Perang Salib III: Kisah Para Raja Melawan Shalahuddin Al Ayyubi
loading...
A
A
A
Sebelum Yerusalem direbut, terjadi pertempuran di Hattin. Pertempuran tersebut diikuti dan dipimpin langsung oleh Guy.
Dengan keluarnya pasukan Salib dari Yerusalem, menjadikan pasukan Salib tanpa ada perlindungan dan otomatis menjadi pertempuran hidup mati antara pasukan Salib dengan pasukan Dinasti Ayyubiah yang dipimpin oleh Shalahuddin.
Pertempuran Hattin hanya berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 3 sampai 4 Juli 1187. Tidak hanya kekalahan yang didapatkan pasukan Salib di Hattin, namun juga hampir semua pasukan Salib menjadi korban dalam pertempuran tersebut.
Kekalahan tersebut mengakibatkan Yerusalem tidak mendapat perlindungan yang maksimal karena pasukan terlatih Kerajaan Yerusalem telah disibukkan oleh pertempuran.
Tidak hanya Kerajaan Yerusalem, pemerintahan Kristen di Tripoli dan Antiokhia juga mengirimkan pasukan terbaiknya dalam Pertempuran Hattin.
Jim Bradbury dalam bukunya berjudul "The Routledge Companion to Medieval Warfare"(New York: Routledge, 2004) menyebut Guy sebagai Raja Yerusalem menjadi tawanan perang dan Reynald akhirnya dibunuh.
Pada 20 September 1187, pasukan dari Shalahuddin sampai di Yerusalem. Tanpa adanya pasukan Salib yang memadai dan juga tidak adanya bantuan pasukan dari Eropa karena sifatnya mendadak, membuat Yerusalem rapuh.
Menurut Bradbury, tidak terduga, dengan dibantu pertahanan kota, Yerusalem dapat bertahan selama 12 hari dari kepungan pasukan Shalahuddin. Pada tanggal 2 Oktober 1187, pasukan Salib menyerah dan Balian dari Ibelin menyerah pada Shalahuddin.
Peristiwa Yerusalem ini yang menjadi latar belakang terjadinya Perang Salib III.
Dengan keluarnya pasukan Salib dari Yerusalem, menjadikan pasukan Salib tanpa ada perlindungan dan otomatis menjadi pertempuran hidup mati antara pasukan Salib dengan pasukan Dinasti Ayyubiah yang dipimpin oleh Shalahuddin.
Pertempuran Hattin hanya berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 3 sampai 4 Juli 1187. Tidak hanya kekalahan yang didapatkan pasukan Salib di Hattin, namun juga hampir semua pasukan Salib menjadi korban dalam pertempuran tersebut.
Kekalahan tersebut mengakibatkan Yerusalem tidak mendapat perlindungan yang maksimal karena pasukan terlatih Kerajaan Yerusalem telah disibukkan oleh pertempuran.
Tidak hanya Kerajaan Yerusalem, pemerintahan Kristen di Tripoli dan Antiokhia juga mengirimkan pasukan terbaiknya dalam Pertempuran Hattin.
Jim Bradbury dalam bukunya berjudul "The Routledge Companion to Medieval Warfare"(New York: Routledge, 2004) menyebut Guy sebagai Raja Yerusalem menjadi tawanan perang dan Reynald akhirnya dibunuh.
Pada 20 September 1187, pasukan dari Shalahuddin sampai di Yerusalem. Tanpa adanya pasukan Salib yang memadai dan juga tidak adanya bantuan pasukan dari Eropa karena sifatnya mendadak, membuat Yerusalem rapuh.
Menurut Bradbury, tidak terduga, dengan dibantu pertahanan kota, Yerusalem dapat bertahan selama 12 hari dari kepungan pasukan Shalahuddin. Pada tanggal 2 Oktober 1187, pasukan Salib menyerah dan Balian dari Ibelin menyerah pada Shalahuddin.
Peristiwa Yerusalem ini yang menjadi latar belakang terjadinya Perang Salib III.
(mhy)