Bahaya Kesombongan dan Nasehat Imam Al-Ghazali
loading...
A
A
A
Seperti sebuah penyakit yang menyerang fisik manusia, sombong yang merupakan penyakit hati tentu akan memberikan banyak gangguan pada penderitanya.
Yang menjadikan seseorang menderita penyakit hati ini, bisa oleh berbagai macam, misalnya; harta, fisik, ilmu pengetahuan, keturunan, bahkan ibadah. Dan hal itu, ada bahaya yang bisa timbul karenanya.
Di antara bahaya akibat memiliki sifat sombong adalah sebagai berikut:
1. Menghancurkan amal saleh
Seseorang yang memiliki sifat sombong, tidak akan pernah memiliki sifat ikhlas yang merupakan dasar daripada setiap perbuatan maupun ibadah yang kita kerjakan. Oleh karena kesombongan itu dapat membinasakan amal ibadah, artinya sia-sialah semua perbuatan yang ia lakukan. (Baca juga : Waspada, Penyakit Mematikan Ini Sering Menyerang Hati Perempuan )
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Adapun amal-amal yang membinasakan adalah berprilaku kikir, mengikuti hawa nafsu dan membanggakan diri.” (H. R. Thabrani)
2. Memperturutkan hawa nafsu
Orang yang sombong akan selalu bertindak sesuai dengan apa yang ia kehendaki tanpa memikirkan atau memerdulikan sekitar. Akibatnya, mereka sering bertindak tanpa berpikir dan hanya mengandalkan hawa nafsu . Mereka akan melakukan apapun yang penting bisa membuat mereka puas dan bangga. Dalam keadaan seperti itu, mereka akan cenderung berbuat serakah dan mudah dihasut oleh setan dan iblis sehingga yang mereka lakukan tak lain hanyalah maksiat semata.
3. Lebih buruk dari syirik
Syirik adalah dosa yang tak akan pernah terampuni oleh AllahTa'ala karena orang yang syirik berarti tidak mengakui ke-Esa-an Allah. Jika dikatakan bahwa sombong merupakan penyakit yang lebih buruk daripada syirik tersebut, sudah pasti ganjaran yang diterima akan lebih berat lagi.
Orang yang memiliki sifat sombong, seringkali menyalahkan takdir atas kejelekkan atau ketidakberuntungan yang mereka dapati. Sementara ketika mereka mendapat berkah, mereka tidak akan pernah bersyukur kepada Allah. Dapat dikatakan bahwa mereka yang memiliki sifat sombong, berarti mereka telah jauh dari Allah sehingga yang akan menemai mereka diakhirat nanti adalah iblis dan bersama-sama menuju neraka.
Sombongjugamenjadikan penderitanya justru masuk ke dalam kelompok orang-orang yang zalim, sekalipun ia adalah orang kaya dan terhormat. (Baca juga : Hati-hati, Inilah Faktor-faktor yang Bisa Merusak Keistiqamahan )
Nasehat Imam Al-Ghazali
Kesombongan hanya akan membawa kita pada kehancuran . Kita harus belajar dari kisah iblis. Iblis itu hebat. Namun, dia sombong dan angkuh; merasa diri lebih baik dari Nabi Adam alaihissalam. Akhirnya, dia diusir dari surga-Nya Allah.
Allah Ta'ala berfirman:
قَالَ فَٱهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَٱخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ ٱلصَّٰغِرِينَ
"Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." (QS Al-A’raf: 13).
Seorang mukmin sudah seharusnya membenamkan sifat sombong dan angkuh. Kita harus merendahkan hati agar tak dibenci Allah yang Mahasuci. Untuk mengatasi kesombongan dan keangkuhan, Imam al-Ghazali menyampaikan enam nasihat, yaitu:
1. Jika berjumpa dengan anak-anak, anggaplah bahwa anak-anak tersebut lebih mulia daripada kita karena mereka belum banyak melakukan dosa.
2. Apabila bertemu dengan orang tua, anggaplah ia lebih mulia daripada kita karena dia sudah lama beribadah.
3. Jika berjumpa dengan orang alim, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena mereka telah mempelajari dan mengetahui banyak ilmu.
4. Jika melihat orang bodoh, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita karena mereka melakukan dosa dalam kebodohan, sedangkan kita melakukan dosa dalam keadaan mengetahui.
5. Apabila melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia karena mungkin suatu hari nanti dia akan bertobat atas kesalahannya.
6. Apabila bertemu dengan orang kafir, katakan di dalam hati bahwa mungkin suatu hari nanti mereka akan mendapatkan hidayah dan memeluk Islam sehingga segala dosa mereka akan diampuni oleh Allah. (Baca juga : Di Posisi Manakah Kondisi Hati Kita? )
Nasihat Imam al-Ghazali mengajarkan kita agar rendah hati dan tidak merasa lebih baik daripada orang lain. Orang mukmin adalah mereka yang selalu rendah hati dan menghargai manusia lainnya.
