaah haji yang menggunakan visa non-haji, itu bisa masuk di Arafah, di Mina, dan Muzdalifah. Kerumunan itu menjadi semakin besar gitu, sehingga space-spacenya juga terbatas,” sambungnya.

Maka dengan adanya penerapan Kartu Nusuk ini, kepadatan tidak separah tahun-tahun sebelumnya. “Tahun ini karena ada pembatasan melalui Nusuk Card itu, ya Alhamdulillah meskipun ada kepadatan-kepadatan di beberapa titik tertentu, tidak semasif tahun lalu,” ungkapnya.



“Apalagi di Muzdalifah misalnya kita juga sudah lakukan inovasi yang kemudian kita sebut sebagai game changer dari semua puncak haji yang pemerintah berikan kepada jemaah ini adalah skema murur di Muzdalifah," tutup Menag.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1503 seconds (0.1#10.140)
pixels