Wallahu A'lam
Yang menjadikan seseorang menderita penyakit hati ini, bisa oleh berbagai macam, misalnya; harta, fisik, ilmu pengetahuan, keturunan, bahkan ibadah. Dan hal itu, ada bahaya yang bisa timbul karenanya.
Di antara bahaya akibat memiliki sifat sombong adalah sebagai berikut:
1. Menghancurkan amal saleh
Seseorang yang memiliki sifat sombong, tidak akan pernah memiliki sifat ikhlas yang merupakan dasar daripada setiap perbuatan maupun ibadah yang kita kerjakan. Oleh karena kesombongan itu dapat membinasakan amal ibadah, artinya sia-sialah semua perbuatan yang ia lakukan. (Baca juga : Waspada, Penyakit Mematikan Ini Sering Menyerang Hati Perempuan )
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Adapun amal-amal yang membinasakan adalah berprilaku kikir, mengikuti hawa nafsu dan membanggakan diri.” (H. R. Thabrani)
2. Memperturutkan hawa nafsu
Orang yang sombong akan selalu bertindak sesuai dengan apa yang ia kehendaki tanpa memikirkan atau memerdulikan sekitar. Akibatnya, mereka sering bertindak tanpa berpikir dan hanya mengandalkan hawa nafsu . Mereka akan melakukan apapun yang penting bisa membuat mereka puas dan bangga. Dalam keadaan seperti itu, mereka akan cenderung berbuat serakah dan mudah dihasut oleh setan dan iblis sehingga yang mereka lakukan tak lain hanyalah maksiat semata.
3. Lebih buruk dari syirik
Syirik adalah dosa yang tak akan pernah terampuni oleh AllahTa'ala karena orang yang syirik berarti tidak mengakui ke-Esa-an Allah. Jika dikatakan bahwa sombong merupakan penyakit yang lebih buruk daripada syirik tersebut, sudah pasti ganjaran yang diterima akan lebih berat lagi.
Orang yang memiliki sifat sombong, seringkali menyalahkan takdir atas kejelekkan atau ketidakberuntungan yang mereka dapati. Sementara ketika mereka mendapat berkah, mereka tidak akan pernah bersyukur kepada Allah. Dapat dikatakan bahwa mereka yang memiliki sifat sombong, berarti mereka telah jauh dari Allah sehingga yang akan menemai mereka diakhirat nanti adalah iblis dan bersama-sama menuju neraka.
Sombongjugamenjadikan penderitanya justru masuk ke dalam kelompok orang-orang yang zalim, sekalipun ia adalah orang kaya dan terhormat. (Baca juga : Hati-hati, Inilah Faktor-faktor yang Bisa Merusak Keistiqamahan )
Nasehat Imam Al-Ghazali
Kesombongan hanya akan membawa kita pada kehancuran . Kita harus belajar dari kisah iblis. Iblis itu hebat. Namun, dia sombong dan angkuh; merasa diri lebih baik dari Nabi Adam alaihissalam. Akhirnya, dia diusir dari surga-Nya Allah.
Allah Ta'ala berfirman:
قَالَ فَٱهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَٱخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ ٱلصَّٰغِرِينَ
"Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." (QS Al-A’raf: 13).
Seorang mukmin sudah seharusnya membenamkan sifat sombong dan angkuh. Kita harus merendahkan hati agar tak dibenci Allah yang Mahasuci. Untuk mengatasi kesombongan dan keangkuhan, Imam al-Ghazali menyampaikan enam nasihat, yaitu:
1. Jika berjumpa dengan anak-anak, anggaplah bahwa anak-anak tersebut lebih mulia daripada kita karena mereka belum banyak melakukan dosa.
2. Apabila bertemu dengan orang tua, anggaplah ia lebih mulia daripada kita karena dia sudah lama beribadah.
3. Jika berjumpa dengan orang alim, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena mereka telah mempelajari dan mengetahui banyak ilmu.
4. Jika melihat orang bodoh, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita karena mereka melakukan dosa dalam kebodohan, sedangkan kita melakukan dosa dalam keadaan mengetahui.
5. Apabila melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia karena mungkin suatu hari nanti dia akan bertobat atas kesalahannya.
6. Apabila bertemu dengan orang kafir, katakan di dalam hati bahwa mungkin suatu hari nanti mereka akan mendapatkan hidayah dan memeluk Islam sehingga segala dosa mereka akan diampuni oleh Allah. (Baca juga : Di Posisi Manakah Kondisi Hati Kita? )
Nasihat Imam al-Ghazali mengajarkan kita agar rendah hati dan tidak merasa lebih baik daripada orang lain. Orang mukmin adalah mereka yang selalu rendah hati dan menghargai manusia lainnya.
Wallahu A'lam
(wid)